Lion Air Ganti Penyedia Navigasi dari Jeppesen ke Navblue
- Maskapai swasta terbesar di Indonesia, Lion Air, menandatangani kesepakatan dengan Navblue sebagai penyedia chart (tabel) navigasi dan solusi database untuk mendukung operasional penerbangannya.
Dua produk Navblue, yakni Charts+ dan Navigation+ akan dipakai oleh pilot dan kru Lion Air Group, menggantikan chart navigasi dari Jeppesen yang sebelumnya dipakai Lion Air Group.
Charts+ adalah aplikasi berbasis iOS (iPad) dan Windows, yang berguna untuk membantu pilot dalam hal navigasi rute pesawat. Dalam aplikasi ini terdapat Enroute Chart, Aerodrome Chart, SID, STAR, Approach Charts, Aerodrome information, dan sebagainya.
Baca juga: Awak Kabin Maskapai Ini Selundupkan Ratusan iPhone Senilai Rp 734 Miliar
Selain versi digital, Charts+ juga tersedia dalam bentuk hard copy (print/cetak) yang berisi informasi jalur penerbangan, prosedur takeoff/landing di semua bandara di dunia, serta informasi-informasi penting lainnya.
Sedangkan, Navigation+ adalah solusi informasi aeronautikal yang diklaim Navblue paling akurat, sebagai pendukung Flight Management System (FMS) di pesawat.
"Solusi yang efisien ini sesuai dengan kebutuhan operasional Lion Air Group," ujar Pierre Madrange, Vice President On-Board+ Navblue, dihimpun KompasTekno dari situs resmi Navblue, Selasa (15/11/2020).
Salah satu kru di Lion Air Group mengatakan pergantian chart dari Jeppesen ke Navblue sudah dilakukan sejak September 2020. Menurut dia, tidak ada kendala yang berarti saat transisi dari Jeppesen ke Navblue.
Baca juga: Airbus Bikin Pesawat yang Bisa Autopilot di Darat dan Udara
"Isinya sama persis, beda font-font-nya saja (dibanding Jeppesen) sama peletakan informasi MSA (Minimum Sector Altitude)," kata kru Lion Air Group tersebut.
Maskapai penerbangan biasanya menggunakan layanan informasi navigasi untuk operasionalnya. Beberapa perusahaan penyedia informasi navigasi udara di dunia selain Jeppesen dan Navblue antara lain NAV Canada, TomTom, Flightsafety, dan sebagainya.
Navblue sendiri adalah perusahaan milik Airbus, pabrikan pesawat Eropa, yang fokus bisnisnya menyediakan solusi untuk operasional penerbangan dan manajemen perjalanan udara.
Terkini Lainnya
- Ponsel ZTE Blade V70 Meluncur, Bawa Kamera 108 MP dan "Dynamic Island" ala iPhone
- Kata POV Sering Keliru di Medsos, Begini Arti yang Benar
- Nvidia Rilis GPU H200 NVL, Gabungan Empat Chip AI H200 dalam Satu Modul
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- Muncul Tulisan Activate Windows Go To Setting, Apa yang Harus Dilakukan?
- Cara Pakai Rumus TRIM di Microsoft Excel dan Contoh Menggunakannya
- Daftar Aplikasi Android Terbaik 2024, ShopeePay Nomor 1 di Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- 5 Tips Menatap Layar HP yang Aman buat Mata, Penting Diperhatikan
- Aplikasi ChatGPT Kini Hadir untuk Semua Pengguna Windows, Tak Perlu Bayar
- Apa Itu Spam di WhatsApp? Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya
- Casio Umumkan Ring Watch, Jam Tangan Cincin Harga Rp 2 Juta
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Game Bermasalah, Pengembang "Cyberpunk 2077" Minta Maaf dan Tawarkan Refund
- Facebook Luncurkan Aplikasi Mirip TikTok Bernama Collab
- iOS 12.5 Meluncur untuk iPhone Lawas, Ada Fitur Pelacak Covid-19
- Instagram Sebut "Engagement" Turun Bukan karena Shadowban
- Apple Rilis iOS 14.3 dan iPadOS 14.3, Fitur Apa Saja yang Baru?