Sony Siapkan Hadiah Rp 713 Juta untuk Penemu "Bug" di PlayStation 4

- Sony menggelar sayembara mencari "bug" atau celah keamanan pada PlayStation Network dan konsol PlayStation 4 (PS4).
Tak tanggung-tanggung, Sony menawarkan total hadiah mencapai 50.000 dollar AS atau Rp 713 juta.
Dalam sayembara "Bug Bounty Program" ini, Sony mengajak para pencinta game, pengamat keamanan sistem, hingga masyarakat dari berbagai kalangan untuk turut berpartisipasi dalam acara ini.
"Saya senang untuk mengumumkan bahwa hari ini bahwa kami memulai program PlayStation Bug Bounty karena faktor keamanan produk merupakan hal paling utama untuk menciptakan pengalaman yang terbaik bagi komunitas kami," kata Senior Director Software Engineering Sony Geoff Norton.
Para peserta akan diminta untuk mencari "bug" yang berpotensi muncul dalam sistem dan aksesori konsol PS4.
Baca juga: Lebih Baik Tunggu PlayStation 5 atau Beli PS4 Sekarang?
Peserta juga dipersilakan untuk mencari celah keamanan pada infrastruktur jaringan PlayStation Network dan sejumlah situs PlayStation terkait.
Jumlah hadiah yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari 100 dollar AS (Rp 1,4 juta) hingga 50.000 dollar AS (Rp 713 juta), tergantung tingkat kesulitan serta jenis kerusakan keamanan sistem yang ditemukan.
Jumlah hadiah ini lebih besar dari program serupa yang digelar oleh Microsoft dan Nintendo. Kala itu Nintendo dan Microsoft menawarkan hadiah sebesar Rp 285 juta untuk penemu "bug".
Nintendo merupakan perusahaan pertama yang meluncurkan program ini pada tahun 2016 lalu dan disusul Microsoft yang meluncurkan sayembara serupa untuk Xbox pada Januari 2020.
Pada kesempatan ini, Sony juga bekerja sama dengan HackerOne, sebuah platform bagi para hacker untuk mendapat pekerjaan bug bounty.
Baca juga: Stok PlayStation 4 Dikeluhkan Langka di Indonesia, Diborong Tengkulak?
HackerOne juga pernah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan seperti seperti PayPal, Twitter, Snapchat, Shopify, General Motors, Slack, dan Uber.
Dirangkum KompasTekno dari ZDNet, Sabtu (27/6/2020), sebelum dibuka untuk publik, Sony sudah lebih dulu menggelar program ini secara diam-diam sejak tahun lalu dan hanya melibatkan sejumlah peneliti saja.
Terkini Lainnya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Cara Download WhatsApp di Laptop dengan Mudah
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Steam Summer Sale 2020 Dimulai, Harga Game Diskon hingga 85 Persen
- Daftar Harga Ponsel Oppo Juni 2020, Seri A92 dan A1K Turun
- Menyoal Blokir Ponsel BM lewat IMEI, Galak di Awal Melempem Saat Eksekusi
- Bahaya di Balik Akun Premium dari Penjual Tak Resmi
- Facebook Berhenti Jual Headset VR Oculus Go Tahun Ini