Elon Musk Ingin Twitter Bisa seperti TikTok dan WeChat

- CEO Tesla, Elon Musk belum lama ini berbincang dengan karyawan Twitter untuk kali pertama secara virtual. Ia memaparkan sejumlah rencana yang ia canangkan setelah ia menyelesaikan proses akuisisi Twitter.
Salah satu pernyataan Musk yang menarik dalam kesempatan itu yakni ingin membuat Twitter seperti TikTok dan WeChat. Menurut Musk, Twitter harus seperti kedua aplikasi tersebut jika ingin menjangkau satu miliar penguna.
Dalam praktinya, Twitter harus menawarkan lebih banyak kegunaan dan memastikan orang-orang terhibur serta mendapat informasi. Dia lantas menyontohkan aplikasi WeChat yang menggabungkan media sosial dengan layanan pembayaran, game hingga ride hailing.
"Tidak ada WeChat yang sama di luar China. Pada dasarnya Anda hidup dengan WeChat di China. Jika kita bisa menciptakannya di Twitter, kita akan sukses besar," katanya kepada karyawan Twitter.
Baca juga: Karyawan SpaceX Sebut Elon Musk Bikin Malu Perusahaan
Di samping WeChat, Musk juga memuji algoritma TikTok yang dinilai tidak membosankan. Menurutnya, Twitter dapat melakukan hal yang sama bahkan lebih baik dalam hal menampilkan berita.
"Saya kira Twitter bisa jauh lebih baik dalam menginformasikan masalah penting," imbuhnya, dikutip KompasTekno dari The Verge, Senin (20/6/2022).
Untuk mewujudkannya, Musk juga berkata bahwa Twitter harus berkontribusi pada peradaban yang lebih kuat dan tahan lama serta lebih mampu memahami realitas.
Dalam kesempatan yang sama, Musk menegaskan bahwa ia ingin Twitter lebih didasarkan pada langganan dan pembayaran agar pengguna mendapat diversifikasi.
Menurut The Verge, secara umum pernyataan Musk dalam pertemuan virtual itu menunjukkan bahwa ia akan membuat perubahan signifikan di Twitter jika akuisisinya berhasil.
Baca juga: Twitter dan Elon Musk Digugat Para Pemegang Saham, Ada Apa?
Musk juga berkata ingin membuat Twitter lebih disiplin secara finansial dan akan terlibat dalam pengembangan produk serta bisnis perusahaan.
Proses akuisisi Twitter terkendala bot
Sejak Mei lalu, akuisisi Twitter oleh Elon Musk ditunda. Sebab, orang terkaya du dunia tersebut ingin memastikan jumlah akun bot di Twitter.
Musk bahkan mengeklaim kalau jumlah akun spam Twitter sekitar 20 persen, empat kali lipat dibanding jumlah yang diklaim Twitter, yaitu sekitar 5 persen.
Terlepas dari ditundanya proses tersebut, Musk menyatakan berkomitmen untuk tetap membeli Twitter dan akan melanjutkan prosesnya setelah jumlah akun spam lebih jelas.
Atas tindakan Musk tersebut, dewan Twitter merilis pernyataan yang meminta Musk menghormati perjanjian merger.
"Dewan dan Musk menyetujui transaksi dengan harga 54,20 per lembar saham. Kami percaya perjanjian ini untuk kepentingan terbaik bagi semua pemegang saham. Kami bermaksud untuk menutup transaksi dan menegakkan perjanjian merger," demikian pernyataan dewan Twitter dikutip KompasTekno dari Gizmodo.
Baca juga: Gara-gara Akun Bot, Elon Musk Ancam Batal Beli Twitter
Menurut CNN Business, kata "menegakkan perjanjian" dalam pernyataan itu menyiratkan bahwa Twitter siap menuntut Musk dan mendesaknya menindaklanjuti akuisisi. Sebab, jika Musk tidak melanjutkan perjanjian, dia harus membayar biaya penalti senilai 1 miliar dolar AS atau setara Rp 14,6 triliun.
Agar Musk melanjutkan akuisisi, dewan Twitter juga merekomendasikan para pemegang saham memberikan suara yang menunjukkan dukungan merger.
Dalam dokumen proxy kepada Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission/SEC) AS, dewan Twitter pun mengatakan pihaknya bertekad untuk menyelesaikan kesepakatan "secepat mungkin".
Terkini Lainnya
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone dari India dan China ke AS
- Hasil Foto Kamera 200 MP Samsung Galaxy S25 Ultra, Di-crop Tetap Jernih
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Cara Cek Kualitas Udara Hari Ini di HP via Aplikasi AirVisual
- Karyawan SpaceX Sebut Elon Musk Bikin Malu Perusahaan
- Melihat Hasil Foto Kamera Oppo A16k, Sebagus Apa?
- 15 Film Terbanyak Di-"googling" karena "Ending" yang Membingungkan
- Daftar Istilah Populer di Mobile Legends, Mulai dari GG, CD, Poke, hingga AFK