Riset: 35 Persen Smartphone Android di Dunia Rentan Diretas

- Sebanyak 35 persen smartphone Android yang tersebar di dunia dilaporkan rawan diretas. Hal ini disebabkan semua ponsel Android tersebut tidak akan lagi menerima patch keamanan karena tidak lagi didukung oleh sistem operasi versi baru.
Data tersebut dilaporkan oleh perusahaan antivirus Bitdefender dalam laporan tentang keamanan smartphone Android. Menurut pakar keamanan Bitdefender, banyak perangkat yang tidak lagi didukung Google sehingga menimbulkan risiko keamanan.
"Perangkat Android menguasai 70 persen pasar, namun, banyak di antaranya menimbulkan risiko keamanan karena Google tidak lagi mendukungnya (keamanan)," ungkap pihak Bitdefender.
Laporan Bitdefender menyebutkan ada banyak smartphone yang masih menjalankan sistem operasi Android versi lawas sehingga tidak lagi menerima patch keamanan. Celah ini lantas dinilai menjadi peluang bagi peretas.
Baca juga: Cara Mencadangkan dan Memulihkan Chat WhatsApp di HP Android
Selain itu, banyak pula konsumen yang mengabaikan pembaruan patch keamanan dan terus memakai perangkat yang rentan selama bertahun-tahun, meskipun sudah tidak didukung pembaruan oleh produsen terkait.
"Kami masih menemukan perangkat yang mejalankan Android yang dirilis satu dekade lalu dan mereka sangat populer dari yang Anda kira," kata Bitdefender.
Hal ini dibuktikan dengan data perangkat yang memakai aplikasi Bitdefender. Hasilnya, ada sejumlah besar perangkat yang belum diperbarui ke Android 12 atau Android 11.
Rinciannya, Android 12 mewakili 36,47 persen dari smartphone Android yang terkait dalam penelitian ini. Adapun Android 11 memiliki persentase 29,15 persen dan Android 10 15,03 persen.
Sistem operasi Android 10 sendiri tidak akan lagi didukung Google mulai September 2022, atau ketika Android 13 versi final tersedia, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Gizchina, Rabu (15/6/2022).
Baca juga: Cara Pin Postingan Foto dan Video Instagram di iPhone dan HP Android
Jadi Bitdefender menyimpulkan bahwa 35 persen smartphone Android yang dipakai di seluruh dunia, mencakup Android 10 dan lebih lawas, tidak akan lagi menerima patch keamanan dan menjadi peluang bagi peretas.
"Jika dihitung, ketika dukungan Android 10 dihapus pada September, sebanyak 35 persen perangkat Android yang menjalankan Bitdefender Mobile Security tidak akan mendapat dukungan dari Google. Menariknya banyak (pula) perangkat yang masih menjalnkan sistem operasi yang berusia lima tahun atau lebih," ujar Bitdefender.
Oleh karena itu perusahaan menyarankan pengguna agar mempertimbangkan periode dukungan update ketika membeli perangkat baru dan menghindari smartphone yang tidak didukung pembaruan yang memadai.
Terkini Lainnya
- Samsung Rilis Vacuum Cleaner yang Bisa Tampilkan Notifikasi Telepon dan Chat
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari
- YouTube Shorts Tambah Fitur Editing Video untuk Saingi TikTok
- Trump Tunda Pemblokiran TikTok di AS, Beri Waktu 75 Hari Lagi
- Apakah Dark Mode Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Upload File ke Google Drive dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti Logo Jam yang Muncul di Foto Profil WhatsApp?
- AMD Luncurkan 10 Prosesor Ryzen 6000 Series di Indonesia
- Cara Bikin Ponsel Xiaomi Jadi Kencang
- Produsen Mobil Geely Resmi Akuisisi Vendor Smartphone Meizu
- Update Fitur Pesan Sementara WhatsApp Disebar ke Seluruh Pengguna, Ada Dua Opsi Durasi Baru