iPhone 12 Rusak Ditolak Servis Resmi, Bagaimana Ketentuan Apple?

- Apple memiliki sejarah dituntut oleh penggunanya sendiri soal garansi perbaikan. Kini hal tersebut terulang kembali.
Seorang pemilik iPhone 12 di AS menggugat Apple karena tidak mau memperbaiki ponselnya yang rusak. Lantas bagaimana sebenarnya kebijakan Apple soal garansi perbaikan ini?
Theodore A. Kim, pemilik iPhone 12 yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat (AS) melayangkan gugatan kepada Apple lantaran perusahaan rintisan Steve Jobs ini disebut-sebut tak mau memperbaiki iPhone 12 miliknya yang rusak.
Akibat kejadian tersebut, Kim, mengajukan gugatan kepada Apple di Pengadilan Tinggi San Francisco, dan menuntut Apple membayar ganti rugi sebesar 1.383 dollar AS atau setara dengan Rp 19,5 juta, harga yang sama dengan iPhone 12 miliknya.
Baca juga: Apple Digugat karena Tolak Servis iPhone 12 Bergaransi
Gugatan bermula ketika iPhone 12 milik Kim mengalami masalah dalam membaca kartu SIM. Ia pun inisiatif untuk menelepon layanan pelanggan Apple.
Kim disarankan untuk membawa ponselnya yang bermasalah itu ke toko resmi Apple di sekitar wilayahnya. Dengan begitu, ponselnya bisa diservis. Sebab, menurut Kim, iPhone 12 miliknya masih dalam masa garansi yang mana baru akan berakhir pada akhir Oktober 2021 ini.
Kim bercerita, saat iPhone 12 miliknya di bawa ke toko Apple seperti yang disarankan, pegawai Apple justru menolak untuk memperbaikinya karena iPhone 12 milik Kim disebut sudah "dirusak".
"Jadi saya membawanya ke toko, dan mereka mengirimkannya ke bengkel perbaikan. Kemudian mereka kembali dan berkata, 'Ya, kami tidak akan memperbaikinya karena sudah dirusak'," kata Kim.
Ia pun kembali bertanya, "Dirusak dengan cara apa?". Sayangnya Kim tak memberikan detail jawaban dari pihak Apple terkait pertanyaannya ini.
Baca juga: iPhone Rusak Kini Boleh Diperbaiki di Tempat Servis Non-Resmi
Selain gagal mendapat perbaikan, Kim juga mengklaim, wadah kartu SIM di ponselnya justru rusak saat dikembalikan oleh karyawan Apple.
Beberapa minggu kemudian, Kim mengajukan keluhan ke lembaga Better Business Bureau (BBB) sebagai pihak penengah. Apple menjawab keluhan tersebut dengan mengatakan bahwa iPhone akan diperbaiki jika memang rusaknya saat berada di tangan pihak Apple.
Kim menganggap laci SIM card iPhone 12-nya rusak saat di tangan Apple, sementara Apple mengatakan iPhone tersebut rusak/dirusak saat tiba di tangan mereka, sehingga garansinya hangus.
Apple sendiri menganggap masalah tersebut sudah selesai. Namun tidak dengan Kim. Sebagai upaya lanjutan, Kim juga mengirimkan e-mail kelurah ke CEO Apple Tim Cook pada akhir Juni lalu. Sayangnya hingga kini, e-mail tersebut tak kunjung mendapat balasan.
Lantas, sebenarnya bagaimana ketentuan garansi perbaikan yang dijanjikan oleh Apple?
Ketentuan garansi Apple
Menurut pantauan KompasTekno di laman resmi, Apple memang memberikan garansi terbatas satu tahun untuk semua produk bermerk Apple, sesuai syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh Apple, sebagaimana tercantum di tautan berikut.
Baca juga: Cara Cek Garansi HP Oppo, Samsung, Vivo, Realme, Xiaomi, dan Asus
Dalam laman resmi, Apple turut merinci jenis-jenis kerusakan yang tidak akan ditanggung oleh garansi terbatas satu tahun ini.
Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Kerusakan yang disebabkan oleh penggunaan komponen atau produk pihak ketiga yang tidak memenuhi spesifikasi Produk Apple
- Kerusakan yang disebabkan oleh layanan (termasuk peningkatan dan ekspansi) yang dilakukan oleh siapa pun yang bukan merupakan perwakilan Apple atau Penyedia Layanan Resmi Apple (“AASP”)
- Kerusakan pada produk Apple yang telah dimodifikasi untuk mengubah fungsionalitas atau kemampuan tanpa izin tertulis dari Apple
- Jika nomor seri yang telah dihapus atau dirusak dari Produk Apple
Jika bukan karena kelalaian pihak Apple, ada kemungkinan iPhone 12 milik Kim tidak memenuhi syarat menerima servis dari garansi Apple, karena salah satu dari alasan di atas.
Namun, untuk kepastiannya masih harus menunggu putusan pengadilan. Lantaran masalah ini sudah dibawa ke jalur hukum, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari WCCFTech, Selasa (26/10/2021).
Terkini Lainnya
- 2,5 Miliar Akun Gmail di Bawah Ancaman AI Hack
- Arti “Fortis Fortuna Adiuvat” yang Sering Muncul di Bio TikTok dan Instagram
- Ditunjuk Jadi "Staff Khusus", Berapa Gaji Elon Musk?
- Meta Bikin Mesin "Pembaca Pikiran" Bertenaga AI, Begini Bentuknya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ditunjuk Jadi "Staff Khusus", Berapa Gaji Elon Musk?
- Apple Digugat karena Tolak Servis iPhone 12 Bergaransi
- Beli Paket Data Telkomsel Bisa lewat Facebook
- Spesifikasi Xiaomi Redmi Note 11 Bocor Sebelum Peluncuran
- Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy M52 di Indonesia
- Apa Arti Emoji Kepala Batu?