Prediksi "Suram" CEO Intel soal Pasokan Chip Dunia
- Memasuki paruh kedua tahun 2021, industri teknologi masih dilanda krisis chipset. Banyak spekulasi bermunculan, memperkirakan kapan krisis akan berakhir sehingga lini produksi bisa pulih sepenuhnya.
CEO Intel, Pat Gelsinger, turut memprediksi sampai kapan krisis ini akan berlangsung. Ia memperkirakan kelangkaan chip masih melanda industri hingga tahun depan.
Gelsinger memprediksi, rantai pasokan dan permintaan chipset baru akan kembali normal pada 2023 mendatang.
"Saya belum melihat industri chipset akan kembali ke rantai pasokan dan permintaan yang sehat hingga tahun 2023. Untuk beberapa industri yang saat ini masih memburuk akan semakin membaik," kata Gelsinger.
Di tengah kelangkaan yang terjadi, permintaan chipset di pasar tidak berkurang. Hal inilah yang membuat pasokan chipset untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Baca juga: Bisnis Semikonduktor Raup Untung di Tengah Kelangkaan Chip
Sebagai gambaran, masa tunggu sejak pesanan dibuat ke produsen semikonduktor hingga pesanan diterima (lead time), memakan waktu hingga 17 minggu pada akhir April lalu.
Itu merupakan waktu terlama yang pernah tercatat sejak 2017 lalu, menurut laporan Susquehanna Financial Group, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Phone Arena, Selasa (29/6/2021).
Di sisi lain, Gelsinger cukup bersyukur Intel memiliki pabrik chipset sendiri. Sehingga, perusahaan bisa menjaga permintaan chipset sendiri tanpa mengandalkan outsourcing.
Untuk diketahui, beberapa perusahaan teknologi besar seperti Apple, MediaTek, bahkan Qualcomm memang merancang chipset mereka.
Namun, untuk manufaktur, mereka menunjuk perusahaan ketiga sebagai outsourcing, seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC).
Terlepas dari krisis yang masih dihadapi, Gelsinger memperkirakan bahwa permintaan chipset tidak akan berhenti dan justru kian tinggi.
Baca juga: Samsung Galaxy A52 dan A72 Dikabarkan Terimbas Kelangkaan Chip Global
Salah satu alasannya adalah mulai menjamurnya perangkat berbasis 5G. Gelsinger memperkirakan pertumbuhan permintaan chipset untuk smartphone 5G dan kendaraan listrik berbasis AI akan menguat dalam 10 tahun ke depan.
Pandangan Gelsinger ini agak berseberangan dengan para bos chipset lain. Salah satunya CEO Broadcom Inc, Hock Tan yang kurang yakin bahwa industri chipset bisa tumbuh di atas 5 persen secara tahunan.
Walaupun perusahaannya membukukan pendapatan yang naik 15 persen pada kuartal terakhir, Tan mengatakan bahwa industri chip adalah industri yang sudah matang, sehingga pertumbuhan akan kembali kisaran angka yang rendah.
Baca juga: Ramalan Suram soal Kelangkaan Chip dari Intel dan Logitech
Terkini Lainnya
- 10 Fitur iOS 18 yang Menarik Dicoba, Bisa Ganti Ikon Aplikasi dan Control Center
- Chat Gamer di Discord Kini Tidak Bisa Diintip Hacker
- Cerita Kontingen E-sports Jabar, Sabet Emas PON Nomor Free Fire meski "Bentrok" Turnamen ASEAN
- Kapal Induk Italia "Cavour" Sandar di Jakarta, Bawa Jet Tempur F-35
- Tidak Ada Game PC di PON XXI 2024 Cabor E-sports, Kenapa?
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis
- Office LTSC 2024 Resmi, Tanpa Internet dan Tak Perlu Berlangganan
- Kompetisi Microsoft Excel Digelar di Indonesia untuk Pertama Kalinya, Final di Las Vegas
- Game "Final Fantasy XVI" Meluncur di PC, Ini Harganya di Indonesia
- Temui Menkominfo, Bigo Live Nyatakan Komitmen Keamanan Konten dan Investasi di Indonesia
- Instagram Rilis Akun Khusus Remaja, Interaksi Bisa Lebih Privat dan Aman
- 27 iPhone yang Kebagian iOS 18
- Samsung Galaxy F05 Meluncur, HP Murah dengan Kamera 50 MP
- Sejarah Urutan Versi Android dari Paling Awal hingga Terbaru
- Bisnis Game Lebih Cuan dari Streaming Video dan Musik, Menurut Riset
- Kapal Induk Italia "Cavour" Sandar di Jakarta, Bawa Jet Tempur F-35
- Ponsel Xiaomi Keluaran 2012 Ternyata Masih Dipakai Ratusan Ribu Orang
- Harga dan Spesifikasi Lengkap Samsung Galaxy A22 5G di Indonesia
- Kemasan OnePlus Dibikin Jadi Mirip Flashdisk, Begini Bentuknya
- Terungkap, Samsung Galaxy Z Fold 3 Dukung Stylus S Pen
- Telegram Kedatangan Fitur Group Video Call