Aplikasi Lawas Bakal "Disembunyikan" Google dari Play Store

- Mulai tahun ini, Google akan menyembunyikan aplikasi-aplikasi lawas dari toko aplikasi miliknya yakni Play Store. Keputusan ini diumumkan oleh Google melalui postingan blog perusahaan.
Google beralasan, langkah untuk membatasi aplikasi-aplikasi lawas di Play Store, tak lain adalah untuk melindungi pengguna.
"Sebagai bagian dari pembaruan kebijakan terbaru Google Play, kami mengambil langkah untuk melindungi pengguna dari instalasi aplikasi yang mungkin tidak memiliki fitur privasi dan keamanan terbaru dengan memperluas persyaratan API level target kami," kata Google dalam postingan di blog.
Baca juga: Hati-hati, Aplikasi Arah Kiblat Mengandung Malware Pencuri Nomor HP Beredar di Play Store
Aplikasi lawas yang dimaksud Google yaitu aplikasi yang tidak menggunakan API level target selama 2 tahun, sejak sistem operasi Android terbaru digulirkan.
API level sendiri adalah target atau angka yang ditetapkan Google pada pengembang sebagai syarat agar sebuah aplikasi dapat berjalan pada versi Android tertentu, utamanya Android terbaru.
Misalnya untuk Android 11, API level yang harus dicapai pengembang aplikasi yaitu 30. Sementara API level untuk Android 11 mencapai level 31-32.
Baca juga: Google Hangouts Resmi Pensiun, Aplikasi Mulai Dihapus dari AppStore dan Play Store
Versi Android terbaru saat ini yaitu Android 12. Artinya, keputusan Google kali ini berlaku untuk aplikasi yang menargetkan Android 10 atau lebih lawas.
Jadi, untuk aplikasi yang tidak memenuhi target tersebut selama 2 tahun dari versi Android terbaru, akan dihapus dari Play Store mulai 1 November 2022. Sebab, aplikasi tersebut artinya tidak mendukung sistem operasi Android terbaru.
Saat disembunyikan, aplikasi itu tidak akan muncul dalam hasil pencarian atau daftar unduhan aplikasi di Play Store, khususnya untuk pengguna baru atau yang belum pernah mengunduh aplikasi terkait.
Bila pengguna pernah mengunduhnya atau masih menjalankannya, aplikasi tersebut masih dapat ditemukan di Play Store.
Baca juga: Harga Aplikasi, Game, dan Film di Google Play Store Indonesia Naik
Demi keamanan pengguna
Dalam postingannya, Google menyatakan bahwa keputusan untuk membatasi aplikasi lawas, ditujukan untuk menjaga privasi dan keamanan pengguna.
Sehingga, Google tidak hanya mendorong pengguna untuk melakukan pembaruan sistem operasi, namun juga mendesak pengembang untuk memperbarui aplikasinya sesuai dengan pembaruan Android.
"Memperluas persyaratan API level target kami akan melindungi pengguna dari instalasi aplikasi lawas yang mungkin tidak memiliki perlindungan (privasi dan keamanan)," kata Google dalam blognya seperti dikutip KompasTekno, Senin (11/4/2022).
Baca juga: Karyawan Google Diberi Skuter Listrik Gratis agar Mau Ngantor
Menurut Google, sebagian besar aplikasi di Play Store saat ini sudah mematuhi standar yang ditetapkan. Dengan kata lain, mayoritas aplikasi di Play Store sudah memenuhi API level target terbaru.
Meski demikian, terdapat sejumlah aplikasi yang tidak memenuhi target. Untuk itu, Google memberikan peringatan agar pengembang memperbarui aplikasinya sebelum tenggat 1 November 2022.
Raksasa teknologi ini juga menyediakan periode tambahan hingga 6 bulan untuk pengembang yang membutuhkan migrasi lebih lama.
Terkini Lainnya
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt
- xAI Luncurkan Grok 3, Chatbot AI Pesaing ChatGPT dan DeepSeek
- Ketika Warga Konser "Kelas Atas" Bawa Samsung S25 Ultra Nonton Seventeen "Right Here", Tribune Serasa VIP
- Inikah Tampilan Samsung Galaxy A56 dari Berbagai Sisi?
- MSI Ungkap Alasan Mau Jual PC Gaming Handheld Mahal di Indonesia
- "Perang Dingin" sejak 2020, Presiden China dan Jack Ma Berdamai?
- Lebih Dekat dengan Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate
- Spesifikasi dan Harga Moto G45 5G, HP Pertama Motorola buat “Comeback” ke Indonesia
- Perusahaan AI Elon Musk Rilis Grok 3, Diklaim Lebih Pintar dari DeepSeek
- Huawei Umumkan Gelang Pintar Band 10, Punya 100 Mode Olahraga dan Tahan 14 Hari
- Huawei FreeArc Meluncur, TWS Open-ear dengan Kait Telinga Elastis
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- GoTo Resmi Melantai di BEI Hari Ini
- Kabar Buruk dari Industri Chipset, Krisis Berlanjut dan Semakin Parah
- Realme 9 4G Meluncur dengan Snapdragon 680 dan Kamera 108 MP
- Migrasi 3G ke 4G dan BTS Baru untuk Kawasan 3T
- Tiket.com Dikabarkan Bakal Merger dengan BliBli