Data Nasabah Kredit Plus Bocor, Begini Cara Cek Apakah Anda Terdampak
- Data nasabah fintech Kreditplus diduga bocor dan dijual bebas di internet. Berdasarkan laporan terbaru dari firma keamanan siber asal Amerika Serikat, Cyble, ada sekitar 890.000 data nasabah Kreditplus yang diduga bocor.
Ratusan data tersebut kabarnya diperdagangkan di sebuah forum jual-beli database. Forum tersebut sebelumnya juga mempromosikan database pengguna Tokopedia, yang bocor beberapa bulan lalu.
Thread tentang informasi penjualan database Kreditplus di forum tersebut memang telah dihapus. Namun jika Anda termasuk nasabah Kreditplus, Anda bisa mencoba mengecek apakah akun Anda terdampak atau tidak.
Baca juga: RUU Perlindungan Data Pribadi Ditargetkan Selesai Oktober 2020
Cara mengeceknya adalah melalui situs web haveibeenpwned.com. Situs ini bisa mengidentifikasi, apakah alamat e-mail yang dipakai untuk mendaftar layanan online pernah terekspos oleh insiden kebocoran data atau tidak.
Setelah membuka halaman tersebut, masukkan alamat e-mail yang digunakan untuk mendaftar di Kreditplus di kolom pencarian yang disediakan, lalu klik tombol pwned? di sebelahnya.
Apabila akun Anda terdampak, maka akan muncul "slide" bewarna merah dengan keterangan "Oh no-pwned!". Di bawahnya akan ada daftar platform apa saja yang terdampak, di mana Anda mendaftar dengan alamat e-mail tadi.
Jika ada nama Kreditplus, berarti data Anda ikut bocor dalam kasus ini. Namun jika aman, "slide" bewarna hijau akan muncul dengan keterangan "Good News-no pwnage found!".
Apabila terdampak, sebaiknya segera mengganti password dan aktifkan sistem verifikasi dua langkah untuk meningkatkan perlindungan akun. Ganti juga password layanan online lain yang menggunakan kata kunci serupa.
Berdasarkan pantauan KompasTekno, Selasa (4/8/2020), situs Have I Been Pwned telah menyertakan informasi kasus kebocoran data Kreditplus dengan jumlah akun terdampak sebanyak 768.890.
Baca juga: E-mail dan Nomor Ponsel Pengguna Tokopedia Beredar di Medsos, Ini Bahayanya
Data terdampak mencakup tanggal lahir, alamat e-mail, pekerjaan, kartu keluarga, gender, pendapatan, biaya hidup, status perkawinan, nama ibu kandung, nama, nomor telepon, alamat fisik, tempat lahir, agama, dan nama pasangan. Situs ini mencatat kebocooran data terjadi pada 23 Juni lalu.
Menurut lembaga riset siber Indonesia CISSRec (Communication & Information System Security Research Center), database yang konon berukuran 78 MB ini telah tersebar di situs RaidForum sejak 16 Juli lalu.
Database itu dijual oleh seorang pengguna dengan nama "ShinyHunters" seharga sekitar Rp 50.000.
Terkini Lainnya
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Black Shark 3 Versi RAM 12 GB Resmi Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Realme V5 5G Meluncur, Smartphone 5G Kelas Menengah
- Google Pixel 5 dan Pixel 4a 5G Akan Dirilis Akhir 2020
- Induk Perusahaan TikTok Tuduh Facebook Plagiat
- Mengenal Fitur Zoom 20x di Kamera Vivo X50