Kapan Waktu yang Tepat Memberi Smartphone untuk Anak?

- Smartphone alias ponsel pintar saat ini menjadi bagian integral dalam kehidupan masyarakat. Smartphone dapat digunakan menunjang aktivitas sehari-hari, mulai dari bekerja, berkomunikasi, belajar, hingga hiburan.
Karena kecanggihannya, tak jarang perangkat ini juga menjadi "alat" bagi orang tua saat mengasuh anak-anak mereka.
Misalnya, sejumlah orang tua dengan sengaja menyodorkan smartphone dan konten hiburan kepada anak-anak agar mereka bisa diam dan tidak membuat keributan (tantrum).
Dalam sebuah diskusi bersama Google Indoensia pada Februari lalu, Asisten Deputi Perlindungan Anak Kementerian PPPA RI Ciput Eka Purwianti mengaku miris dengan dengan kebiasaan orang tua tersebut.
Menurut Ciput, penggunaan smartphone tanpa pendampingan orang tua dapat meningkatkan potensi anak menjadi asosial karena terlalu asyik dengam dunianya sendiri.
Baca juga: Tips Menjaga Keamanan Anak di Internet
Oleh karena itu, pemberian smartphone pada anak-anak ini bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng.
Hal ini kemudian ikut memunculkan pertanyaan, kapan sebaiknya para orang tua memberikan smartphone pertama pada anaknya?
Saran Bill Gates
Sebenarnya tidak ada jawaban benar atau salah terkait pertanyaan ini.
Namun, pendiri perusahaan software terkemuka dunia Microsoft, Bill Gates mengaku dirinya menetapkan batas usia minimum sebelum membiarkan anak-anaknya memiliki smartphone masing-masing.
Gates mengungkapkan, ketiga anak-anaknya yakni Jennifer, Rory, dan Phoebe Gates, tidak diizinkan memiliki smartphone sendiri hingga mereka berusia 14 tahun.
“Kami sering menetapkan waktu penggunaan smartphone, dan dalam kasus mereka itu membantu mereka untuk tidur pada jam yang wajar,” kata Gates.
Ia menjelaskan, anak-anaknya tetap diperbolehkan menggunakan smartphone untuk belajar dan mengerjakan tugas, tapi tidak ketika berada di meja makan.
Sebagai patokan lainnya, media yang kerap menyajikan informasi soal parenting, Today's Parent merilis panduan terkait penggunaan smartphone berdasarkan usia anak.
- Usia di bawah 4 tahun: tidak butuh smartphone.
- Usia 4-6 tahun: smartphone bisa berbahaya pada usia ini. Otak masih berkembang dan keterampilan sosial dapat terpengaruh. Anak kemungkinan berpotensi kecanduan teknologi dengan memiliki telepon pada usia ini.
- Usia 7-9 tahun: otak masih dalam tahap perkembangan yang serius, dan semua teknologi memiliki pengaruh yang besar pada usia ini. Jadi, masih tidak butuh smartphone.
- Usia 10-12 tahun: para ahli merekomendasikan anak-anak sudah bisa memiliki telepon hanya untuk menghubungi orang tua mereka. Ini masih bukan usia yang tepat untuk smartphone, atau setidaknya bukan yang memiliki akses internet.
- Di atas usia 12 tahun: sebaiknya remaja masih harus menunggu hingga usia 16 tahun untuk menggunakan smartphone. Sebaiknya batasi atau hilangkan akses internet hingga anak setidaknya berusia 16.
Umur tak jadi patokan utama
Di sisi lain, pendiri sekaligus CEO cari organisas nonprofit Common Sense Media James Steyer, mengatakan usia anak sebenarnya tidak dapat menjadi patokan utama saat orang tua ingin memberikan smartphone.
Steyer sendiri mengaku ia memberlakukan dua syarat sebelum anak-anaknya bisa memiliki smartphone sendiri.
Syarat pertama, anak-anaknya harus sudah duduk di bangku sekolah menengah. Syarat kedua, anak-anaknya sudah bisa mengendalikan diri mereka sendiri.
Baca juga: Facebook Siapkan Instagram Khusus untuk Anak-anak
“Usia seorang anak tidak sepenting tanggung jawab atau tingkat kedewasaannya sendiri,” kata Steyer.
Selain itu, Steyer menegaskan, bahwa anak-anak memiliki kondisi yang berbeda. Jadi menurut Steyer, tidak ada patokan usia tertentu yang dapat dijadikan acuan bagi orang tua untuk memberikan smartphone pertama pada anak-anak mereka.
Jika orang tua masih bingung, ada beberapa daftar pertanyaan yang harus dijawab orang tua sebelum memberikan smartphone pertama kepada anak-anak mereka. Berikut daftarnya, sebagaiman dihimpun KompasTekno dari Good.is, Kamis (25/3/2021).
Terkini Lainnya
- Hasil Foto Kamera 200 MP Samsung Galaxy S25 Ultra, Di-crop Tetap Jernih
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- 5 "Hero" Mobile Legends yang Jadi Andalan Peserta MPL ID Season 7
- Didenda Rp 3,3 Miliar oleh KPPU, Ini Tanggapan Gojek
- Perbandingan Spesifikasi Oppo Reno5, Reno5 5G, dan Reno5 F
- Gojek Dijatuhi Denda Rp 3,3 Miliar oleh KPPU
- Tips WFH Sehat dan Produktif dari Bos-bos Perusahaan Teknologi