Microsoft Setop Teknologi Pengenalan Wajah demi Kebaikan
- Microsoft akan menghapus akses publik ke layanan pengenalan wajah atau Face Recognition buatannya. Hal ini dilakukan untuk kebaikan dan penggunaan kecerdasan buatan (AI) menjadi lebih bertanggung jawab.
Microsoft sendiri memiliki layanan kecerdasan buatan (AI) seperti Face Recognition yang bisa digunakan untuk mendeteksi, mengenali wajah pengguna, bahkan melihat keadaan emosional seseorang melalui eskpresi wajah.
Akses ke fitur-fitur itu dihapus sejak 21 Juni. Adapun bagi pengguna yang sudah membeli layanan AI tersebut, aksesnya akan dihapus pada 30 Juni 2023.
Keputusan ini diambil Microsoft untuk memperketat pengelolaan produk AI perusahaan. Selain itu, perubahan ini sekaligus menjawab kekhawatiran dari para ahli tentang privasi.
Para ahli kerap mengkritik teknologi pengenalan wajah atau Face Recognition dan menganggap bahwa kecerdasan buatan itu hanya dapat melihat ekspresi wajah manusia, bukan emosi.
"Mereka dapat mendeteksi wajah cemberut, tapi itu tidak sama dengan mendeteksi kemarahan," ungkap Lisa Feldman Barret, professor psikologi di Northeastern University.
Baca juga: Microsoft Defender Versi Baru Mulai Disebar untuk Windows, iOS, MacOS, dan Android
Salah satunya adalah layanan AI yang dimiliki Microsoft adalah Azure Face.
Layanan Azure Face menyediakan algoritma AI yang dapat mendeteksi, mengenali, dan menganalisis wajah manusia dalam gambar. Azure Face bisa digunakan dalam berbagai skenario, seperti salah satunya untuk verifikasi identitas.
Dengan adanya keputusan ini, Microsoft akan membatasi akses ke beberapa fitur pengenal wajah Microsoft Azure Face.
Pengguna masih bisa diperkenankan untuk menggunakan fitur yang dibatasi tersebut. Namun, mereka harus mengajukan permohonan penggunaan Azure Face kepada Microsoft dan menjelaskan tujuannya.
Sebab, beberapa kasus yang dinilai tidak berpotensi berbahaya, aksesnya akan tetap dibuka. Misalnya penggunaan algoritma Azure Face untuk membuat foto atau video wajah otomatis menjadi blur otomatis untuk kepentingan tertentu.
Selain menghapus akses publik ke untuk alat pengenal emosi, Microsoft juga menyetop akses Azure Face untuk mengidentifikasi jenis kelamin, usia, senyum, rambut dan riasan.
"Para ahli di dalam dan di luar perusahaan menyoroti kurangnya konsesus ilmiah tentang definisi 'emosi', sehingga kesimpulannya digeneralisasikan di seluruh kasus penggunaan, wilayah dan demografi. Sedangkan kekhawatiran privasi meningkat dalam hal itu," kata Kepala Penanggung Jawab AI Microsoft, Natasha Crampton dikutip KompasTekno dari The Verge, Kamis (23/6/2022).
Terlepas dari akses publik Azure Face yang dihapus, Microsoft di sisi lain masih menyediakan akses ke Seeing AI.
Layanan ini sendiri dikembangkan Microsoft untuk membantu menggambarkan dunia bagi orang-orang yang memiliki gangguan penglihatan.
Baca juga: Microsoft Internet Explorer Disetop Hari Ini, Apa Penggantinya?
Terkini Lainnya
- Jepang Siapkan Superkomputer Terkuat di Dunia
- Arti Istilah “Ang Ang Ang” yang Lagi Ramai di TikTok
- YouTuber iShowSpeed Live Streaming di Indonesia, Makan Gorengan dan Nasi Padang
- Cara Mengatasi Airdrop Menunggu Terus Menerus dan Tidak Bisa Menerima Data di iPhone
- Tampilan Control Center iPhone di iOS 18 Bisa Dimodifikasi, Begini Caranya
- Awas! iPad Jangan Update ke iPadOS 18 Dulu, Bisa "Freeze"
- 10 Fitur iOS 18 yang Menarik Dicoba, Bisa Ganti Ikon Aplikasi dan Control Center
- Chat Gamer di Discord Kini Tidak Bisa Diintip Hacker
- Cerita Kontingen E-sports Jabar, Sabet Emas PON Nomor Free Fire meski "Bentrok" Turnamen ASEAN
- Kapal Induk Italia "Cavour" Sandar di Jakarta, Bawa Jet Tempur F-35
- Tidak Ada Game PC di PON XXI 2024 Cabor E-sports, Kenapa?
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis
- Office LTSC 2024 Resmi, Tanpa Internet dan Tak Perlu Berlangganan
- Kompetisi Microsoft Excel Digelar di Indonesia untuk Pertama Kalinya, Final di Las Vegas
- Game "Final Fantasy XVI" Meluncur di PC, Ini Harganya di Indonesia
- Link Pengumuman SBMPTN 2022 dan 30 Laman Mirror untuk Cek Hasil Seleksinya
- Google, Facebook, WhatsApp, Instagram dkk Bakal Diblokir di Indonesia 20 Juli?
- Ada 4.500-an PSE Terdaftar di Kominfo, Google hingga Facebook Belum Tampak
- Video: Hands-on Tecno Pova 3, HP Gaming Jumbo dengan LED RGB
- 20 Juli, Google, Facebook, Instagram dkk Wajib Daftar di Indonesia atau Diblokir