cpu-data.info

Ini yang Dilakukan Elon Musk untuk Merombak Twitter

Ilustrasi Elon Musk dan Twitter.
Lihat Foto

- Pemilik dan CEO baru Twitter, Elon Musk kini tengah mengerahkan bala bantuan dari perusahaan lain miliknya untuk mengubah Twitter menjadi platform jejaring sosial yang ia damba-dambakan selama ini.

Bala bantuan yang dimaksud adalah pegawai dari tiga perusahaan teknologi milik Musk, yaitu perusahaan mobil listrik Tesla, perusahaan neuroteknologi Neuralink, dan perusahaan ini bergerak di bidang infrastruktur dan pembangunan terowongan The Boring Company.

Menurut laporan outlet media CNBC, Elon Musk telah menugaskan lebih dari 50 karyawan Tesla, satu pegawai Neuralink, dan dua karyawan The Boring Company untuk bergabung ke Twitter. Ini dilakukan setelah Musk memecat empat petinggi Twitter, termasuk Chief Executive Officer (CEO) Parag Agrawal.

Baca juga: Elon Musk Pecat 4 Petinggi Twitter, Salah Satu Digiring Keluar Gedung

Menurut informasi orang dalam di Twitter, Elon Musk telah mendesak puluhan orang tersebut untuk mempelajari semua yang mereka bisa tentang Twitter secepat mungkin, mulai dari kode sumber hingga moderasi konten dan persyaratan privasi data. Hal itu dilakukan agar Musk dapat mendesain ulang Twitter sesegera mungkin.

Sebelumnya, Elon Musk mendeskripsikan dirinya sendiri sebagai free speech absolutist atau pemegang teguh prinsip kebebasan berbicara. Makanya, Musk ingin membeli Twitter guna mengatur moderasi konten dan memprioritaskan kebebasan berbicara.

Meski terkesan "bebas" Musk tetap akan menyusun kebijakan baru untuk mengatur konten di Twitter. Sebab, tak bisa dipungkiri, Twitter juga terikat dengan peraturan internasional seputar ujaran kebencian dan privasi data. Misalnyak seperti Peraturan Perlindungan Data Umum (General Data Protection Regulation/GDPR), Uni Eropa.

Menurut Musk, di tangannya sendirilah Twitter bisa menjadi digital town square atau ruang publik digital yang sehat, di mana berbagai macam kepercayaan bisa saling berdebat dengan sehat tanpa menggunakan kekerasan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNBC, Rabu (2/11/2022).

Baca juga: Segini Uang Pesangon CEO Twitter Parag Agrawal Setelah Dipecat Elon Musk

Karyawan Twitter lembur dikejar deadline

Gara-gara Musk yang ingin segera mendesain ulang Twitter, para pegawai Twitter dilaporkan harus bekerja lembur dengan shift 12 jam, tujuh hari seminggu. Salah satu instruksi Musk kepada pegawai yang harus segera diselesaikan adalah untuk meluncurkan versi baru layanan berbayar Twitter Blue, yang lebih mahal.

Pegawai yang bertanggung jawab pada perombakan layanan Twitter berbayar ini diberikan tenggat waktu (deadline) hingga 7 November 2022 untuk meluncurkan Twitter Blue versi lebih mahal itu. Bila tidak, karyawan tersebut terancam dipecat, sebagaimana dihimpun dari The Verge.

Menurut informasi, langganan Twitter Blue yang tadinya bersifat opsional, nantinya bakal menjadi kewajiban bagi para pemilik akun centang biru alias verified account. Bila tidak mau berlangganan, verified account disebut bakal kehilangan tanda centang birunya.

Nantinya, akun dengan centang biru bakal diberikan waktu 90 hari untuk memilih antara berlangganan Twitter Blue versi baru atau kehilangan tanda centang birunya.

Twitter Blue pertama kali dirilis pada Juni 2021. Layanan yang membuat pengguna Twitter bisa mendapatkan fitur premium macam Edit Tweet, Undo Tweet, dll ini dipatok seharga 4,99 dollar AS (sekitar Rp 77.000). Nah, di bawah intruksi Musk, harga langganan Twitter Blu bakal naik hampir empat kali lipat menjadi 19,99 dollar AS (sekitar Rp 311.000).

Baca juga: Twitter Blue Resmi Meluncur, Ini Bedanya dengan Versi Biasa


Terkini Lainnya

Tautan Sahabat