Benarkah TikTok Mengirim Data Penggunanya ke China?
- Jagat media sosial belakangan ramai dengan diskusi aplikasi TikTok yang diduga mengumpulkan data pengguna. Sebenarnya, praktik ini umum dilakukan oleh platform media sosial bukan rahasia lagi. Hal itu juga tercantum di syarat dan ketentuan aplikasi.
Namun, yang dipermasalahkan dari kasus TikTok baru-baru ini adalah jenis data yang dikumpulkan lebih banyak daripada aplikasi media sosial lainnya.
Dicurigai bahwa kumpulan data pengguna tersebut lantas dikirim ke China, entah berakhir di tangan pemerintah negara tersebut atau pihak lain. Isu ini antara lain dicuatkan ke permukaan dalam sebuah utas (thread) pengguna twitter dengan akun @SoundOfYogi.
Baca juga: TikTok dan Mobile Legends Diblokir Pemerintah India, Mengapa?
Dalam utasnya, Yogi menyarankan agar pengguna menghapus (uninstal) apliaksi TikTok di "Ada snippets code (kode program) yang memuat aplikasi mampu mengunduh file Zip, (kemudian) unzip lalu execute binary apapun yang telah di-download," tulisnya.
PLEASE UNINSTALL TIKTOK
--- A Thread ---
— Yogi Natasukma (@SoundOfYogi) July 1, 2020
Benarkah demikian? Informasi soal data yang dihimpun dalam twit tersebut serupa dengan laporan dari perusahaan keamanan siber, Penetrum yang dipublikasi bulan April lalu. Saat itu, Penetrum mengoprek aplikasi TikTok versi 10.0.8 hingga 15.2.3.
Dari hasil pengujian, Penetrum menemukan sebanyak 37,7 persen alamat IP dari layanan yang terkait dengan TikTok berlokasi di luar Amerika Serikat, sebagian besar di-host oleh ISP bernama Alibaba di China.
Sedikit membahas tentang server Alibaba. Tahun 2019 lalu, server Alibaba mengalami peretasan dan membuat lebih dari 899 GB data didalamnya bocor.
Detektif kepala Riset dan Keamanan, Anurag Sen yang memimpin investigasi kejadian ini menemukan bahwa database yang diretas memuat informasi yang dikumpulkan oleh lebih dari 100 aplikasi pinjaman online yang ada di China.
Baca juga: Donald Trump Dikerjai Warga TikTok, Kampanye Pilpres Jadi Sepi
Tim investigasi juga menemukan 4,6 juta entri unik dari data perangkat, yang terdiri dari lokasi GPS, daftar kontak lengkap, log SMS, nomor IMSI, nomor IMEI, model perangkat serta versinya, data tersimpan dari aplikasi yang dipasang sebelumnya, dan data memori.
Selain itu masih ada entri dari laporan operator, detail transaksi, inovice tagihan (berisi nama lengkap, nomor HP, detail tagihan bulanan, kartu kredit, kartu debit, dan log panggilan), alamat IP, dan durasi sesi online pengguna.
"Pelacakan berlebihan"
Kembali ke pembahasan data apa saja yang dikumpulkan oleh TikTok. Menurut laporan Penetrum kode yang dioprek juga memuat permintaan akses aplikasi Android dengan kode "android.permission.ACCESS_FINE_LOCATION".
Kode tersebut mengizinkan API untuk menemukan lokasi sepresisi mungkin dari beberapa tools yang digunakan, termasuk GPS serta WiFi dan data seluler. Semua data yang dikumpulkan sistem operasi perangkat, seperti WiFi, perubahan SSID, dll juga turut dihimpun.
Data nomor IMEI juga dikoleksi yang kemungkinan digunakan untuk melacak aplikasi apa saja yang diinstal. Ada pula data IMSI yang disebut bisa digunakan untuk memahami perilaku pengguna yang ujung-ujungnya digunakan untuk menargetkan iklan.
"Dari pemahaman dan analisis kami, tampaknya TikTok melakukan pelacakan yang berlebihan terhadap pengguna," tulis Penetrum dalam laporannya.
Baca juga: Aplikasi Google Tangi yang Mirip TikTok Kini Hadir di Android
Terkini Lainnya
- Kemenperin Puji Samsung Patuhi TKDN, Sindir Apple?
- 5 Merek HP Terlaris di Dunia 2024 Versi Counterpoint
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Uji Coba Pesawat B737 MAX agar Diizinkan Terbang Kembali
- Kejahatan Marak di Indonesia, Kamera CCTV Bisa Apa?
- Facebook dan Instagram Ingatkan Pengguna untuk Pakai Master
- Cara Pakai Dark Mode di WhatsApp Web, Kirim Stiker Animasi, dan Bikin Kode QR
- Disebut Prioritaskan Driver Tertentu, Grab Indonesia Didenda Rp 30 Miliar