Developer Pokemon Go PHK Puluhan Karyawan, 4 Proyek Game Dibatalkan

- Niantic, pengembang game Pokemn Go kabarnya akan memangkas karyawan perusahaan hingga 8 persen. Selain pemutusan hubungan kerja (PHK), Niantic dilaporkan pula akan membatalkan empat proyek yang sudah direncanakan sebelumnya.
"Kami memutuskan untuk menghentikan produksi beberapa proyek dan mengurangi tenaga kerja kami sekitar 8 persen agar fokus pada prioritas kami," kata Wakil Presiden Komunikasi Niantic, Jonny Thaw dikutip KompasTekno dari The Verge, Kamis (30/6/2022).
"Dengan langkah ini, kami dapat fokus pada prioritas utama kami, termasuk Pokemon Go dan sejumlah pengalaman baru serta platform Lightship," imbuhnya.
Baca juga: Tesla PHK Hampir 200 Karyawan
Menurut Bloomberg, keputusan PHK akan berdampak pada sekitar 85 sampai 90 karyawan. Adapun empat proyek yang batal adalah proyek "Transformers: Heavy Metal", game yang sudah memasuki tahap pengujian beta.
Kedua, proyek "Hamlet", yaitu kolaborasi Niantic dengan perusahaan teater Punchdrunk.
Selain itu, dua proyek game lainnya yang dibatalkan adalah proyek dengan kode nama "Blue Sky" dan "Snowball".
Masih bikin game
Pokemon Go merupakan game besutan Niantic yang menuai kesuksesan. Dihimpun KompasTekno dari TechCrunch, game ini menghasilkan pendapatan lebih dari 1 miliar dollar AS per tahun atau setara Rp 14,8 triliun (kurs hari ini).
Performanya bahkan mengalahkan game Niantic lain seperti "Harry Potter: Wizards Unite" atau "Pikmin Bloom". Menurut Sensor Tower, Pikmin Bloom yang dirilis pada Oktober tahun lalu telah diunduh 5,6 juta kali dan menghasilkan pendapatan (in-game) sekitar 6,8 juta dollar AS (sekitar Rp 101,2 miliar).
Pokemon Go dirilis tahun 2016 dan semapt menjadi salah satu game yang "booming" saat itu. Game tersebut mampu menghasilkan 500 juta dollar AS, hanya dalam dua bulan pertama setelah debut.
Baca juga: Sebulan, Pokemon Go Raup Rp 2,6 Triliun
Berkat performanya itu, Pokemon Go menjadi game mobile dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Sayangnya tidak semua game Niantic bernasib sama.
Adapun keputusan untuk menghentikan beberapa proyek game yang diputuskan Niantic saat ini, tak lantas membuat perusahaan berhenti mengembangkan game.
Sebab, belum lama ini Niantic juga meluncurkan game baru seperti NBA All-World dan Peridot yang tetap dipertahankan atau akan dilanjut proyeknya.
Baca juga: Game NBA 2K20 Dirilis untuk PS4, Xbox One, Switch, dan PC
Selain itu game berbasis Augmented Reality (AR), Niantic juga sedang membangun Lightship AR Developer Kit, yaitu tool gratis bagi developer untuk mengembangkan game AR.
Saat itu, alat tersebut tersedia secara gratis bagi pengembang yang paham dengan game engine Unity. Namun mulai Januari 2023, pengguna harus membayar akses ke alat tersebut.
Terkini Lainnya
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Trump Sebut Elon Musk Akan Mundur dari Pemerintahan
- Pendiri Pinterest Mundur Setelah 13 Tahun
- Galaxy XCover6 Pro Resmi Dirilis, Ponsel 5G Tangguh Terbaru dari Samsung
- Dibuka Pukul 13.00, Ini Link Pengumuman UMPTKIN 2022 untuk Melihat Hasil Seleksi
- Xiaomi 12 Ultra Kapan Dirilis, Lei Jun Beri Jawaban yang Mengejutkan
- Apple dan Google Diminta Hapus TikTok dari Toko Aplikasi