Resmi Meluncur, Honor 50 Kembali Pakai Layanan dan Aplikasi Google
- Tak kuat dengan tekanan AS yang memasukkannya ke dalam daftar hitam entity list sehingga tak bisa memakai layanan Google, Huawei tahun lalu akhirnya melepas sub-brand Honor ke konsorsium Shenzhen Zhixin New Information.
Menariknya, meski Google Mobile Services (GMS) sempat absen dari produknya akibat imbas blacklist Huawei, Honor kini bakal kembali menggunakan paket layanan dan aplikasi Google tersebut.
Baca juga: Pendiri Huawei Ungkap Alasan Jual Bisnis Ponsel Honor
GMS dipastikan akan hadir di versi global ponsel Honor 50 yang baru saja meluncur di China pekan ini. Dalam sebuah pernyataan, Honor mengatakan sudah bisa memakai aneka layanan dan aplikasi Google secara preinstalled di ponsel seperti sebelumnya.
"Konsumen akan bisa merasakan pengalaman memakai smartphone dan tablet Honor yang dilengkapi GMS," sebut Honor, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Kamis (17/6/2021).
Honor 50 sendiri baru bisa dipesan di China pada 25 Juni mendatang. Jadwal ketersediaannya di pasaran global, berikut informasi harganya, masih belum diungkap.
Seri Honor 50 terdiri dari dua model, yakni Honor 50 dan Honor 50 Pro. Fitur paling menonjol dari keduanya adalah empat kamera belakang yang disusun dalam dua modul berbentuk lingkaran.
Keempat kamera itu mencakup kamera utama 100 MP, kamera ultra wide 8 MP, kamera macro 2 MP, dan kamera depth sensor 2 MP. Kamera depan Honor 50 beresolusi 32 MP, sementara Honor 50 Pro memiliki dua kamera selfie dengan resolusi 32 MP dan 12 MP ultra wide.
Kedua ponsel ditenagai SoC Snapdragon 778G. Honor 50 memiliki layar 6,57 inci 120 Hz serta baterai 4.300 mAh dengan fast charging 66 watt. Sedangkan, Honor 50 Pro dibekali layar 6,72 inci 120 Hz serta baterai 4.000 mAh dengan fast charging 100 watt.
Baca juga: Huawei Resmikan HarmonyOS, Sistem Operasi Alternatif Android
Akan halnya Huawei, mantan perusahaan induk Honor itu hingga sekarang masih belum bisa menggunakan sistem operasi Android besutan Google, berikut GMS, di perangkat-perangkat gadget besutannya.
Sebagai gantinya, Huawei kini mengedepankan sistem operasi HarmonyOS serta ekosistem layanan dan aplikasi buatan sendiri.
Terkini Lainnya
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- Xiaomi Mi 11 Lite Mulai Dijual Siang Ini di Indonesia
- Ini Link dan Cara Pendaftaran Vaksinasi untuk 18 Tahun ke Atas di Jakarta
- Resmi Bergabung, OnePlus Jadi Sub-brand Oppo?
- Arloji Pintar Realme Watch 2 dan Watch 2 Pro Resmi di Indonesia, Harga di Bawah Rp 1 Juta
- Spesifikasi serta Harga Asus ROG Phone 5 dan ROG Phone 5 Ultimate di Indonesia