Mark Zuckerberg Pamer Kacamata VR untuk Metaverse
- Semenjak berganti nama, Meta Platforms Inc. (dulu Facebook Inc.) menjadikan metaverse sebagai salah satu prioritas perusahaan di masa mendatang.
Metaverse sendiri adalah konsep yang memungkinkan setiap orang untuk berinteraksi, bekerja, bermain game, dan melakukan hal lainnya di lingkungan virtual. Di metaverse, setiap orang bakal direpresentasikan dalam bentuk avatar 3D yang unik.
Untuk mewujudkan ambisinya itu, Meta sudah mulai mengembangkan perangkat keras dan lunak (hardware dan software) demi metaverse.
Baca juga: Meta: Butuh 10 Tahun untuk Mewujudkan Metaverse
Paling baru, CEO Meta Mark Zuckerberg memamerkan empat prototipe perangkat Virtual Reality (VR) dalam sebuah postingan Instagram Reels di akun pribadinya dengan handle @zuck.
Empat prototipe VR tersebut dirancang khusus untuk menikmati dunia virtual meteverse layaknya di dunia nyata.
"Hari ini saya mau memperlihatkan empat prototipe VR yang kami kerjakan untuk menciptakan tampilan yang realistik dan vivid (jelas) seperti dunia nyata," kata Zuck, panggilan Bos Meta itu.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengembangkan perangkat virtual reality yang lulus Tes Turing visual, sebuah tes yang digunakan untuk melihat apakah komputer dapat berpikir seperti manusia.
Dalam kasus ini, perangkat VR yang diciptakan Meta harus dapat meyakinkan otak manusia bahwa apa yang dilihat melalui VR itu sebenarnya nyata.
Baca juga: Bisnis Metaverse Induk Facebook Rugi Rp 42 Triliun
Untuk mencapai itu, kata Zuck, sebuah perangkat VR harus dapat menyelesaikan empat tantangan. Nah, masing-masing dari empat prototipe VR yang dipamerkan Zuck ini hadir untuk menyelesaikan empat tantangan tersebut.
4 Prototipe VR Meta
Zuck mengatakan, Meta menciptakan prototipe VR bernama "Butterscotch" untuk menyelesaikan tantangan soal resolusi retina itu.
Prototipe Butterscotch memungkinkan manusia membaca garis terkecil pada Snellen Chart, alat yang biasa digunakan untuk tes mata rabun jauh.
Dalam video, prototipe Butterscotch memungkinkan memperlihatkan Snellen Chart dengan lebih jelas, ketimbang melihatnya menggunakan VR bikininan Meta, Oculus Quest 2.
Baca juga: Facebook Luncurkan Headset VR Baru Oculus Quest 2
Tantangan kedua adalah fokus. Zuck mengatakan, layaknya mata manusia, VR juga harus bisa membuat pengguna melihat dengan fokus pada benda dekat maupun jauh.
Untuk itu, Meta menciptakan prototipe "Half Dome" yang dibekali teknologi verifokal dan pelacakan mata sehingga memungkinkan pengguna melihat benda sangat dekat/jauh dengan fokus.
Terkini Lainnya
- ZTE Nubia V60 Design Resmi di Indonesia, HP "Boba" Harga Rp 1 Jutaan
- Tablet Infinix Xpad Versi 4G Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Terungkap, Hacker Pembobol Indodax dari Korea Utara
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Garena Umumkan Logo Baru Free Fire
- Mengenal Fenomena Crypto Winter dan Dampaknya, Kapan Akan Berakhir?
- 10 Fitur Telegram Premium yang Absen di Versi Biasa
- Rahasia Oppo Find X5 Pro 5G Bisa Rekam Video Malam Superjernih Beresolusi 4K
- Mengenal Condor Cluster, Superkomputer yang Dirancang dari 1.760 PlayStation 3