OnlyFans Banting Setir, Tak Jadi Larang Konten Pornografi

- OnlyFans minggu lalu mengumumkan bakal melarang konten berbau pornografi mulai 1 Oktober 2021. Pekan ini, layanan berlangganan konten eksklusif dari kreator itu mendadak banting setir dan memutuskan untuk menunda pelarangan pornografi.
Dalam sebuah pernyataan, OnlyFans mengatakan telah mendapat kepastian dan kebebasan dari "para rekanan perbankan" untuk mendukung berbagai genre kreator. Sebelumnya OnlyFans berencana melarang konten porno karena tekanan dari mitra finansialnya.
Baca juga: OnlyFans Larang Konten Pornografi Mulai 1 Oktober
Perubahan kebijakan OnlyFans ini dilakukan setelah rencana pelarangan konten pornografi memicu kontroversi dan kecaman dari penggunanya, sebagian merupakan pekerja seks yang ikut berkontribusi mempopulerkan OnlyFans.
"Terima kasih telah membuat suara Anda didengar," kicau OnlyFans lewat akun Twitter resminya.
Thank you to everyone for making your voices heard.
We have secured assurances necessary to support our diverse creator community and have suspended the planned October 1 policy change.
OnlyFans stands for inclusion and we will continue to provide a home for all creators.
— OnlyFans (@OnlyFans) August 25, 2021
"Kami telah mendapatkan jaminan yang diperlukan untuk mendukung komunitas kreator kami yang beragam dan telah menangguhkan perubahan kebijakan yang direncanakan berlaku pada 1 Oktober mendatang," lanjut isi twit tersebut.
Didirikan pada 2016, popularitas OnlyFans menanjak dalam waktu relatif singkat, antara lain karena konten pornografi yang termuat di dalamnya.
Layanan ini memungkinkan pekerja seks menjual konten porno ke pelanggan yang membayar biaya subscription. Para pekerja seks ini termasuk yang protes keras terhadap rencana pelarangan pornografi karena terancam kehilangan sumber pendapatan.
Baca juga: OnlyFans Juga Ingin Dipakai oleh Gamer, Musisi, dan YouTuber
OnlyFans belakangan berupaya memposisikan diri sebagai platform untuk semua jenis kreator yang bisa digunakan oleh semua orang, mulai dari musisi hingga chef. Namun, pornografi masih menjadi kategori terpopuler di situs tersebut.
Dihimpun KompasTekno dari CNBC, Kamis (26/8/2021), OnlyFans kini memiliki 130 juta pengguna, 2 juta kreator konten, serta dilaporkan mencatat cash flow sebesar 150 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,1 triliun tahun lalu.
Terkini Lainnya
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Sempat Keluar dari Indonesia, 4 Merek Smartphone Ini Comeback ke Tanah Air
- Call of Duty Mobile Masuk Musim Ke-7, Ada Peta Baru untuk Mode Multiplayer
- Cara Melihat Password Wi-Fi di PC dan Laptop Windows
- Smartphone Ini Punya Baterai 15.600 mAh, Sekali Cas Diklaim Tahan 4 Hari
- Galaxy S21 FE Muncul di Situs Samsung
- PUBG Mobile dan Lokapala Dipertandingkan di PON XX Papua