Apa Itu Big Data? Mengenal Cara Kerja, Manfaat, serta Contohnya
- Sebagian orang mungkin kini tak asing lagi dengan Big Data, khususnya mereka yang berada di bidang pemasaran, teknologi, riset, dan sebagainya. Big Data memang lazim dikaitkan dengan bidang-bidang tersebut.
Secara harfiah, Big Data bisa disebut juga sebagai mahadata, data raya, atau data bandang, yang artinya adalah data dalam skala besar. Namun, penjelasannya secara teknis tidak sesederhana itu.
Baca juga: Apa Itu Domain? Mengenal Fungsi serta Jenisnya
Lantas, apa yang dimaksud dengan Big Data? Berikut KompasTekno rangkumkan penjelasannya.
Apa itu Big Data?
Big Data adalah konsep pengelompokan atau pengumpulan data dalam skala besar, yang terdiri dari berbagai macam jenis data, meliputi data terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur.
Data terstruktur merupakan jenis data dengan format tetap yang tersimpan dalam satu platform, misalnya data gaji karyawan atau transaksi keuangan, yang dibuat di spreadsheet dan tersimpan pada Microsoft Excel atau platform sejenis.
Sementara data tidak terstruktur, merupakan jenis data dengan format yang berbeda-beda dan memerlukan platform khusus, seperti NoSQL, untuk mengakses dan membaca nilainya.
Contoh dari data tidak terstruktur banyak ditemukan di media sosial, seperti aktivitas Like, komentar, jumlah pengikut, jumlah klik, dan sebagainya. Terakhir, data semi terstruktur merupakan jenis data gabungan antara data terstruktur dan tidak terstruktur.
Kemudian, data semi terstruktur merupakan jenis data yangpunya format tetap, namun memerlukan platform khusus untuk membukanya. Misalnya, data Log File atau data aktivitas pengguna yang dicatat oleh sistem operasi.
Big Data merupakan semua kumpulan data tersebut dalam skala yang jauh lebih besar. Big Data biasanya dihimpun oleh organisasi atau lembaga tertentu, yang biasanya data tersebut dipakai dan diolah dalam berbagai program aplikasi.
Misalnya, seperti program pembelajaran mendalam (Deep Learning), pemodelan prediktif, dan aplikasi analitik lainnya.
Konsep Big Data datang sekitar tahun 2000-an, yang dikenalkan oleh seorang analis industri, Doug Laney. Saat itu, ia menelurkan konsep mengenai tindakan untuk menganalisis data dalam skala besar, dengan tiga karakter mendasar sebagai berikut:
- Volume: jumlah data yang besar dikumpulkan dari berbagai sumber
- Variety: ragam atau jenis data yang bervariasi untuk disimpan di database
- Velocity: pengumpulan dan pengolahan berbagai data dalam waktu sesingkat mungkin
Selain itu, terdapat karakteristik tambahan seiring perkembangan konsep Big Data, yakni Veracity dan Variability. Veracity merupakan tingkat kebenaran dari suatu data. Sementara Variability, merupakan penggunaan data dalam konteks yang tepat.
Jumlah data yang besar dan sangat bervariasi dalam Big Data tidak hadir dengan sendirinya, ada infrastruktur atau sistem yang dibuat terlebih dahulu, sebagaimana dilansir Techtarget.
Cara kerja big data
Data dalam jumlah yang besar dan sangat bervariasi dalam Big Data itu tersimpan pada sebuah wadah khusus, yang biasanya menggunakan penyimpanan data besar, seperti Hadoop, Cloud, atau NoSQL.
Data yang tersimpan tersebut bisa dikumpulkan melalui berbagai sumber dalam format mentah, kemudian disaring dan diolah agar bisa tampil sesuai kebutuhan untuk penggunaan program analitik tertentu.
Terkini Lainnya
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Usai IPO di BEI, GoTo Pertimbangkan "Dual Listing" di Bursa AS Akhir 2023
- Perbandingan Spesifikasi dan Harga iPhone SE 2022 vs iPhone 13 Mini
- Kembali Pulih, Siaran Digital KompasTV Bisa Disaksikan Warga Jabodetabek Lagi
- Cara Pesan Saham GoTo Seharga Rp 316-346 per Lembar
- Fitur Transkrip Video YouTube Hadir di Android