Xiaomi "Pede" Produknya Tetap Laris di Tengah Pandemi Covid-19
- Pandemi Covid-19 atau virus corona turut menginfeksi ekonomi global dan dalam negeri. Industri di berbagai sektor pun harus menghadapi krisis ekonomi, tak terkecuali industri teknologi.
Namun, perusahaan teknologi asal China, Xiaomi, tetap optimistis dan percaya diri akan baik-baik saja menghadapi krisis ini.
Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse mengatakan, permintaan produk Xiaomi diperkirakan akan tetap tinggi di tengah wabah Covid-19 ini.
Prediksi tersebut bukan tanpa sebab. Pasalnya, menurut Alvin, "harga miring" yang jadi ciri khas Xiaomi akan menjadi daya tarik bagi masyarakat yang juga terdampak krisis ekonomi.
Sama seperti Xiaomi global, Xiaomi Indonesia juga menerapkan strategi bisnis dengan tidak mengambil untung lebih dari lima persen dari margin penjualan produk.
Secara model bisnis, Xiaomi sesumbar bahwa memiliki anggaran bisnis yang tetap. Artinya, perusahaan tidak mengeluarkan biaya besar untuk beberapa sektor.
"Kami tidak punya biaya banyak toko dan tidak perlu bayar banyak untuk promotor. Itu sebabnya, kondisi bisnis Xiaomi di tengah krisis ini masih stabil dan baik," ungkap Alvin saat konferensi pers setelah peluncuran Redmi 8A Pro di Indonesia yang digelar secara online, Kamis (2/4/2020).
Baca juga: Xiaomi Redmi 8A Pro Resmi Meluncur di Indonesia, Ini Harganya
Strategi lain yang diterapkan adalah skema penjualan. Xiaomi akan lebih banyak menggenjot penjualan melalui jalur online, salah satunya melalui program Mi Fans Festival yang akan digelar 7-9 April.
Dalam acara ini, Xiaomi menggandeng beberapa mitra e-commerce. Untuk pertama kalinya, Xiaomi juga meluncurkan aplikasi Mi Shops yang memudahkan calon pembeli membeli produk Xiaomi.
Xiaomi juga meminta mitra toko, baik offiline maupun online untuk memberikan lebih banyak opsi pembayaran, seperti kredit atau fitur pay later yang ada di beberapa e-commerce.
Alvin pun mengatakan, lini supply Xiaomi saat ini masih berjalan normal dan stabil. Namun dari segi produksi, ia mengatakan ada sedikit kendala meskipun masih berjalan normal. Ia tidak menjelaskan lebih lanjut kendala apa yang dimaksud.
Alvin memprediksi, kuartal II tahun ini akan menjadi periode yang berat karena kasus corona di Indonesia semakin meningkat. Namun ia meyakini, setelah pandemi ini bisa dikontrol, daya beli akan kembali tumbuh.
Baca juga: Xiaomi Naikkan Harga Ponsel di Indonesia, Ini Alasannya
Optimisme Alvin tak lepas dari apa yang terjadi di pasar China. Menurut Alvin, meskipun daya beli di China menurun, namun smartphone adalah merupakan kebutuhan esensial. Sehingga, permintaan akan pulih kembali setelah pandemi ini bisa diatasi.
"Karena nilai yang diterapkan oleh xiaomi membuat produk kami bisa bertahan menghadapi pergolakan ekonomi di krisis ini," pungkas Alvin.
Terkini Lainnya
- iPhone 16 Pro "Sultan" Dijual Rp 163 Juta, Apa Istimewanya?
- Apple Fanboy Ternyata Nggak Buru-buru Ganti iPhone Baru
- 3 Cara Mencegah Panggilan Tidak Dikenal di HP dengan Mudah dan Praktis
- Cara Login WhatsApp Web dengan Nomor HP, Mudah dan Praktis
- 1 Juta Android TV Box Terinfeksi Malware "Vo1d", Indonesia Terdampak
- AWS Cloud Percepat Inovasi Perbankan Digital di Indonesia
- 2 Cara Ganti Password Gmail dengan Nomor HP yang Tidak Aktif, Mudah dan Praktis
- Cara Bikin Absen lewat Google Form dengan Mudah dan Praktis
- Game Legendaris Flappy Bird Akan Kembali Setelah 10 Tahun Menghilang
- Jenis-jenis Aplikasi yang Harus Dihapus di HP Android biar Memori Tidak Cepat Penuh
- Xiaomi Redmi 14R Meluncur dengan Snapdragon 4 Gen 2, mulai Rp 2 Jutaan
- ZTE Nubia V60 Design Resmi di Indonesia, HP "Boba" Harga Rp 1 Jutaan
- Tablet Infinix Xpad Versi 4G Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Terungkap, Hacker Pembobol Indodax dari Korea Utara
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Alasan Redmi 8A Pro di Indonesia Tak Pakai Chip Snapdragon 450
- Xiaomi Naikkan Harga Ponsel di Indonesia, Ini Alasannya
- Selisih Harga Rp 200.000, Ini Bedanya Redmi 8A dan Redmi 8A Pro
- Xiaomi Rilis Mi TV 4 di Indonesia, Layar 4K 55 Inci Harga Rp 5 Juta
- Tinder Gratiskan Fitur Passport untuk Semua Pengguna hingga Akhir April