Twitter Izinkan Karyawan Kerja dari Rumah "Selamanya"

- Pandemi Covid-19 membuat pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas di luar rumah. Perusahaan pun mengeluarkan kebijakan work from home agar karyawannya bisa bekerja secara remote dari rumah.
Twitter pun demikian. Platform media sosial ini mengimbau para pegawainya agar berkerja dari rumah saja sejak awal Maret, saat virus corona mulai menyebar luas di Amerika Serikat.
Belakangan, perusahaan media soial itu memutuskan untuk membolehkan para pegawai bekerja dari rumah “selamanya”, bahkan setelah pandemi Covid-19 berlalu.
Hal tersebut diungkapkan oleh CEO Twitter Jack Dorsey dalam sebuah email kepada para karyawan.
Baca juga: Antisipasi Corona, Semua Karyawan Twitter Wajib Kerja dari Rumah
Kebijakan bekerja dari rumah untuk selamanya ini, berlaku untuk pegawai yang bidang pekerjaannya memang bisa dilakukan di luar kantor.
"Kalaupun tidak mau (bekerja di rumah) kantor kami siap menyambut hangat, dengan beberapa langkah pencegahan, kalau kami pikir sudah aman untuk kembali berkantor," ujar Twitter dalam sebuah pernyataan.
Adapun pegawai di bidang-bidang yang memang membutuhkan kehadiran fisik, seperti misalnya pegawai yang bertanggung jawab terkait pemeliharaan server, tetap harus datang ke kantor.
Kantor Twitter sendiri baru akan dibuka kembali pada bulan September mendatang, itu pun secara bertahap, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNBC, Kamis (14/5/2020).
Perjalanan bisnis juga ditangguhkan hingga September, sedangkan event tatap muka di perusahaan ditiadakan hingga akhir 2020.
Baca juga: Twitter Hapus 1.100 Kicauan Hoaks Terkait Covid-19
Twitter sendiri sebenarnya memang sudah ingin menerapkan konsep kerja secara remote. Pada akhir tahun 2019 lalu, Jack Dorsey melontarkan ide tersebut.
Ide itu muncul karena ia merasa terlalu banyak karyawan yang berbasis di San Francisco.
"Terkonsentrasi di San Francisco tak lagi baik buat kami, dan kami akan mengupayakan tenaga kerja yang lebih tersebar," ujar CEO Jack Dorsey dalam sebuah conference call dengan investor Februari lalu.
Tapi, wabah virus corona memaksa perusahaan mempercepat rencananya tersebut.
Terkini Lainnya
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt
- xAI Luncurkan Grok 3, Chatbot AI Pesaing ChatGPT dan DeepSeek
- Ketika Warga Konser "Kelas Atas" Bawa Samsung S25 Ultra Nonton Seventeen "Right Here", Tribune Serasa VIP
- Inikah Tampilan Samsung Galaxy A56 dari Berbagai Sisi?
- MSI Ungkap Alasan Mau Jual PC Gaming Handheld Mahal di Indonesia
- "Perang Dingin" sejak 2020, Presiden China dan Jack Ma Berdamai?
- Lebih Dekat dengan Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate
- Spesifikasi dan Harga Moto G45 5G, HP Pertama Motorola buat “Comeback” ke Indonesia
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Nokia 125 dan Nokia 150 Resmi Diluncurkan, Harganya?
- Vivo Y30 Resmi Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- XL Axiata Catat Kenaikan Pendapatan di Awal 2020
- Jadwal Peluncuran PlayStation 5 Terungkap dari Lowongan Kerja
- Inilah Daftar 10 Smartphone Terkencang April 2020 Versi AnTuTu