Saham Zoom Meroket, Nilainya Lampaui AMD
- Tak bisa dipungkiri, Zoom menjadi platform telekonferensi yang populer selama pandemi Covid-19.
Aplikasi ini banyak dipilih karena dianggap lebih mudah dioperasikan oleh mereka yang harus mendadak bekerja dan sekolah dari rumah.
Meskipun sebagian negara sudah mulai melonggarkan karantina wilayah, namun masih banyak acara yang digelar secara virtual.
Zoom masih menjadi salah satu platform yang banyak digunakan, hal ini mempengaruhi kinerja bisnis Zoom pada kuartal pertama (Q1) 2020.
Terlepas dari isu keamanan data pengguna, nilai saham Zoom meroket hingga 250 persen tahun ini.
Nilai saham Zoom saat ini mencapai 67,43 miliar dollar AS (Rp 956,8 triliun). Nilai pasar Zoom bahkan melampaui perusahaan hardware AMD yang punya nilai pasar 64 miliar dollar AS (Rp 908 triliun).
Baca juga: Kisah Eric Yuan yang Mendirikan Zoom Setelah Idenya Ditentang Cisco
Saat ini, Zoom memiliki valuasi yang lebih dibandingkan 417 perusahaan lain yang terdaftar di indeks pasar saham S&P 500.
Hampir 85 persen anggota di S&P adalah saham blue chip, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNN, Rabu (17/6/2020).
Pada awal bulan Juni, Zoom melaporkan pendapatannya pada kuartal pertama 2020 naik 169 persen dari tahun lalu ke angka 328 juta dollar AS.
Zoom mengklaim ada 256.400 perusahaan di mana lebih dari 10 karyawan dari perusahaan tersebut telah menggunakan Zoom.
Jumlah tersebut naik 354 persen dari tahun lalu. Zoom sendiri mulai melantai di pasar modal Amerika Serikat pada April 2019 lalu.
Tidak hanya mengungguli AMD, nilai pasar Zoom juga melampaui perusahaan di sektor lain.
Sebut saja Regeneron Pharmaceuticals (66,4 miliar dollar AS), Unilever (64 miliar dillar AS), General Electric (63,33 miliar dollar AS), CME Group (62,6 miliar dollar AS), dan Colgate-Palmolive (62,4 miliar dollar AS).
Baca juga: Zoom Hanya Beri Perlindungan Keamanan bagi Pelanggan Premium
Di tengah ekonomi global yang masih belum stabil, belum dapat dipastikan bagaimana kondisi saham Zoom di bursa nantinya.
Namun, analis Credit Suisse menyarankan kliennya untuk mulai menjual saham Zoom mereka pada bulan April lalu, di mana nilai sahamnya terus merangkak hingga saat ini.
Terkini Lainnya
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- Bocoran Isi Proposal 100 Juta Dollar AS Apple ke Kemenperin
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- Tanda-tanda Layanan "Streaming" Disney+ Segera Masuk Indonesia
- Google Meet Bisa Diakses Lewat Gmail Android dan iOS
- X3 SuperZoom Jadi Bukti Realme Tak Hanya Mainkan Strategi Harga Murah
- Instagram Disebut Bakal Gantikan Twitter
- Ini Fitur Andalan Realme X3 SuperZoom yang Dijual Rp 8 Juta