Mengenal Cara Kerja QR Code dan Alasan Punya Kode Kotak
- QR (Quick Response) Code atau kode QR kini lumrah ditemui. QR Code tampil dengan bentuk kotak dan kelir hitam putih. QR Code kerap digunakan untuk transaksi, menunjukkan lokasi, dan lain sebagainya.
QR Code juga menawarkan cara penggunaan yang sederhana, karena pengguna hanya perlu memindai kode menggunakan kamera smartphone.
Nah, di balik kesederhanannya, QR Code menyimpan kerumitan. Di dalamnya tersimpan informasi yang dapat membawa pengguna ke "tempat" lainnya dengan cepat.
Seperti apa teknologi di balik kode QR?
Transformasi dari barcode
QR Code atau kode QR awalnya muncul pada tahun 1994. Meski demikian, perlu waktu cukup lama bagi teknologi ini untuk digunakan secara massal. Di China misalnya, QR Code baru populer pada 2001 atau tujuh tahun sejak kemunculannya.
Sebelum QR Code ramai digunakan di masyarakat, kode batang atau barcode sudah lebih dulu populer.
Baca juga: Unggahan Instagram Bisa Dibagikan dengan Kode QR
Nah, QR Code adalah transformasi dari barcode, karena tidak lagi memakai garis vertikal dengan ketebalan berbeda sebagai kodenya, melainkan menggunakan beberapa kotak hitam dan putih berukuran kecil.
Pada dasarnya, kode-kode pada barcode maupun QR Code adalah portal informasi. Pada QR Code, informasi seperti angka, huruf dan simbol diubah menjadi biner "0" dan "1" menggunakan pengaturan pengkodean tertentu.
Karakter tersebut kemudian diproses sehingga menjadi kotak putih yang mewakili biner "0" dan kotak hitam kecil mewakili "1".
Karakter tersebut diurutkan berdasarkan informasi yang dimuat. Dalam konteks kode dua dimensi, urutan biner 01 dibaca melalui kontras warnanya. Selanjutnya, biner diubah menjadi karakter angka yang biasa dikenali orang-orang.
Agar lebih jelas, berikut komposisi kode QR serta fungsinya.
Grafis untuk mendeteksi posisi
Pada QR Code terdapat kotak hitam dan putih berukuran cukup besar di tiga sudutnya. Komponen ini berfungsi sebagai grafis pendeteksi posisi agar mengurangi kekeliruan pengaturan posisi.
Komponen ini akan membantu proses pemindaian agar tetap berjalan lancar, meskipun pengguna memposisikan posel secara horizontal maupun vertikal.
Baca juga: Tidak Bisa Scan Kode QR WhatsApp Web? Ini Alasan dan Cara Mengatasinya
Informasi format
Komponen ini bertugas mengoreksi kesalahan kode. Semakin tinggi levelnya, semakin kuat kemampuan koreksi kesalahannya.
Terkini Lainnya
- Sejarah Urutan Versi Android dari Paling Awal hingga Terbaru
- Bisnis Game Lebih Cuan dari Streaming Video dan Musik, Menurut Riset
- Kenapa TWS di MacBook Terus Putus-putus? Begini Cara Mengatasinya
- AMD dan Intel Rebutan Bikin Chip untuk PS6, Siapa Pemenangnya?
- 6 Tips biar HP Xiaomi Tidak Lemot dan Lancar
- Harga dan Spesifikasi nubia V60 Design di Indonesia
- iOS 18 Sudah Tersedia, Apakah iPhone 11 Bisa Update?
- Intel dan Amazon Kerja Bareng Kembangkan Chip untuk AI
- Daftar iPhone yang Tak Kebagian iOS 18
- Belum Resmi Dirilis, Samsung Galaxy S24 FE Segera Masuk Indonesia?
- 5 Cara Cek Kesehatan Baterai Laptop dengan Mudah, Lengkap untuk Semua Model
- Cek iPhone Kamu Kebagian iOS 18 atau Tidak, Begini Caranya
- Daftar iPhone yang Kebagian iOS 18
- Twit Elon Musk yang Sudah Dihapus Bikin Geram Gedung Putih
- Apple Fanboy Ternyata Enggak Buru-buru Ganti iPhone Baru
- Link dan Cara Main Tes Karakter Masa Depan yang Tengah Ramai di Twitter
- VIDEO: Review Asus ROG Phone 6, Ponsel Gaming Andal dengan Satu Kekurangan
- Fitur Polling WhatsApp Bakal Hadir di Percakapan Pribadi?
- Ekspresi "Datar" CEO Apple Lambaikan Bendera Finis di F1 Austin Tuai Protes Netizen
- Fitur Serba Pertama di Oppo A77s, Ada Anti-korsleting