cpu-data.info

Harga Bitcoin Anjlok pada Awal 2022, Ini Penyebabnya

Bitcoin adalah mata uang kripto pertama yang memiliki nilai kapitalisasi paling besar
Lihat Foto

- Minggu pertama Januari 2022 tidak menajdi awal yang baik bagi Bitcoin. Pasalnya, harga mata uang kripto (cryptocurrency) tersebut anjlok ke angka terendah selama satu bulan terakhir.

Berdasarkan data CoinDesk, harga Bitcoin per Kamis (6/1/2022) sekitar pukul 06.00 WIB terpantau berada di angka 43.400 dollar AS (sekitar Rp 625 juta) per keping, terendah selama satu bulan terakhir, atau sejak awal Desember 2021.

Sebelumnya, harga Bitcoin juga sempat mencapai titik yang rendah selama periode tersebut, tepatnya pada 18 Desember 2021. Kala itu, harga Bitcoin terpantau berada di angka 45.600 dollar AS (sekitar Rp 656 juta) per keping.

Baca juga: Ultah Ke-13 Bitcoin, Ini 8 Pencapaian hingga Kini

Dirangkum KompasTekno dari CoinDesk, Kamis (6/1/2022), penurunan ini dipicu oleh langkah bank sentral di AS, Federal Reserve Bank, yang berencana melakukan penyusutan (shrinking) pada neraca keuangan mereka.

Neraca keuangan bank sentral AS tersebut membengkak ke angka 8,3 triliun dollar AS atau sekitar Rp 119.515 triliun.

Proses shrinking sendiri biasanya merupakan langkah penjualan aset yang dimiliki untuk pembayaran utang yang ada.

Selain itu, para investor juga khawatir pencetakan uang oleh Federal Reserve Bank hingga lebih dari 4 triliun dollar AS (sekitar Rp 57.592 triliun) akan memicu kenaikan angka inflasi. Sehingga, sentimen buruk ini disebut berpengaruh juga pada harga Bitcoin.

Belum diketahui apakah harga Bitcoin bakal kembali naik lagi atau tidak. Namun, mengingat harga mata uang kripto ini cukup rentan, kemungkinan harganya naik atau turun bisa jadi berada di 50:50.

Baca juga: Identitas Penemu Bitcoin Satoshi Nakamoto Akan Diungkap Pengadilan?

Sebelumnya, peningkatan harga tertinggi Bitcoin selama satu bulan terakhir sendiri terjadi pada 28 Desember 2021.

Kala itu, harga Bitcoin berada di angka 51.800 dollar AS (sekitar Rp 745 juta) per keping, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari CoinDesk, Kamis (6/1/2022).

Artinya, penurunan harga Bitcoin selama lebih kurang satu minggu terakhir mencapai 6.000 dollar AS (sekitar Rp 86 juta).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat