Kominfo Buka Suara Soal Aksi "Mention Massal" Link Porno di Facebook
- Pekan lalu, pengguna Facebook Indonesia ramai-ramai melaporkan telah menjadi korban aksi mention massal yang dilakukan oleh akun pengguna tak dikenal.
Pengguna yang menjadi korban ditandai dalam kolom komentar dari sebuah unggahan Facebook berisi link bermuatan konten pornografi.
Belakangan diketahui bahwa aksi mention massal ini merupakan salah satu modus phising untuk mencuri kredensial (username dan password) akun Facebook pengguna.
Menanggapi kejadian ini, Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi, mengatakan bahwa Kominfo telah meminta Facebook untuk menyampaikan penjelasan dan perkembangan investigasi terkait aksi mention massal ini.
Dedy mengatakan, dari hasil investigasi Facebook, aksi ini terjadi secara acak atau tidak ditargetkan pada individu tertentu saja.
Baca juga: Ramai Akun Facebook Di-mention Orang Tak Dikenal, Kok Bisa?
"Serta merupakan upaya phishing di mana pengguna diarahkan untuk mengakses tautan (link) yang di tag ke mereka," ungkap Dedy dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Senin (26/4/2021).
Menurut Dedy, saat ini, Facebook telah menghapus halaman-halaman phising yang digunakan untuk mengelabui pengguna.
"Facebook juga melakukan pemblokiran terhadap tautan yang mencurigakan agar tidak dapat diposting di platform Facebook," kata Dedy.
Ke depannya, kata Dedy, Kominfo mengimbau masyarakat untuk tidak mengakses tautan atau pesan mencurigakan saat menggunakan media sosial.
"Selain itu, agar masyarakat menjaga keamanan akun dengan memastikan kembali setting keamanan dan privasi di semua akun sosial media, aplikasi percakapan dan e-mail mereka," tambah Dedy.
Sebelumnya, praktisi keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya juga menyarankan agar pengguna yang menjadi korban aksi mention massal ini segera melaporkan halaman Facebook yang digunakan dalam modus phising ini kepada Facebook.
Baca juga: Pengamat Ungkap Penyebab Pengguna Facebook Kena Mention Massal di Konten Porno
Selain itu, Alfons menyarankan agar pengguna juga memasang antivirus yang baik pada komputernya. Antivirus yang baik mampu melindungi pengguna dari ancaman kejahatan siber, seperti phising, ransomware, dan ancaman lainnya.
Terakhir, Alfons mengingatkan pengguna agar menambah lapisan perlindungan pada akun media sosialnya dengan menggunakan otentikasi dua faktor (TFA).
Sistem keamanan TFA ini dapat mencegah aksi pencurian akun karena mampu memberikan lapisan keamanan tambahan apabila kredensial akun (username dan password) bocor.
Cara mengaktifkan otentikasi dua faktor pada Facebook selengkapnya dapat dibaca melalui tautan berikut.
Terkini Lainnya
- Cara Pakai Rumus CONCAT di Microsoft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Vivo Experience and Service Store Resmi Dibuka di Mal Central Park Jakarta
- Xiaomi Mi 11X dan Mi 11X Pro Resmi Meluncur
- [POPULER TEKNO] Tag Link Porno Facebook, Kesedihan Fans Xiaomi, dan Update 5G di Indonesia
- Pernah Bermasalah, Mungkinkah Game Mobile Legends Ditutup?
- Asus Rilis Jajaran Laptop Gaming ROG dengan Prosesor AMD Ryzen 5000