Peneliti Bikin Aplikasi Pendeteksi Alzheimer dengan Kamera Pixel 4
- Sejumlah peneliti DigiHealth Lab di University of California (UC) San Diego membuat aplikasi yang mampu mendeteksi penyakit Alzheimer.
Dalam praktinya, aplikasi ini memanfaatkan kamera inframerah pada kamera depan ponsel Pixel 4 untuk mendeteksi penyakit tersebut.
Secara teknis kamera Pixel 4 digunakan untuk mengukur respons pupil mata seseorang. Sebab, mata terhubung ke banyak bagian otak. Respons pupil seolah menjadi jendela bagi peneliti untuk melihat bagaimana gambaran kognitif seseorang.
Dengan demikian, praktik ini dinilai dapat membantu aplikasi mendeteksi Alzheimer dan penyakit lainnya.
Dalam video yang diunggah The Verge, sebuah alat ditempelkan pada Pixel 4 untuk menempatkan mata ke dekat kamera inframerah. Pengguna diminta melihat ke arah kamera, sembari berkedip sesekali, kemudian aplikasi akan merekam respons pupil dan menganalisisnya di laboratorium.
Baca juga: Aplikasi Zoom Bakal Tak Bisa Lagi Dipakai di Chromebook
Hasilnya, akan terlihat dalam sebuah grafik yang menunjukkan perubahan respons pupil dari waktu ke waktu. Namun hasil ini tidak ditampilkan dalam aplikasi karena perlu diolah terlebih dahulu di laboratorium.
Alzheimer sendiri merupakan penyakit otak yang berpengaruh pada penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara hingga perubahan perilaku.
Alzheimer dan penyakit saraf lain agak cukup sulit dideteksi. Alat untuk mengukur gerakan pupil atau disebut pupilometer juga dibanderol cukup mahal seharga 9.000 - 10.000 dollar AS atau setara Rp 133 juta - Rp 148 juta.
Oleh karena itu, para peneliti mencari cara baru dengan memanfaatkan teknologi yang mudah dijangkau orang-orang seperti smartphone untuk memantau kesehatannya.
Baca juga: Cara Top Up GoPay lewat Aplikasi BRImo
Profesor Edward Wang yang memimpin proyek penelitian ini berkata bahwa ia ingin meningkatkan akses alat kesehatan digital ke lebih bayak orang, terutama mereka yang mungkin tidak mampu membeli smartwatch atau alat canggih penunjang kesehatan lainnya.
Meski demikian, aplikasi ini belum dapat menggantikan alat pupilometer dan tidak ditujukan untuk hal tersebut. Sebab, aplikasi ini bertujuan agar masyarakat dapat melakukan pengukuran di rumah. Pengembangan dari aplikasi ini juga masih diperlukan proses penelitian lebih lanjut.
Kenapa Pixel 4?
Pixel 4 merupakan smartphone bikinan Google yang dirilis pada tahun 2019. Smartphone ini terbilang cukup lawas dibanding Pixel seri terbaru yaitu Pixel 6 series yang diluncurkan pada Oktober 2021.
Namun para peneliti menggunakan Pixel 4 karena dukungan kamera inframerah pada ponsel tersebut. Google menyematkan kamera tersebut untuk menunjang fitur pemindai wajah. Adapun dukungan serupa cukup jarang ditemukan pada smartphone lainnya, termasuk pada seri Pixel terbaru.
Baca juga: Cara Cek Kualitas Udara Hari Ini di HP via Aplikasi AirVisual
Dengan demikian, aplikasi pendeteksi Alzheimer buatan peneliti UC San Diego tidak dapat berjalan di Pixel 6.
Ponsel lainnya yang dilengkapi kamera inframerah yaitu iPhone yang didukung fitur FaceID. Jadi jika Apple mengizinkan akses aplikasi ka kamera tersebut, aplikasi pendeteksi Alzheimer dapat dijalankan.
Adapun alasan penggunaan kamera inframerah adalah karena warna mata orang-orang berbeda. Dengan memakai kamera inframerah, tampilan mata akan menjadi hitam dan putih, sehingga pengukuran respons pupil dapat dilakukan lebih mudah dan lebih akurat.
Terkini Lainnya
- Xiaomi Redmi 14R Meluncur dengan Snapdragon 4 Gen 2, mulai Rp 2 Jutaan
- ZTE Nubia V60 Design Resmi di Indonesia, HP "Boba" Harga Rp 1 Jutaan
- Tablet Infinix Xpad Versi 4G Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Terungkap, Hacker Pembobol Indodax dari Korea Utara
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Catat, Tanggal Dimulainya Turnamen M4 Mobile Legends World Championship
- Cara Mendaftarkan Hak Cipta Lagu Secara Online dan Biayanya
- YouTuber Sulap PlayStation 5 Jadi Lebih Ramping dan Adem
- iPhone Pertama Tak Punya Fitur "Copy-Paste", Apa Alasannya?
- Pengguna Mengeluh Konten Explore IG Berubah, Ada Apa?