20 Aplikasi yang Paling Banyak Melacak Pengguna, Instagram Teratas
- Baru-baru ini, penyedia layanan cloud storage, pCloud, merilis hasil riset terkait aplikasi yang paling banyak melacak dan membagikan data penggunanya.
Dari riset berjudul "The most invasive apps: which apps are sharing your personal data?", pCloud membuat daftar 20 aplikasi yang paling banyak melacak dan membagikan data penggunanya.
Dari daftar tersebut, diketahui Instagram menjadi aplikasi yang paling invasif, karena melacak dan membagikan data pengguna paling banyak, yakni 62 persen data penggunanya.
Selain itu, Instagram diketahui membagikan 79 persen data pengguna yang dikumpulkannya kepada pihak ketiga.
Baca juga: Tanda-tanda Instagram Reels Masuk ke Indonesia
Kesimpulan ini didapatkan setelah pCloud menganalisis label privasi "nutrition labels" yang digulirkan Apple melalui pembaruan iOS 14.
Label privasi yang tersedia di halaman aplikasi App Store ini berisi informasi tentang jenis data pengguna apa saja yang diambil oleh aplikasi beserta tujuan penggunaannya.
Menurut label privasi aplikasi tersebut, Instagram mengumpulkan berbagai jenis data pengguna untuk tujuan yang beragam.
Misalnya, anak perusahaan Facebook itu mengumpulkan jenis data seperti info kontak (alamat, alamat e-mail, nama, dan nomor telepon), pengenal (ID pengguna, dan ID perangkat), beserta data lainnya untuk melacak pengguna di seluruh aplikasi dan situsnya.
Instagram juga mengumpulkan data riwayat pembelian, informasi finansial, lokasi, info kontak, riwayat penelusuran, hingga konten pengguna untuk keperluan iklan pihak ketiga.
Di samping itu, Instagram juga menggunakan data yang dikumpulkannya untuk tujuan analitik, iklan atau tujuan pemasaran pengembang, hingga personalisasi produk.
Contoh data pengguna perangkat Apple yang dikumpulkan oleh Instagram dapat dilihat selengkapnya di sini.
"Pantas saja, ada begitu banyak konten yang dipromosikan di feed pengguna," tulis pCloud dalam blog resminya.
Baca juga: Iklan Google Akan Berhenti Mengintip Riwayat Browsing Pengguna
"Dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan, ini mengkhawatirkan bahwa Instagram merupakan pusat berbagi data pengguna dalam jumlah yang begitu besar," lanjut pCloud.
Perusahaan induk Instagram, Facebook dalam riset tersebut berada di posisi kedua, sebagai aplikasi yang paling invasif karena melacak 55 persen data penggunanya.
Jejaring sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini juga diketahui membagikan 57 persen data pengguna yang dikumpulkannya kepada pihak ketiga.
Terkini Lainnya
- Tidak Ada Game PC di PON XXI 2024 Cabor E-sports, Kenapa?
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis
- Office LTSC 2024 Resmi, Tanpa Internet dan Tak Perlu Berlangganan
- Kompetisi Microsoft Excel Digelar di Indonesia untuk Pertama Kalinya, Final di Las Vegas
- Game "Final Fantasy XVI" Meluncur di PC, Ini Harganya di Indonesia
- Temui Menkominfo, Bigo Live Nyatakan Komitmen Keamanan Konten dan Investasi di Indonesia
- Instagram Rilis Akun Khusus Remaja, Interaksi Bisa Lebih Privat dan Aman
- 27 iPhone yang Kebagian iOS 18
- Samsung Galaxy F05 Meluncur, HP Murah dengan Kamera 50 MP
- Sejarah Urutan Versi Android dari Paling Awal hingga Terbaru
- Bisnis Game Lebih Cuan dari Streaming Video dan Musik, Menurut Riset
- Kenapa TWS di MacBook Terus Putus-putus? Begini Cara Mengatasinya
- AMD dan Intel Rebutan Bikin Chip untuk PS6, Siapa Pemenangnya?
- 6 Tips biar HP Xiaomi Tidak Lemot dan Lancar
- Harga dan Spesifikasi nubia V60 Design di Indonesia
- Daftar 5 Game Catur Online Alternatif Chess.com
- [POPULER TEKNO] Dewa Kipas Vs. GothamChess, Bantuan Kuota Belajar, hingga "Ulang Tahun" Corona di Indonesia
- Mitra Gojek Kini Bisa Jualan Pulsa dan Paket Data Telkomsel
- Ibunda Bercerita Saat Elon Musk Harus Mengulang Tes karena Skornya Ketinggian
- Cara Mengubah Smartphone Menjadi Webcam untuk Video Call