Zoom Akui Punya Celah Keamanan, Janji Perbaiki dalam 90 Hari

- Aplikasi Zoom yang tengah naik daun di tengah pandemi Covid-19, sedang menghadapi serangkaian masalah privasi dan keamanan. Perusahaan Zoom berjanji akan mengatasinya selama 90 hari mendatang.
CEO Zoom, Eric S. Yuan menuturkan bahwa perusahaannya kini telah membekukan pembaruan fitur di Zoom, dan lebih berfokus kepada masalah keamanan dan privasi.
"Selama 90 hari ke depan, kami berkomitmen untuk mendedikasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi, mengatasi, dan memperbaiki masalah secara lebih baik dan proaktif," tutur Yuan dikutip KompasTekno dari TheVerge, Jumat (3/4/2020).
Baca juga: Bahaya yang Mengintai di Balik Penggunaan Zoom
Selain membekukan pembaruan dan berfokus pada solusi, Zoom juga bekerja sama dengan pihak ketiga untuk meninjau secara komprehensif, dan memastikan penanganan masalah keamanan aplikasinya.
Di sisi lain, Yuan juga mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen transparan dalam menjalani proses tersebut.
Salah satu upaya transparansinya, Zoom akan mengadakan webinar mingguan setiap Rabu pukul 10 pagi waktu AS, untuk membahas pembaruan privasi dan keamanan Zoom, sebagai bagian dari respons 90 hari ke depan.
"Saya berkomitmen untuk terbuka dan jujur dengan pengguna dalam proses memperkuat platform kami, kami juga akan memberikan keterangan langkah-langkah untuk penggunaan terbaik dan melindungi diri sendiri (pengguna Zoom) di platform," tegas Yuan.
Menurut Yuan, pihaknya telah merespons baik keinginan para penggunanya yang mulai meningkat drastis sejak Maret 2020. Padahal pada Desember 2019, Zoom hanya memiliki 10 juta pengguna harian.
Baca juga: Hangouts, Zoom, Skype, dan Webex, Mana yang Paling Irit Data?
"Pada Maret tahun ini, kami mencapai lebih dari 200 juta peserta rapat harian, baik gratis maupun [yang] berbayar," ujar Yuan.
Sebelumnya, aplikasi Zoom dikabarkan tidak melakukan enkripsi untuk panggilan video yang dilakukan pengguna. Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh juru bicara Zoom. Menurutnya, sistem keamanan Zoom hanya mengandalkan protokol Transport Layer Security (TLS).
"Saat ini, tidak memungkinkan untuk menghadirkan enkripsi end-to-end untuk panggilan video Zoom. Zoom menggunakan kombinasi TCP dan UDP sebagai pengamanan. TCP dibuat berdasarkan protokol TLS," ungkap juru bicara Zoom.
TLS sendiri merupakan protokol keamanan website dengan komunikasi berupa HTTPS. Protokol ini berbeda dengan sistem keamanan enkripsi end-to-end yang membuat komunikasi tidak dapat diintip oleh peretas.
Terkini Lainnya
- Unboxing dan Hands-on Oppo Find N5, Ponsel Lipat yang Mewah dan Praktis
- Smartphone Lipat Oppo Find N5 Meluncur Global, Ini Harganya
- Menggenggam Nubia V70 Series, HP Rp 1 Jutaan dengan Desain Premium
- Perbandingan Spesifikasi iPhone 16e Vs iPhone SE 2022
- Selisih Rp 200.000, Ini 4 Perbedaan Nubia V70 dan Nubia V70 Design
- Daftar Promo Samsung Galaxy S25, Ada Diskon Bank dan Trade-in
- Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Indonesia Masih Menunggu Kepastian
- Apple C1 Resmi, Chip 5G Buatan Sendiri dan Debut di iPhone 16e
- Smartphone ZTE Nubia V70 dan V70 Design Resmi di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Kamera Aksi GoPro Max 360 Dirilis, Bisa Rekam Video 360 Derajat
- Cara Download WhatsApp di Laptop Windows 10
- Samsung Galaxy A06 5G Meluncur, Jaminan Update OS 4 Generasi
- Cara Bikin Ucapan Menyambut Ramadhan 2025 Otomatis via Meta AI WhatsApp
- HP Samsung Ini Mendominasi Dipakai Carat di Konser Seventeen Bangkok
- Xiaomi Naikkan Harga Ponsel di Indonesia, Ini Alasannya
- Selisih Harga Rp 200.000, Ini Bedanya Redmi 8A dan Redmi 8A Pro
- Xiaomi Rilis Mi TV 4 di Indonesia, Layar 4K 55 Inci Harga Rp 5 Juta
- Tinder Gratiskan Fitur Passport untuk Semua Pengguna hingga Akhir April
- Paket HaloPlay Telkomsel Beri Kuota hingga 55 GB Mulai Rp 110.000