cpu-data.info

Google Ungkap Makin Banyak Orang Indonesia yang Berdiam Diri di Rumah

Ilustrasi work from home atau bekerja dari rumah.
Lihat Foto

- Akibat merebaknya wabah Covid-19, tingkat kerumunan di sejumlah pusat keramaian di beberapa wilayah di Indonesia turun drastis. Sebaliknya, kerumunan di wilayah pemukiman justru meningkat.

Ini artinya, sebagian besar orang Indonesia berdiam diri di rumah selama masa pandemi Covid-19 berlangsung, demikian menurut laporan terbaru yang dirilis oleh Google, berjudul "Covid-19 Community Mobility Report".

Di dalam laporan itu, Google menyajikan data berupa tingkat kerumunan di sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia, lengkap dengan rincian daerah yang berada di negara tersebut. 

Baca juga: Apple Rilis Data Kerumunan Warga saat Pandemi Covid-19, Ada Jakarta dan Indonesia

Tingkat kerumunan ini dibagi menjadi enam kategori, yakni tempat umum dan rekreasi, pusat grosir dan apotek, taman bermain dan sejenisnya, stasiun dan terminal, kawasan bisnis, serta pemukiman. 

Secara garis besar, tingkat kerumunan di wilayah pemukiman di 34 provinsi Indonesia semuanya meningkat, alias lebih ramai dibanding hari biasa (baseline). Kisaran peningkatan yang dicatat berkisar di angka 10 hingga 22 persen.

Di wilayah DKI Jakarta sendiri, Google mengklaim area pemukiman lebih ramai 22 persen dibanding hari normal.

Tak aneh memang, lantaran pemerintah DKI Jakarta memang telah menerapkan imbauan physical distancing dan bekerja dari rumah (work from home/WFH) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19

Tingkat kerumunan di enam kategori tempat di Jakarta.Google Tingkat kerumunan di enam kategori tempat di Jakarta.

Sebaliknya, kategori tempat keramaian lain menunjukkan tren penurunan, seperti stasiun atau terminal yang lebih sepi 69 persen dibanding hari biasa.

Begitu pula dengan kategori tempat umum dan rekreasi, pusat perbelanjaan, taman, serta area bisnis dengan masing-masing penurunan mencapai 63 persen, 34 persen, 61 persen, dan 43 persen. 

Selain wilayah Jakarta, beberapa provinsi padat penduduk lainnya seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, hingga Sulawesi Selatan juga menunjukkan tren kerumunan yang serupa dengan DKI Jakarta. 

Baca juga: Data Google Sebut Kerumunan di Indonesia Menurun 50 Persen

Tingkat kerumunan area pemukiman di empat provinsi ini mengalami peningkatan yang sama, yakni 18 persen (kecuali Jawa Timur 15 persen) lebih ramai dibanding keadaan normal. 

Tingkat kerumunan di Jawa Barat, Jawa timur, Sulawesi Utara, dan Sumatera Utara berdasarkan laporan Google.Google Tingkat kerumunan di Jawa Barat, Jawa timur, Sulawesi Utara, dan Sumatera Utara berdasarkan laporan Google.

Terlepas dari itu, lima kategori kawasan lainnya di empat provinsi ini juga tak sepadat biasanya, dengan angka penurunan pengunjung berkisar 19 - 61 persen. 

Untuk melihat gambaran tingkat kerumunan di provinsi lainnya secara lengkap, Anda bisa mengunjungi tautan berikut ini. 

Sebagai informasi, data tingkat kerumunan ini diperoleh berdasarkan sejumlah pengguna anonim yang menyalakan fitur "Location History" di perangkat Android mereka.

Data ini sendiri menunjukkan grafik tingkat kerumunan dalam kurang lebih tiga bulan terakhir (29 Februari - 11 April), dan dijanjikan akan diperbarui secara berkala. 

Google mengklaim bahwa pihaknya tidak mengambil data pribadi penggunanya. Sebab, mekanisme pengumpulan data disebut mirip dengan apa yang sudah mereka terapkan di beragam aplikasi bikinannya, salah satunya Google Maps.

Adapun fitur Location History tadi memang mati secara default, dan bisa diaktifkan atau dinon-aktifkan melalui pengaturan di halaman akun Google. Artinya, fitur tersebut tak akan menyala tanpa persetujuan dari pengguna.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat