cpu-data.info

Riset OpenSignal 2021: Telkomsel Tercepat, Smartfren Terluas

Ilustrasi jaringan data
Lihat Foto

- Perusahaan riset jaringan mobile, Open Signal rutin merilis laporan pengalaman jaringan seluler untuk wilayah Indonesia.

Dalam riset terbaru Open Signal bertajuk "Indonesia: Laporan Pengalaman Jaringan Seluler Juni 2021" yang dipublikasi baru-baru ini, Telkomsel kembali dinobatkan sebagai operator seluler dengan kecepatan unduh (download) dan unggah (upload) paling ngebut di Indonesia.

Secara umum, kecepatan download dan upload Telkomsel juga meningkat dibandingkan dengan 2020 lalu.

Pada 2021 ini, Telkomsel tercatat memiliki kecepatan download rata-rata 13,4 Mbps, lebih tinggi dibanding XL Axiata, Indosat, Tri (3), dan Smartfren dengan rata-rata kecepatan unduh masing-masing di angka 12,6 Mbps, 12,1 Mbps, 11,1 Mbps, dan 6,3 Mbps.

Baca juga: Urutan Operator Seluler Terbaik di Indonesia untuk Streaming Video

Kecepatan download Telkomsel itu meningkat bila dibandingkan dengan laporan Open Signal yang sama tahun lalu, yang masih berada di kisaran 12,7 Mbps.

Hasil riset Open Signal terkait kecepatan download lima operator seluler di Indonesia.Open Signal Hasil riset Open Signal terkait kecepatan download lima operator seluler di Indonesia.
Sedangkan untuk kecepatan upload, operator pelat merah yang baru saja berganti logo itu juga masih unggul dibandingkan empat operator seluler lainnya, yakni dengan kecepatan rata-rata hingga 6,8 Mbps.

Angka tersebut naik 1,1 Mbps dibandingkan tahun 2020 lalu, di mana masih kecepatan upload rata-rata Telkomsel masih berkisar 5,7 Mbps.

Sementara itu, kecepatan upload operator seluler lainnya masing-masing, yaitu Indosat (5,7 Mbps), XL Axiata (5,6 Mbps), Tri (5,1 Mbps), dan Smartfren (1,2 Mbps).

Baca juga: Simpati, Kartu AS, dan Loop Dilebur Jadi Telkomsel PraBayar, Bagaimana Nasib Pelanggan?

Hasil riset Open Signal terkait kecepatan upload lima operator seluler di Indonesia.Open Signal Hasil riset Open Signal terkait kecepatan upload lima operator seluler di Indonesia.
Smartfren juara di aspek ketersediaan 4G

Dari laporan kecepatan download dan upload Open Signal, Smartfren memang berada di posisi paling bawah bila dibandingkan empat operator seluler lain yang ada di Indonesia.

Meski kalah dalam urusan kecepatan download dan upload, namun Smartfren lebih unggul dalam hal ketersediaan (availability) jaringan 4G di Tanah Air.

Baca juga: Smartfren Tak Mau Buru-buru Gelar 5G, Ini Sebabnya

Open Signal mencatat, availability 4G Smartfren mencapai 97,9 persen. Artinya, di kebanyakan waktu, mayoritas pelanggan Smartfren sudah terhubung dengan sinyal 4G.

Angka ketersediaan 4G Smartfren itu lebih tinggi dibandingkan Tri, Indosat, XL Axiata, dan Telkomsel yang ketersediaan 4G nya masing-masing di kisaran 93,9 persen, 92 persen, 91,2 persen, dan 89,3 persen.

Hasil riset Open Signal terkait ketersediaan 4G lima operator seluler di Indonesia.Open Signal Hasil riset Open Signal terkait ketersediaan 4G lima operator seluler di Indonesia.
Namun, ketersediaan 4G Smartfren yang tinggi ini tidak lantas dibarengi dengan pengalaman cakupan 4G yang tinggi pula.

Pasalnya, OpenSignal melaporkan, meski Smartfren juara dalam hal ketersediaan jaringan 4G, pengalaman cakupan jaringan 4G Smarfren ternyata hanya mendapat poin 5 dari skala 10.

Pengalaman cakupan 4G Smartfren itu masih kalah dari Telkomsel yang mendapatkan 8,5 poin, XL Axiata dengan 6,2 poin, dan Indosat 6,1 poin.

Baca juga: Cara Memperpanjang Masa Aktif Kartu XL Tanpa Isi Pulsa

Menurut laporan Open Signal, semakin tinggi poin yang didapatkan oleh operator seluler dalam hal pengalaman cakupan 4G, makan semakin menunjukkan bahwa pelanggan dari operator seluler tersebut dapat menemukan sinyal 4G di lebih banyak lokasi di Indonesia.

Selain soal data-data yang sudah disebutkan di atas, riset Open Signal ini juga melaporkan data terkait pengalaman video, bermain game seluler, aplikasi suara dari kelima operator seluler di Indonesia.

Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari situs Open Signal, untuk menyusun laporan ini, perusahaan riset asal Inggris ini mengumpulkan data dalam rentang 90 hari, mulai dari Februari hingga Mei 2021 ini.

Riset Open Signal selengkapnya dapat dibaca melalui tautan berikut ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat