cpu-data.info

Penjualan Kamera Digital 2020 Turun Tajam, Webcam Naik

Pengunjung mengamati kamera EOS-1DX Mark III saat peluncuran di Jakarta Utara, Jumat (21/2/2020). Kamera DSLR full-frame yang ditujukkan bagi para fotografer profesional ini dibanderol sekitar Rp 110 juta (body only).
Lihat Foto

- Situasi pandemi yang merebak di seluruh dunia cukup berpengaruh pada penjualan berbagai perangkat teknologi. Bagi sebagian perusahaan teknologi, pandemi justru mendatangkan berkah karena membuat penjualan produk naik.

Namun, lain halnya di sektor kamera digital fotografi. Setidaknya begitulah laporan yang dirilis oleh perusahaan ritel asal Jepang, BCN+R.

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa pasaran kamera digital fotografi tahun 2020 hanya mencapai 59,6 persen dari total penjualan pada 2019. Artinya, penjualan kamera fotografi merosot tajam sebesar 40 persen pada 2020, dibandingkan periode yang sama sebelumnya.

Baca juga: Kamera Mirrorless Canon EOS M50 Mark II Dijual Rp 10,5 Juta di Indonesia

Penurunan pasaran kamera digital fotografi ini tercatat dimulai pada bulan Maret 2020. Kemudian puncaknya terjadi pada bulan April dan Mei 2020 di mana penjualan merosot tajam hingga 60-70 persen.

Menurut BCN+R, merosotnya performa pasar kamera fotografi ini tak lain dikarenakan situasi pandemi Covid-19 di seluruh dunia yang tak kunjung usai. Selama pandemi, smartphone menjadi primadona penunjang aktivitas bekerja, belajar, maupun mencari hiburan online.

Ditambah lagi, para vendor smartphone juga berlomba-lomba mengeluarkan produk dengan teknologi terbaru, tentunya dengan berbagai pilihan fitur unggulan dan harga.

Dengan membeli smartphone memungkinkan pengguna mendapatkan perangkat dengan "paket" lengkap untuk menunjang kebutuhan sehari-harinya, termasuk kamera untuk melakukan panggilan video, konferensi serta belajar daring.

Baca juga: Tak Ada Lagi Kamera Nikon Buatan Jepang

Sebagai informasi, kamera yang dimaksud BCN+R di sini termasuk kamera digital fotografi, kamera video, dan webcam.

Walaupun penjualan kamera fotografi turun 40 persen, namun segmen ini menyumbang rasio komposisi penjualan 38,3 persen terhadap penjualan keseluruhan kamera. Sedangkan kamera video menyumbang 18,2 persen, dan kamera PC (webcam) menyumbang 43,5 persen.

Kamera video juga turun

Sebagai tambahan, layaknya kamera fotografi, BCN+R juga melaporkan bahwa kamera video juga mengalami penurunan pasar menjadi 68,3 persen jika dibandingkan dengan penjualan pada tahun 2019.

Sedangkan, pasaran kamera webcam di tengah pandemi ini justru menunjukkan tren positif. Di dalam laporan, pengiriman webcam tercatat naik hingga 359 persen atau setara 3,6 kali lipat dibandingkan periode 2019.

Baca juga: Begini Cara Grup Video Call 8 Orang Sekaligus di WhatsApp

Ironisnya, walaupun volumenya naik lebih dari tiga kali lipat, nilai penjualan webcam malah turun karena harganya yang kian murah.

“Meskipun (penjualan webcam) meningkat secara signifikan, namun harga unitnya rendah, sehingga jumlah penjualan lebih rendah dari tahun sebelumnya,” lapor BCN + R sebagaimana dihimpun KompasTekno dari PetaPixel, Selasa (12/1/2021).

Ke depannya, BCN+R memprediksi performa pasaran kamera secara umum belum akan membaik dalam waktu dekat. Hal ini lantaran pandemi yang belum kunjung usai.

Di sisi lain, Jepang sebagai negara produsen kamera besar seperti Canon, Nikon, dan Fuji, masih menghadapi pembatasan sosial (lockdown), sehingga proses manufaktur dan pengiriman kamera ke seluruh dunia juga akan ikut terdampak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat