Setelah Roket, Jeff Bezos Berambisi Bikin Stasiun Luar Angkasa
- Pendiri e-commerce Amazon, Jeff Bezos nampaknya memiliki rencana baru untuk perusahaan roketnya, yakni Blue Origin.
Setelah berhasil mengadakan tur wisata perjalanan luar angkasa dengan roket buatan perusahaan itu, Bezos kini mempunyai ambisi untuk membangun sebuah stasiun luar angkasa bernama Orbital Reef.
Rencananya, Orbital Reef yang merupakan stasiun antariksa komersil ini akan memiliki luas sekitar 2.972 meter persegi dengan volume internal yang hampir sebesar International Space Station.
Baca juga: Jeff Bezos Sukses Terbang ke Luar Angkasa Selama 11 Menit
Di dalamnya bakal tedapat "hotel luar angkasa", serta area untuk melakukan penelitian. Hingga 10 orang bisa tinggal bersama di sana.
Menurut pihak Blue Origin, Orbital Reef bakal dirancang dengan arsitektur sistem terbuka sehingga bisa digunakan oleh berbagai kalangan, tak terbatas hanya untuk pihak tertentu saja.
Orbital Reef disebut bakal bisa diakses oleh agensi luar angkasa, perusahaan media dan travel, perusahaan teknologi, hingga pengusaha dan investor.
Blue Origin juga mengklaim akan menyediakan layanan “end-to-end” bagi siapa saja yang ingin menggunakan layanan di stasiun, mulai dari transportasi, penyewaan ruang, bantuan teknologi hardware, hingga layanan robot.
Baca juga: Elok Musk Ejek Bentuk Roket New Shepard Milik Jeff Bezos
Dalam rangka mewujudkan ambisi baru Bezos ini, Blue Origin turut menggandeng Sierra Space, anak perusahaan bisnis dari Sierra Nevada Corporation, serta beberapa pihak lain seperti Boeing, Redwire Space, Genesis Engineering Solutions, dan Arizona State University.
Meski telah mengumumkan agenda besarnya, pihak Blue Origin masih enggan mengungkap nilai anggaran untuk membangun proyek besar ini. Bezos sendiri berkomitmen menyediakan pendanaan 1 miliar dolar AS (sekitar Rp 14,1 triliun) tiap tahun untuk Blue Origin.
Dihimpun KompasTekno dari The Verge, Minggu (31/10/2021), proses pembangunan stasiun luar angkasa Orbital Reef diharapkan mulai beroperasi pada paruh kedua dekade ini, atau antara 2025 hingga 2030.
Terkini Lainnya
- iPhone 17 Series dan iPhone SE 4 Bakal Lebih Mahal?
- Roket Starship Elon Musk Meledak, Puing-puing Berjatuhan di Angkasa
- 5 Merek Ponsel Terlaris di Dunia 2024 Versi IDC
- Baterai Oppo Reno 13 5G Diklaim Tahan Main Mobile Legends 8 Jam Non-stop
- TikTok Terancam Tutup, Warga AS Ramai-ramai Belajar Mandarin di Duolingo
- Tanda-tanda Google Search Mulai Ditinggalkan
- Wanita Perancis Kena Tipu Brad Pitt AI, Rp 13 Miliar Melayang
- Wujud Konsol Genggam Nintendo Switch 2 Akhirnya Diungkap, Bawa Layar Lebih Besar
- Sejarah Nokia, Berpindah-pindah Tangan hingga Pensiunnya Merek Smartphone
- 10 Emoji Ini Sering Disalahartikan, Simak Makna Sebenarnya
- Cara Mengatasi WA Muncul "Akun Ini Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp karena Spam"
- Kenapa Sinkronisasi iCloud Lama? Ini Penyebabnya
- Bluesky Siapkan Flashes, Aplikasi Berbagi Foto Pesaing Instagram
- TWS Oppo Enco Air 4 Resmi di Indonesia, Bawa Fitur ANC Harga Rp 800.000
- HP Oppo Reno 13F 4G dan Reno 13F 5G Resmi di Indonesia, Desain Kembar Beda "Otak"
- Roket Starship Elon Musk Meledak, Puing-puing Berjatuhan di Angkasa
- Zuckerberg Ungkap Alasan Facebook Ganti Nama Jadi Meta
- Nama Aplikasi Facebook, Instagram, dan WhatsApp Ganti Jadi Meta?
- Xiaomi Redmi Note 11 Pro dan Note 11 Pro Plus Resmi, Bawa Kamera 108 MP
- Xiaomi Redmi Note 11 Resmi Meluncur, Ini Harganya
- Resmi, Facebook Berganti Nama Menjadi Meta