cpu-data.info

Negosiasi Merger Tri-Indosat Diperpanjang hingga 30 Juni

Ilustrasi merger Indosat Ooredoo dengan Hutchison Tri Indonesia.
Lihat Foto

- Setelah melalui sejumlah pertimbangan, Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia (3) sepakat untuk memperpanjang proses merger perusahaan hingga dua bulan ke depan.

Mulanya, rencana merger antara kedua perusahaan ditetapkan untuk mencapai tenggat waktu hingga 30 April, atau Jumat minggu ini. Kini, keduanya setuju untuk mengundurkan jadwal tersebut hingga 30 Juni 2021 mendatang.

"Pemegang saham kami telah menyatakan mereka membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyelesaikan negosiasi yang telah berlangsung dengan konstruktif ini," ujar H3I CEO, Cliff Woo dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Rabu (28/4/2021).

Baca juga: Kominfo Tanggapi Rencana Merger Tri dan Indosat

Woo turut menjelaskan jika keputusan ini diambil karena masing-masing perusahaan masih membutuhkan waktu untuk menyelesaikan due diligence serta syarat dan ketentuan kesepakatan.

Kesepakatan merger antara Indosat Ooredoo dan Hutchison (3) Tri Indonesia sejatinya berawal sejak akhir Desember 2020 lalu.

Saat itu, pemilik saham mayoritas Indosat, Ooredoo Q.P.S.C dan pemilik saham Tri Indonesia, CK Hutchison Holding Limited telah menandatangani nota kesepamahaman (Memorandum of Understanding/MoU).

Adapun nota kesepahaman tersebut memungkinkan Tri dan Indosat untuk menjadi pemegang saham mayoritas pada entitas baru yang akan terbentuk nanti.

Karena adanya gabungan dari segi bisnis, keduanya dilarang untuk melakukan bentuk kerja sama apa pun dengan operator lainnya hingga MoU tersebut berakhir.

Untuk diketahui, Ooredoo memegang 65 persen saham di Indosat. Sementara itu, Hutchison Asia Telecommunication yang menjadi bagian dari bisnis CK Hutchison, menggerakan operasional di Indonesia, Vietnam, dan Sri Lanka.

Kabar baik

Merger ini dianggap sebagai kabar baik bagi industri telekomunikasi Indonesia. Tidak hanya bagi keberlangsungan bisnis, tapi juga bagi pengguna dua layanan operator tersebut.

Menurut pengamat telekomunikasi Nonot Harsono, merger Indosat dan Tri akan menguatkan kemampuan pemerataan jaringan serta peningkatan kualitas layanan.

Baca juga: Riset: Merger Indosat dan Tri Bagus untuk Gamer

"Jaringan seluler yang digabung akan menghasilkan kualitas jaringan yang jauh lebih baik. Jika jaringan lebih efisien, maka ada kemungkinan tarif layanan bisa dipertahankan rendah," jelas Nonot.

Hal yang sama juga dikatakan Moch S. Hendrowijono. Pengamat telekomunikasi itu mengatakan mutu layanan yang akan diterima pengguna akan lebih baik apabila merger benar-benar terjadi.

"Karena ketersediaan pita frekuensi yang lebih lebar akibat penggabungan," ujar Hendro.

Namun, operator harus menyelesaikan "sengketa" spektrum lebih dulu.

Hendro mengatakan risiko merger bagi operator adalah sebagian spektrum mereka akan "dikandangkan" atau diambil oleh pemerintah, jika spektrum dianggap menjadi berlebihan setelah terjadi merger.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat