Gara-gara Akun Bot, Elon Musk Ancam Batal Beli Twitter

- Elon Musk mengancam akan membatalkan proses akuisisi Twitter yang sedang berjalan. Hal ini disebabkan karena Twitter belum memberikan data sesuai permintaan Musk.
Seperti diberitakan sebelumnya, Twitter dan Musk berselisih soal data akun bot dan spam yang beredar di platform mikroblogging itu.
Akun bot atau spam adalah akun palsu di media sosial yang melakukan tindakan tertentu. Akun tersebut bisa saja dikendalikan oleh orang lain atau mesin otomatis, tapi identitas yang digunakan, bukanlah yang sebenarnya alias palsu.
Mulanya, Twitter mengeklaim bahwa total akun bot/spam yang beredar di platformnya hanya 5 persen dari total 226 juta pengguna aktif harian yang dapat dimonetosasi (monetizable daily active user/mDAU).
Baca juga: Elon Musk Tangguhkan Rencana Beli Twitter, Ini Sebabnya
Tapi, Musk meragukan data tersebut dan memprediksi total akun bot/spam yang beredar 20 persen dari total pengguna, alias lima kali lebih banyak dari klaim Twitter. Sebab itulah, Musk meminta Twitter membuktikan klaimnya.
Namun, permintaan itu, kata Musk, tak kunjung diberikan oleh Twitter. Inilah yang membuat Musk cukup geram hingga mengancam akan membatalkan proses akuisisi Twitter. Musk menuding, perusahaan berlogo burung itu menyembunyikan informasi soal jumlah akun bot dan spam yang beredar di platform mereka.
Dalam sebuah dokumen pengajuan, kuasa hukum Elon Musk mengatakan bahwa Twitter menolak untuk memberikan data yang diminta Musk, yakni data soal jumlah pengguna agar CEO Tesla itu bisa melakukan validasi basis pengguna.
"Musk sudah memberikan pernyataan jelas, bahwa dia tidak mempercayai metodologi pengujian perusahaan yang dinilai lemah, sehingga dia harus melakukan analisis sendiri untuk mengecek seberapa banyak akun palsu yang beredar," kata kuasa hukum Musk, Mike Ringler kepada pengacara Twitter Vijaya Gadde dalam dokumen tersebut.
Baca juga: Elon Musk Debat dengan Jack Dorsey soal Algoritma Twitter
Menurut kuasa hukumnya, Musk sudah berulang kali meminta data jumlah akun bot/spam ke Twitter sejak 9 Mei 2022.
Sebetulnya, pihak Twitter telah menjelaskan soal akun bot/spam di paltform mereka. Namun bukan soal data, melainkan soal metodologi pengujian yang mereka lakukan.
Beberapa waktu lalu, CEO twitter, Parag Agrawal telah membuat utas (thread) untuk menjelaskan metodologi penghitungan jumlah akun bot di Twitter. Menurut Agrawal, Twitter mengandalkan tenaga manusia untuk mengulas ribuan akun untuk memastikan apakah akun tersebut termasuk bot/spam atau bukan.
Namun, Agrawal mengatakan dirinya tidak bisa memberikan informasi lebih spesifik karena berkaitan dengan data pribadi pengguna Twitter.
"Sayangnya, kami ragu bila estimasi spesifik ini bisa ditampilkan secara eksternal, karena membutuhkan informasi publik dan pribadi," kata Agrawal dalam utasnya.
Baca juga: Elon Musk Tunda Pembelian Twitter gara-gara Akun Bot, Bos Twitter Menjelaskan
Menurut kuasa hukum Musk, penjelasan Agrawal sama halnya dengan "menolak memberikan data", lantaran bukan jumlah data yang diberikan.
"Penawaran terakhir Twitter sekadar menyampaikan soal detail tambahan terkait metodologi yang mereka gunakan, baik secara tertulis maupun verbal, (hal itu) sama saja dengan menolak permintaan data dari Musk," tulis pengacara Musk.
Terkini Lainnya
- Foto Detail Visual "Zorah", Game Mini Nvidia untuk Pamer GPU RTX 50 Series
- Ketika Manusia dan Robot "Adu Cepat" di Ajang Lari Maraton...
- Redmi Watch Move Meluncur, Pakai Layar AMOLED Harga di Bawah Rp 400.000
- Paus Fransiskus Wafat, Tinggalkan Pesan Kuat soal Etika Teknologi dan AI
- HP Vivo X200s Meluncur dengan Dimensity 9400 Plus dan Baterai 6.200 mAh
- Segini Mahalnya Harga iPhone jika Dibuat di Amerika
- Tema Hari Bumi 2025 "Our Power, Our Planet", Ini 50 Contoh Ucapan Menarik untuk Medsos
- Smartphone Oppo K13 Meluncur, Bawa Baterai 7.000 mAh dan Chipset Baru
- 35 Link Twibbon Hari Bumi 2025 Bertema "Our Power, Our Planet" dan Contoh Ucapannya
- Sekian Biaya yang Dihabiskan OpenAI saat Pengguna Bilang "Tolong" dan "Terima Kasih" ke ChatGPT
- Vivo X200 Ultra Resmi, HP Flagship yang Bisa "Disulap" Jadi Kamera DSLR
- Daftar Kode Negara iPhone dan Cara Mengeceknya
- Pemerintahan Trump Anggap QRIS, PGN, dan Produk Bajakan di Mangga Dua Hambat Perdagangan
- Apa Itu Italian Brainrot atau Meme Anomali yang Lagi Viral di TikTok?
- Terungkap, Alasan Bos Apple Pilih Rakit iPhone di China
- Susi Air Buka Lowongan Kerja, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
- Poco C40 Meluncur Duluan di Vietnam, Punya Baterai 6.000 mAh dan Fast Charging 18 W
- Ini Dia Keunggulan Chip Apple M2 yang Ada di MacBook Terbaru
- Telkomsel Luncurkan RoaMAX, Paket Internet Jemaah Haji
- Apple Perkenalkan MacOS Ventura, Bisa Bikin iPhone Jadi Webcam tanpa Aplikasi Tambahan