Elon Musk Debat dengan Jack Dorsey soal Algoritma Twitter
- CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk, berdebat dengan pendiri sekaligus mantan CEO Twitter, Jack Dorsey di Twitter. Hal yang diperdebatkan adalah seputar algoritma jejaring sosial tersebut.
Perdebatan ini diawali dengan kicauan Musk yang mengatakan bahwa informasi yang ditampilkan di lini masa pengguna berdasarkan algoritma, justru memanipulasi pengguna itu sendiri.
Musk pun memberikan tips untuk "memperbaiki" lini masa Twitter pengguna, di mana mereka sejatinya disarankan untuk mengaktifkan fitur "Latest tweets".
Baca juga: Elon Musk Tangguhkan Rencana Beli Twitter, Ini Sebabnya
Dengan fitur ini, twit yang dilihat pengguna di lini masa mereka akan disusun secara berurutan berdasarkan waktu unggahnya.
Very important to fix your Twitter feed:
1. Tap home button.
2. Tap stars on upper right of screen.
3. Select “Latest tweets”.You are being manipulated by the algorithm in ways you don’t realize.
Easy to switch back & forth to see the difference.
— Elon Musk (@elonmusk) May 14, 2022
"Secara tidak sadar, seluruh pengguna Twitter telah dimanipulasi oleh algoritma platform tersebut," ujar Musk melalui akun Twitter-nya dengan handle @elonmusk.
"Buktinya? Coba saja lihat lini masa Anda di mode 'Latest tweets' dan 'Home' (mode default), dan lihat perbedaannya," imbuh Musk.
Tak lama, twit Elon Musk tersebut dibalas oleh Jack Dorsey melalui akunnya dengan handle @jack. Ia tentunya membantah bahwa algoritma Twitter diciptakan untuk memanipulasi pengguna.
"Sederhananya, algoritma Twitter dirancang sedemikian rupa untuk menghemat waktu ketika pengguna hendak mengetahui informasi terkini, namun, mereka tidak membuka Twitter dalam waktu yang cukup lama," jelas Dorsey.
Ia pun mengatakan bahwa dengan me-refresh lini masa Twitter dengan cara mengusap layar ke bawah (pull down), lini masa akan menampilkan twit-twit terbaru, bisa jadi supaya pengguna tidak ketinggalan berita terkini.
Baca juga: Twitter Uji Coba Fitur Mirip Instagram, Twit Hanya Bisa Dilihat Teman Dekat
Sebab, beberapa di antaranya juga mengatakan hal yang sama dan memberikan tips untuk mematikan fungsi algoritma Twitter di lini masa mereka.
Dorsey pun kemudian membalas salah satu kicauan pengguna dan menjelaskan bahwa algoritma itu dibuat untuk menyusun lini masa pengguna sesuai dengan kegiatan mereka di Twitter.
Dorsey tak mengelak bahwa algoritma tersebut bisa saja menghasilkan beragam konsekuensi, misalnya, menampilkan beberapa twit yang tidak sesuai dengan kegiatan pengguna.
Itulah mengapa fitur atau opsi "Latest tweets" dihadirkan Twitter supaya pengguna bisa menyusun lini masa mereka secara urut berdasarkan waktu unggah.
Baca juga: Kebijakan Awal Twitter Setelah Dibeli Elon Musk: Cegah Pergerakan Karyawan yang Membelot
no it wasn’t designed to manipulate. it was designed to catch you up and work off what you engage with. that can def have unintended consequences tho.
which is why one should be able to choose if they use an algo or not, and which one. simple solution to all this.
— jack?? (@jack) May 15, 2022
"Algoritma sederhananya hanya mencoba menempatkan twit yang 'kemungkinan besar' sesuai atau diikuti pengguna di bagian paling atas demi kenyamanan pengguna. Cara kerjanya juga prediktif, hanya itu saja tujuannya," ungkap Dorsey.
"Namun, perlu diingat, hal terpenting dari algoritma Twitter ini adalah pengguna memiliki kebebasan untuk tidak mengandalkan teknologi tersebut sama sekali untuk menyusun lini masa Twitter mereka," pungkas Dorsey.
Terlepas dari perdebatan ini, interaksi Musk dan Dorsey di Twitter tampaknya selalu menjadi sorotan tersendiri di internet.
Ketika Musk hendak membeli Twitter senilai 44 miliar dolar AS (sekitar Rp 635 triliun), misalnya, Dorsey, dalam sebuah twit, bersyukur dan mengatakan bahwa langkah tersebut merupakan "solusi" dari seluruh permasalahan bisnis yang ada di Twitter.
Terkini Lainnya
- Cisco Umumkan Perangkat WiFi 7 Access Point Pertama, Kecepatan Tembus 24 Gbps
- Penyebab Nomor Telepon Tidak Bisa Dicek di GetContact
- Ini Sebab Bali Jadi Tempat Peluncuran Global Oppo Find X8
- Telkomsel Dukung Industri Game Nasional lewat Keikutsertaan di MPL ID S14
- Cara Membuat YouTube Music "2024 Recap" yang Mirip Spotify Wrapped
- Oppo Rilis Antarmuka ColorOS 15 Global, Sudah Bisa "Circle-to-Search"
- Tablet Oppo Pad 3 Pro Meluncur Global dari Bali, Dilengkapi AI
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- 3 Cara Blokir Telepon Spam di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- Algoritma Instagram Kini Bisa Direset, Rekomendasi Konten Bisa Kembali ke Awal
- YouTube Gaming Recap 2024 Dirilis, Kilas Balik Tontonan Game Sepanjang Tahun
- Oppo Find X8 Resmi di Indonesia, HP Pertama dengan Dimensity 9400
- Oppo Find X8 Pro Resmi dengan Tombol Kamera "Quick Button", Ini Harganya di Indonesia
- Suasana Peluncuran Global Oppo Find X8 Series di Bali, Dihadiri Undangan dari Berbagai Negara
- Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy A16 5G di Indonesia
- AMD Rilis 3 Kartu Grafis Radeon RX 6000 Series, Harga Mulai Rp 5 Jutaan
- 300 Pimpinan Industri Penerbangan Berkumpul di Singapura
- Menhub Budi Karya Akan Bertemu Petinggi Airbus dan Boeing di Singapura
- Jumlah Pendengar Podcast di Indonesia Terbesar Kedua di Dunia
- Internet Starlink Tersedia di 32 Negara, Indonesia Dijanjikan 2023