Survei Steam: AMD Mulai Kejar Intel

- Dua produsen chip asal Amerika Serikat, AMD dan Intel kerap berkompetisi untuk mendapatkan pangsa pasar (market share) terbesar untuk produk prosesor (CPU).
Selama bertahun-tahun AMD, belum mampu membalap Intel. Namun, perusahaan yang dipimpin Lisa Su ini perlahan-lahan mulai mengejar.
Setidaknya begitu menurut sebuah survei bertajuk "Steam Hardware & Sofware Survey" yang dirilis platform distribusi game, Steam, setiap bulannya.
Pada survei November lalu, disebutkan bahwa pengguna Steam yang memakai CPU AMD kini tercatat di angka 26,91 persen, meningkat sebanyak 6,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Baca juga: AMD Luncurkan Jajaran Kartu Grafis Radeon RX 6000 Series di Indonesia

Namun, penggunanya, apabila melihat ilustrasi grafik di atas, tampak kian lesu dalam waktu setahun setahun belakangan, alih-alih merangkak naik seperti AMD.
Lantas, apa yang membuat CPU AMD makin diminati oleh pengguna Steam?
Menurut sejumlah laporan, hal tersebut didorong oleh pandemi yang memaksa pengguna untuk mencari komponen hardware murah meriah.
Konsumen pun memilih membeli CPU AMD yang dikenal lebih terjangkau dibanding CPU bikinan Intel.
Baca juga: ARM Bocorkan Performa CPU dan GPU Ponsel Android Keluaran 2021
Selain itu, teknologi fabrikasi yang diusung oleh kedua perusahaan juga disinyalir menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk membeli CPU.
Saat ini, prosesor seri Ryzen besutan AMD sendiri sudah dimanufaktur menggunakan fabrikasi 7nm. Contohnya keluarga Ryzen 5000 terbaru yang dibuat menggunakan arsitektur anyar, Zen 3.
Dengan arsitektur tersebut, prosesor ini diklaim 26 persen lebih ngebut untuk bermain game dibanding generasi sebelumnya (Zen 2), serta 16 persen lebih mumpuni untuk memproses intstructions per cycle (IPC).
Sedangkan prosesor tercanggih Intel dari keluarga Tiger Lake masih dibuat dengan fabrikasi 10nm yang dijuluki "10nm SuperFin" sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Toms Hardware, Selasa (8/12/2020).
Sehingga, wajar saja apabila konsumen memilih CPU yang angka fabrikasinya lebih kecil, lantaran biasanya lebih mumpuni dan hemat daya.
Hasil survei juga menyebut bahwa sebagian besar pengguna Steam ternyata tidak memilih kartu pengolah grafis (GPU) bikinan Intel atau AMD untuk kinerja visual.
Terkini Lainnya
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Mengapa Orang Amerika Serikat Jarang Pakai WhatsApp?
- Grab dan Induk Shopee Kantongi Izin Bikin Bank Digital di Singapura
- Ketika Startup Indonesia Jadi Idaman Perusahaan Teknologi Amerika
- Apple Gratiskan Layar iPhone 11 yang Bermasalah
- Setelah Spotify Wrapped, YouTube Music Juga Bikin Daftar Lagu Populer