TikTok Digugat oleh Remaja 12 Tahun

- Seorang anak berusia 12 tahun asal Inggris melayangkan gugatan kepada TikTok atas dugaan pelanggaran data pribadi.
Platform berbagi video asal China itu diduga telah mengumpulkan data pribadi pengguna di bawah umur untuk meraih keuntungan berdasarkan pendapatan iklan yang ditonton oleh pengguna.
Berdasarkan putusan yang diterbitkan oleh Pengadilan Tinggi Inggris, TikTok dinyatakan telah menyalahgunakan dan memproses data pribadi penggugat.
Baca juga: Nonton Video dari TikTok dan IG Tinggal Googling, Tidak Perlu Buka Aplikasi
"Data pribadi yang dimaksud dipergunakan dalam algoritma untuk menganalisis preferensi, dan menyesuaikan konten yang disajikan kepada pengguna untuk menarik perhatian mereka," ujar Charles Ciumei selaku pengacara dari pihak penggugat.
Lebih lanjut, Ciumei turut menjelaskan bahwa data pribadi yang diperoleh bersifat ekstensif karena mencakup data terkait nama pengguna, tempat dan tanggal lahir, alamat IP, riwayat penelusuran, cookie, metadata, serta foto dan video yang diunggah ke akun TikTok pengguna.
Atas tindakan tersebut, TikTok diduga melanggar hukum yang ditegakkan oleh Pemerintah Inggris dan Eropa.
TikTok sendiri sebenarnya telah membuat syarat dan ketentuan yang mengatakan bahwa pengguna di bawah usia 13 tahun tidak diperbolehkan untuk memiliki akun TikTok. Namun, TikTok juga tampaknya tidak terlalu tegas menegakkan aturan ini.
Aksi gugatan itu rupanya mendapatkan dukungan dari Wakil Komisaris Anak di Inggris, Anne Longfield.
Baca juga: Ini Dia, TikTok Rewind Indonesia 2020, Berdurasi 10 Menit di YouTube
Pihak Pengadilan Tinggi Inggris sendiri memutuskan untuk tidak membeberkan identitas asli dari sang penggugat. Langkah tersebut dilakukan guna melindungi sang penggugat dari risiko cyber-bullying dari sesama pengguna TikTok.
Ini bukanlah gugatan pertama yang menimpa TikTok. Sebelumnya, aplikasi milik ByteDance juga pernah didenda sebesar 5,7 juta (sekitar Rp 791 miliar) oleh Komisi Perdagangan Federal AS pada Februari 2019 karena kasus yang sama.
Kemudian pada Mei 2019, TikTok dituduh telah melanggar perjanjian dengan Komisi Perdagangan Federal AS karena masih mengumpulkan data para pengguna di bawah umur, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Rabu (6/1/2021).
Terkini Lainnya
- 50 Istilah Asing Teknologi dalam Bahasa Indonesia yang Jarang Diketahui, Ada Galat dan Diska Lepas
- Smartwatch Oppo Watch X2 Meluncur dengan Dual GPS dan Fitur Kesehatan Canggih
- Tanggal Penjualan dan Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Apple: Indonesia Segera
- 543 Pinjol Ilegal yang Tidak Diakui OJK Februari 2025
- Unboxing dan Hands-on Oppo Find N5, Ponsel Lipat yang Mewah dan Praktis
- Smartphone Lipat Oppo Find N5 Meluncur Global, Ini Harganya
- Menggenggam Nubia V70 Series, HP Rp 1 Jutaan dengan Desain Premium
- Perbandingan Spesifikasi iPhone 16e Vs iPhone SE 2022
- Selisih Rp 200.000, Ini 4 Perbedaan Nubia V70 dan Nubia V70 Design
- Daftar Promo Samsung Galaxy S25, Ada Diskon Bank dan Trade-in
- Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Indonesia Masih Menunggu Kepastian
- Apple C1 Resmi, Chip 5G Buatan Sendiri dan Debut di iPhone 16e
- Smartphone ZTE Nubia V70 dan V70 Design Resmi di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Kamera Aksi GoPro Max 360 Dirilis, Bisa Rekam Video 360 Derajat
- Samsung Galaxy M02s Resmi, Baterai 5.000 MAh Harga Rp 1 Jutaan
- Lolos TKDN, Xiaomi Redmi 9 Power Segera Masuk Indonesia?
- Xiaomi Mi 10i 5G Meluncur dengan Snapdragon 750G dan Kamera 108 MP
- Twitter Akuisisi Perusahaan Layanan Podcast
- Ini Dia, 3 Game Gratis di PS Plus untuk Januari 2021