Bagaimana TikTok Menghasilkan Uang?

- Siapa kini yang tidak mengenal TikTok? Sempat dipandang sebelah mata, kini aplikasi TikTok menjadi booming dan menjadi platform yang digemari masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan.
Nama TikTok juga kembali mencuat ke permukaan berkat meningkatnya jumlah pengguna, bahkan sudah banyak artis kenamaan Tanah Air yang menyumbang kreativitas mereka melalui aplikasi ini.
Dengan semakin banyak orang yang membuat akun di TikTok, muncul pertanyaan bagaimana aplikasi tersebut bersaing dan memonetisasi penggunanya?
TikTok Indonesia mengungkapkan bahwa video TikTok yang menarik dapat mendorong keterlibatan pemilik brand (merek), serta nantinya berdampak pada bisnis.
"Video pendek di TikTok yang imersif, memungkinkan kreator serta brand mengomunikasikan konten secara kreatif," ujar Head of Commercial TikTok Indonesia, Nur Lianasyah saat dihubungi KompasTekno, Kamis (21/2/2020).
Baca juga: Di Balik Fenomena Ramainya TikTok di Indonesia
Selain itu, video TikTok juga diklaim bisa menjangkau audiens baru, membangun afinitas brand dan mendorong aktivitas di luar platform mereka,
Ketika disinggung soal monetisasi, ia tidak mengumbar bagaimana mekanisme monetisasi di TikTok, namun ia menjelaskan bahwa pihaknya mendukung mitra brand mulai dari skala kecil
hingga korporasi yang ingin bekerjasama dengan kreator konten TikTok.
"Untuk monetisasi, kami selalu menjajaki berbagai peluang baik dari segi iklan hingga content partnership dengan mitra-mitra brand dari skala kecil hingga korporasi yang ingin merangkul kreativitas komunitas TikTok," tutur Nur Lianasyah.
Saat ditanya soal konten video TikTok yang sering dibagikan lewat media sosial lain, Nur Lianasyah melihat hal tersebut bukan sebagai ancaman, melainkan dapat menginsiprasi banyak orang untuk menjangkau aplikasi TikTok.
"Jika banyak teman-teman TikTok berbagi video di luar platform, kami cukup senang
karena kami berharap video-video di TikTok dapat lebih menjangkau orang-orang lain," kata Nur Lianasya.
Baca juga: Aplikasi-aplikasi Serupa TikTok yang Mengadu Peruntungan
TikTok dikatakan Nur Liansyah menjadi platform video pendek untuk berekspresi bagi masyarakat, dan memiliki misi untuk menginspirasi kreativitas serta membawa kebahagiaan.
Di sisi lain, Social Media Manager Kompas Media Nusantara, Didit Putra Erlangga Rahardjo
mengatakan bahwa pengguna TikTok saat ini dinilai lebih efektif membagikan konten videonya lewat tiga platform yaitu Twitter, Facebook dan Instagram.
"Justru lebih efektif di medsos seperti Twitter, Facebook, dan Instagram. Orang lebih nyaman share di tiga medsos tadi," jelasnya.
Sejak diluncurkan oleh Bytedance pada September 2016 lalu, aplikasi TikTok dianggap berhasil meraup peningkatan jumlah pengguna setiap tahunnya.
Dihimpun KompasTekno dari Oberlo, Rabu (25/2/2020), hingga akhir 2019, TikTok mengklaim memiliki 500 juta pengguna aktif di seluruh dunia dengan jumlah unduhan lebih dari 1,5 miliar kali di App Store maupun Google Play.
Tak hanya itu, data juga menunjukkan bahwa TikTok mendapat peringkat sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh di App Store pada Q1 di tahun 2019 dengan lebih dari 33 juta unduhan.
Baca juga: Video TikTok Malah Populer di Instagram, Mengapa?
Terkini Lainnya
- Hasil Foto Kamera 200 MP Samsung Galaxy S25 Ultra, Di-crop Tetap Jernih
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Telkomsel Boyong Game "Rise of Nowlin" ke Indonesia
- Main Ponsel Saat Hujan Bisa Tersambar Petir, Benarkah?
- Fitur Baru Twitter Permudah Pengguna Bikin Thread
- 5 Tahun Vivo di Indonesia, Apa Rencana pada 2020?
- Google Hapus Ratusan Aplikasi Nakal dari Play Store