Norton dan Avast Merger, Bikin Perusahaan Keamanan Siber Baru

- Perusahaan keamanan siber, NortonLifeLock, dan perusahaan keamanan digital serta privasi, Avast, mengumumkan merger dengan nilai lebih dari 8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 115 triliun (kurs Rp 14.300).
NortonLifeLock mengakuisisi seluruh saham Avast dan akan membangun perusahaan siber keamanan baru yang lebih besar. Kendati demikian, belum dijelaskan secara rinci seperti apa perusahaan baru tersebut nantinya.
Berdasarkan persyaratan merger, pemegang saham Avast berhak menerima pembayaran berupa tunai dan saham baru yang diterbitkan oleh NortonLifeLock.
Saham NortonLifeLock menyentuh angka 27,20 dollar AS (sekitar Rp 391.000) saat penutupan pada 13 Juli 2021.
Pada tanggal tersebut merupakan hari terakhir perdagangan saham NortonLifeLock, sebelum dikaitkan dengan agenda merger pada 14 Juli 2021.
Baca juga: Perusahaan Induk TikTok Akuisisi Pengembang Game Mobile Legends
Para petinggi Avast dan NortonLifeLock meyakini bahwa aksi korporasi ini akan membuka peluang baru yang lebih menarik untuk menciptakan bisnis keamanan siber.
"Dengan penggabungan ini, kami bisa memperkuat platform keamanan siber kami dan membuatnya tersedia ke lebih dari 500 juta pengguna," jelas Vincent Pilette, CEO NortonLifeLock, dihimpun KompasTekno dari The Verge, Sabtu (14/8/2021).
"Kami juga memiliki kemampuan untuk bisa lebih mempercepat inovasi untuk mengubah keamanan siber," imbuh Pilette.
Aksi korporasi ini berpeluang mengawinkan keunggulan masing-masing perusahaan. Avast menonjolkan keunggulannya lewat produk antivirus yang fokus pada privasi, ditambah pengalaman NortonLifeLock dalam perlindungan identitas.
Beberapa hal tersebut memang sedang sangat dibutuhkan banyak konsumen dan bisnis saat ini.
Menurut Ondrej Vlcek, CEO Avast, di tengah ancaman keamanan siber yang makin marak, penetrasi keamanan siber masih rendah. Merger ini diharapkan bisa memberikan solusi masalah tersebut.
Baca juga: Rekomendasi Antivirus untuk Windows 10, Salah Satunya Gratis
"Tim bertalenta kami akan memiliki peluang lebih memiilki peluang untuk berinovasi dan mengembangkan solusi dan layanan yang disempurnakan serta peningkatan kemampuan dari akses hingga insight data yang unggul," kata Vlcek, melansir dari Business Wire.
Sebagai informasi, Avast merupakan perusahaan yang didirikan di Republik Ceko. Avast fokus membuat software untuk konsumer dan bisnis kecil selama sebelas tahun, termasuk software AVG.
Sementara NortonLifeLock, yang dulunya dikenal sebagai Symentec Corporation. Perusahaan yang berbasis di Tempe, Arizona, Amerika Serikat ini fokus mengembangkan antivirus sejak 1991.
Terkini Lainnya
- Karakter Kimmy dan Gloo Mobile Legends dapat Kemampuan Baru, Ini Rinciannya
- Induk ChatGPT Digugat Penerbit 45 Media, Diduga Melanggar Hak Cipta
- 7 Google Chrome Extensions yang Bikin Kerja dan Kuliah Makin Produktif
- 508 Daftar Pinjol Ilegal yang Tak Berizin OJK dan Cara Melaporkannya
- Cara Setting WhatsApp sebagai Aplikasi Pesan Default di iPhone
- Seperti Ini Tampang Nyata iPhone 17
- Arti “Aging Like a Fine Wine”, Bahasa Gaul yang Sering Digunakan di Medsos
- Bukti Bos Meta Mark Zuckerberg Ketar-ketir Lawan TikTok
- Threads Instagram Dirombak Besar-besaran, Domain Baru dan Fitur Mirip Twitter
- Jadwal MPL S15 Minggu Ini, Ada Laga Tiga Besar Evos vs Bigetron
- Intel Umumkan Rencana PHK Karyawan, Efisiensi Besar-besaran
- Cara Buat Foto Profil WhatsApp Dilihat Kontak Tertentu Saja
- Laptop Infinix XBook B15 Rilis di Indonesia dengan Ryzen 5 dan 7, Harga mulai Rp 5 Jutaan
- Link dan Cara Cek NISN serta Status Penerima PIP Kemendikbud 2025
- Berapa Jumlah Video di YouTube sejak 20 Tahun Lalu hingga Sekarang?
- Jadwal MPL ID Season 8 Hari Ini, Sabtu 14 Agustus
- Jadwal Baru Migrasi TV Analog ke Digital di Indonesia, Dimulai 2022
- Twitter Rombak Tampilan, Ganti Jenis Huruf di Aplikasi dan Web
- Riset: Situs Streaming Ilegal Raup Rp 18 Triliun Per Tahun
- Evos Sports dari Indonesia Masuk 3 Besar Organisasi E-Sports Terpopuler Dunia