Masuk Indonesia, Galaxy S20 dan Z Flip Pakai Skema TKDN Berbeda

JAKARTA, - Ponsel lipat Samsung terbaru, Galaxy Z Flip, resmi diluncurkan di Indonesia dan akan mulai dijual di seluruh gerai Samsung Store pada 6 Maret besok.
Diketahui, ponsel lipat ini diimpor dari Korea Selatan dan bisa dipasarkan di Indonesia, lantaran telah mengantongi sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan jalur software sebesar 46,18 persen.
Berbeda dengan Galaxy Z Flip, Galaxy S20, Galaxy S20 Plus, dan Galaxy S20 Ultra sendiri justru mengantongi sertifikat TKDN lewat jalur hardware dengan angka masing-masing 36,90 persen.
Lantas, melihat jalur TKDN yang ditempuh tidak sama, adakah perbedaannya?
Baca juga: Samsung Pastikan Stok Galaxy Z Flip di Indonesia Tak Terpengaruh Corona
Menurut Taufiqul Furqan, selaku Product Marketing Manager Samsung Mobile Indonesia, perbedaan antara trio Galaxy S20 dan Galaxy Z Flip terletak di software atau aplikasi bawaan (pre-installed apps) yang terpasang di masing-masing ponsel.

"Kalau TKDN Galaxy Z Flip itu besar sekali sekali karena kami pakai (jalur) software, itu (di dalamnya) ada beberapa aplikasi lokal," tutur Taufiq dalam ketika dijumpai KompasTekno di sela acara peluncuran Galaxy S20 dan Galaxy Z Flip di kawasan SCBD Jakarta, Rabu (4/3/2020).
"Isi software dari Galaxy Z Flip akan mengikuti apa yang ada di TKDN, jadi (beberapa) aplikasi lokal harus di-install di dalamnya. Pengembangan-pengembangan (aplikasi Galaxy Z Flip) selanjutnya juga harus ada plan-nya," imbuh pria berkacamata itu.
Taufik tidak menjelaskan apa saja aplikasi yang terpasang langsung di dalam sistem Galaxy Z Flip untuk memenuhi TKDN.
Namun, ia menyebut bahwa konten lokal ini mencakup beberapa aplikasi bikinan Samsung versi bahasa Indonesia, seperti Salaam dan S Lime, hingga sejumlah aplikasi rekanan Samsung, baik dari kategori e-commerce hingga media online.
Baca juga: Ini Kartu MicroSD yang Disarankan Samsung untuk Galaxy S20
Di sisi lain, Taufiq mengatakan bahwa trio Galaxy S20 sendiri tak akan dijejali dengan software yang sama dengan Galaxy Z Flip, terutama untuk aplikasi rekanan Samsung yang tadi disebut.
Pasalnya, sejumlah aplikasi itu bukan merupakan syarat dari nilai TKDN hardware yang harus ditembus oleh trio Galaxy S20.
"TKDN hardware itu komponennya sudah (dirakit) di Indonesia, jadi tidak perlu ada aplikasi rekanan (di Galaxy S20) karena itu bukan syarat TKDN-nya," pungkasnya.
Terkini Lainnya
- Hasil Foto Kamera 200 MP Samsung Galaxy S25 Ultra, Di-crop Tetap Jernih
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Pantau Informasi Virus Corona di Indonesia Lewat Situs KawalCOVID19.id
- PlayStation 2 Berumur 20 Tahun, Jadi Konsol Terlaris Sony
- Hubungi Nomor WhatsApp Ini untuk Informasi Aktual Virus Corona
- Twitter Uji Coba "Fleets", Fitur Mirip Instagram Stories
- Dark Mode WhatsApp Akhirnya Tersedia di Indonesia, Begini Cara Pakainya