Hooq Ditutup, Warganet Curhat Tak Bisa Nonton Detektif Brata Lagi
- Layanan video streaming Hooq dikabarkan akan menutup layanannya di Indonesia terhitung tanggal 30 April 2020.
Kabar tersebut telah dikonfirmasi oleh Head of Hooq Indonesia, Guntur Siboro yang mengatakan bahwa Hooq memang berencana akan menutup layanannya di Indonesia.
"Rencananya begitu (ditutup 30 April)", kata Guntur ketika dihubungi KompasTekno melalui pesan instan, Selasa (28/4/2020).
Baca juga: Hooq Tutup Layanan di Indonesia 30 April, Ini Sebabnya
Menurut Guntur, alasan penutupan ini dikarenakan para pemegang saham Hooq sudah
melakukan pengajuan likuidasi di Singapura pada 27 Maret lalu.
Dari pantauan KompasTekno, penutupan Hooq disayangkan oleh sejumlah netizen Indonesia di Twitter yang mengaku sebagai penonton serial TV di layanan video streaming tersebut.
Ada yang curhat belum puas menonton serial produksi luar negeri sampai selesai, seperti Grey's Anatomy dan The Good Doctor.
Kenapa hooq tutup w sering rewatch brata tanpa bosen btw????
— anisa pasti dipanggilnya ica (@nurimandaniii) April 26, 2020
Ada pula yang mengeluhkan tak bisa lagi nonton konten produksi lokal Indonesia seperti thriller kriminal detektif Brata yang tayang secara eksklusif di Hooq.
"Lihat Instagram Hooq, per 30 April mau tutup. Otomatis Brata season 3 gak bakal ada," keluh akun @Liverbird_nm di Twitter.
Baca juga: Chand Parwez: Pembayaran HOOQ untuk Cek Toko Sebelah Belum Lunas
Konten lokal lain yang ditayangkan di Hooq misalnya Cek Toko Sebelah the Series yang diproduksi oleh StarVision.
Pertama kalinya nonton Grey's Anatomy di Hooq, sampe sekarang udah mau tutup belum beres" juga ngejar beberapa season lagi. Makasih hooq!.
— widia???? (@widiaptr) April 27, 2020
BISA-BISANYA HOOQ TUTUP SEBELUM ADA THE GOOD DOCTOR SEASON 3 ???? tega bgt
— sincerely, (@verbaltrashbin) April 26, 2020
Layanan video streaming Hooq ditutup karena pemegang sahamnya sudah mengajukan permohonan likuidasi di Singapura pada 27 Maret lalu.
Singapore Telecommunications (Singtel) selaku pemegang saham mayoritas Hooq (76,5 persen) menilai pertumbuhan bisnis layanan itu kurang maksimal untuk menutup biaya operasional.
Baca juga: Link Download TVRI Klik untuk Live Streaming Program Belajar dari Rumah
"Penyedia konten global maupun lokal semakin banyak, biaya konten tetap tinggi," ujar perwakilan Hooq Asia.
Untuk pelanggan, Guntur Siboro mengatakan bahwa Hooq sudah tidak membebankan biaya apapun sejak akhir Maret lalu. "Sudah tidak ada aktivasi pelanggan baru juga," pungkasnya.
Terkini Lainnya
- Foto "Selfie" Kini Bisa Disulap Langsung Jadi Stiker WhatsApp
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
- Apa Itu Product Active Failed di Microsoft Word? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
- Cara Masukkan Tabel di Pesan Gmail dengan Mudah
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Daftar Promo Paket Internet XL-Axis selama Ramadhan dan Idul Fitri
- Game "Pac-Man Championship Edition 2" Gratis di PS4, Xbox, dan Steam
- Hooq Tutup Layanan di Indonesia 30 April, Ini Sebabnya
- Xiaomi Resmi Rilis MIUI 12, Apa Saja yang Baru?
- Xiaomi Mi 10 Youth 5G Resmi, Punya Kamera Periskop Harga Rp 4,6 Juta