Riset: Setengah Pengguna Internet di Indonesia Andalkan Video untuk Belajar
- Lebih dari separuh pengguna internet di Indonesia ternyata mengandalkan video di internet untuk belajar, tutorial, dan melakukan sesuatu (how-to).
Hal tersebut terungkap dalam laporan terbaru bertajuk "Digital 2022 - April Global Statshot Report" yang dipublikasi oleh HootSuite dan We Are Social.
Secara umum, laporan Digital 2022 tersebut menyajikan wawasan tentang tren dan lanskap digital dan internet global untuk tahun 2022. Salah satunya tren penggunaan video online sebagai sumber belajar.
Berdasarkan laporan itu, mayoritas atau sebanyak 58,5 persen pengguna internet berusia 16 hingga 64 tahun di Tanah Air, menonton video how-to, video tutorial, atau video pembelajaran setiap minggunya.
Baca juga: Lebih dari 90 Persen Warganet Indonesia Mengakses Internet lewat Ponsel
Jumlah pengguna internet di Indonesia sendiri dilaporkan mencapai 204,7 juta jiwa per Januari 2022. Atau 73,7 persen dari total populasi Indonesia yang mencapai 277,7 juta jiwa.
Hal ini sebagaimana tertuang dilaporan Digital 2022 terpisah, khusus untuk Indonesia yang juga dipublikasi oleh Hootsuite dan We Are Social.
Jadi, bila mengacu dengan angka tersebut, maka bisa dikatakan ada 119,7 juta pengguna internet di Indonesia yang mengandalkan video online untuk belajar, tutorial, dan mengerjakan sesuatu (how-to).
Paling banyak nomor enam di dunia
Tren penggunaan video online sebagai sumber belajar di Indonesia itu juga jauh lebih tinggi bila dilihat dari kacamata global. Bila diurutkan, Indonesia masuk 10 besar dunia, tepatnya di posisi keenam.
Baca juga: Berapa Kecepatan Internet Seluler dan WiFi di Indonesia pada 2022 Ini?
Persentase pengguna internet dunia yang mengandalkan video online untuk belajar sendiri hanya sebesar 46,4 persen, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari DataReportal, Selasa (10/5/2022).
Untuk lebih jelasnya, berikut daftar 10 negara dengan pengguna internetnya paling banyak mengandalkan video online sebagai sumber belajar di dunia, versi laporan Digital 2022:
- Filipina (69,8 persen)
- Afrika Utara (66,3 persen)
- Turki (61,6 persen)
- Brasil (61,5 persen)
- India (60,5 persen)
- Indonesia (58,5 persen)
- Kenya (57,3 persen)
- Kolombia (55,3 persen)
- Arab Saudi (53,7 persen)
- Uni Emirat Arab (53,6 persen)
- Rata-rata dunia (46,4 persen)
Laporan "Digital 2022 - April Global Statshot Report" yang dipublikasi oleh HootSuite dan We Are Social selengkapnya dapat dibaca melalui tautan berikut ini.
Terkini Lainnya
- Game "Final Fantasy XVI" Meluncur di PC, Ini Harganya di Indonesia
- Temui Menkominfo, Bigo Live Nyatakan Komitmen Keamanan Konten dan Investasi di Indonesia
- Instagram Rilis Akun Khusus Remaja, Interaksi Bisa Lebih Privat dan Aman
- 27 iPhone yang Kebagian iOS 18
- Samsung Galaxy F05 Meluncur, HP Murah dengan Kamera 50 MP
- Sejarah Urutan Versi Android dari Paling Awal hingga Terbaru
- Bisnis Game Lebih Cuan dari Streaming Video dan Musik, Menurut Riset
- Kenapa TWS di MacBook Terus Putus-putus? Begini Cara Mengatasinya
- AMD dan Intel Rebutan Bikin Chip untuk PS6, Siapa Pemenangnya?
- 6 Tips biar HP Xiaomi Tidak Lemot dan Lancar
- Harga dan Spesifikasi nubia V60 Design di Indonesia
- iOS 18 Sudah Tersedia, Apakah iPhone 11 Bisa Update?
- Intel dan Amazon Kerja Bareng Kembangkan Chip untuk AI
- Daftar iPhone yang Tak Kebagian iOS 18
- Belum Resmi Dirilis, Samsung Galaxy S24 FE Segera Masuk Indonesia?
- Mengapa Insentif Prakerja Gagal Cair? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Harga Bitcoin Turun ke Level Trendah sejak Juli 2021
- Laptop Gaming Asus ROG Zephyrus M16 Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Jadwal SEA Games 2021 Cabor Esports Nomor PUBG Mobile
- ZTE Axon 40 Ultra Resmi, Ponsel Snapdragon 8 Gen 1 dan Kamera Depan di Bawah Layar