cpu-data.info

Peneliti Klaim Berhasil Bobol Twitter Donald Trump dengan Password Ini

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mendengarkan penjelasan normalisasi hubungan Bahrain-Israel di Oval Office Gedung Putih, Washington DC, Jumat (11/9/2020).
Lihat Foto

Password akun media sosial Twitter milik Presiden AS, Donald Trump dilaporkan sempat dibobol beberapa waktu lalu.

Peneliti keamanan siber asal Belanda, Victor Gevers mengaku bahwa dirinya berhasil masuk ke akun Twitter milik Trump (@realDonaldTrump) setelah menebak sandi dengan kata kuncinya yang ternyata adadalh "maga2020!".

"Maga" adalah kependekan dari slogan kampanye Trump yang berbunyi "Make America Great Again". Selain password itu, Gevers mengatakan bahwa akun milik Trump tidak dilindungi oleh otentikasi dua langkah (2FA) sehingga mudah untuk diakses.

Baca juga: Mulai Hari Ini Pengguna Twitter Tak Bisa Retweet seperti Biasa, Ini Alasannya

Setelah berhasil masuk ke akun tersebut, Gevers kemudian melaporkan celah keamanan tersebut melalui email kepada Departemen Keamanan Siber AS (US CERT) dan Badan Infrastruktur Keamanan (CISA).

Tak lama setelah pengaduan itu, Gevers mengatakan bahwa kata sandi Twitter milik Trump tiba-tiba berubah.

Pembobolan akun Twitter Presiden AS bukan pertama kali terjadi. Kejadian serupa sebelumnya juga dilakukan oleh Gevers pada 2016 lalu.

Saat itu, Gevers dan dua oknum lainnya berhasil mengambilalih akun Twitter milik Trump setelah menebak sandi dengan kata kunci "yourefired".

Kejadian itu kembali dilaporkan oleh Gevers ke otoritas keamanan lokal di Belanda. Gevers juga turut memberi masukan agar Trump lebih meningkatkan lapisan keamanan kata sandinya. Salah satu sandi yang Gevers sarankan saat itu adalah "maga2020!".

Dibantah Twitter

Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TechCrunch, Jumat (23/10/2020), dalam sebuah pernyataan, juru bicara Twitter Ian Plunkett membantah bahwa akun Donald Trump berhasil dibobol dengan password dimaksud.

"Kami tidak menemukan bukti kuat terkait klaim ini," ungkap Plunkett, sambil menambahkan bahwa Twitter selalu memproteksi akun milik para petinggi maupun pemimpin negara, termasuk Trump.

Baca juga: Twitter Bill Gates dkk Diretas, Begini Cara Mengamankan Akun Agar Tidak Senasib

"Kami secara proaktif menerapkan langkah-langkah keamanan khususnya pada akun milik petinggi negara yang terlibat dalam pemilu di Amerika Serikat," tutur Plunkett.

Setelah akun milik sejumlah tokoh terkenal sempat diretas pada Juli lalu, Twitter mengatakan bakal memperketat keamanan akun khususnya milik petinggi negara, politisi, dan akun pejabat pemerintah.

Namun, Twitter tidak mewajibkan pengguna untuk memakai 2FA demi mengamankan akun, melainkan hanya sebatas memberi saran agar menerapkannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat