Trafik Internet di 2019 Meningkat, Perangkat Mobile Jadi Penyumbang Terbesar

- Seiring dengan berjalannya waktu, pengguna internet semakin beralih dari perangkat desktop (PC) ke mobile (smartphone, tablet) untuk mengakses konten favoritnya di dunia maya.
Hal tersebut diketahui dari riset terbaru bertajuk "2020 Digital Trends" yang dilakukan oleh perusahaan internet, SimilarWeb.
Di dalam riset ini, disebutkan bahwa trafik web yang berasal dari perangkat mobile, meningkat 30,6 persen sejak 2017 hingga 2019.
Sementara trafik dari perangkat desktop menurun 3,3 persen dalam periode yang sama.
Hal ini mengindikasikan bahwa pengguna internet lebih banyak memanfaatkan perangkat mobile ketimbang desktop untuk mengakses sebuah situs.

Berdasarkan riset SimilarWeb, waktu yang dihabiskan oleh pengguna ketika berada di sebuah halaman, baik yang diakses melalui desktop atau mobile, menurun 49 detik dalam periode 2017 hingga 2019.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kebiasaan pengguna masa kini yang gemar mencari intisari dari informasi yang mereka baca di sebuah situs.
Setelah menemukan intisari tersebut, mereka kemudian beralih ke situs lainnya untuk mencari informasi yang kemungkinan serupa.
Baca juga: Rusia Klaim Berhasil Ciptakan Jaringan Internet Sendiri
Selain itu, pengguna mobile juga diketahui sering mengakses situs dengan jenis yang bervariasi.
Selama tahun 2019, keseluruhan trafik dari situs dewasa, situs judi, makanan dan minuman, binatang dan hewan peliharaan, kesehatan, komunitas, olahraga, dan situs gaya hidup, disebut didominasi oleh pengguna mobile.

Dirangkum KompasTekno dari TechCrunch, Rabu (19/2/2020) atas dasar itulah SimilarWeb juga menyarankan agar para pembuat situs web memperhatikan tampilan web versi mobile.
Hal tersebut dilakukan agar bisa memberikan kenyamanan bagi pengguna internet mobile.
Terlepas dari itu, SimilarWeb juga mencatat adanya peningkatan trafik untuk situs populer di dunia.
Baca juga: Apple Dikabarkan Bikin Satelit Internet untuk iPhone
Dalam periode 2017 hingga 2019, pengunjung di 100 situs teratas tercatat meningkat sebanyak 11,8 persen, dengan rata-rata jumlah pengunjung mencapai 223 miliar per bulan.
Sementara sebagian besar trafik web masih didominasi oleh 10 situs teratas, yakni Google, YouTube, Facebook, Baidu, Wikipedia, Amazon, Twitter, Instagram, Yahoo, dan Xvideos.
Terkini Lainnya
- Unboxing dan Hands-on Oppo Find N5, Ponsel Lipat yang Mewah dan Praktis
- Smartphone Lipat Oppo Find N5 Meluncur Global, Ini Harganya
- Menggenggam Nubia V70 Series, HP Rp 1 Jutaan dengan Desain Premium
- Perbandingan Spesifikasi iPhone 16e Vs iPhone SE 2022
- Selisih Rp 200.000, Ini 4 Perbedaan Nubia V70 dan Nubia V70 Design
- Daftar Promo Samsung Galaxy S25, Ada Diskon Bank dan Trade-in
- Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Indonesia Masih Menunggu Kepastian
- Apple C1 Resmi, Chip 5G Buatan Sendiri dan Debut di iPhone 16e
- Smartphone ZTE Nubia V70 dan V70 Design Resmi di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Kamera Aksi GoPro Max 360 Dirilis, Bisa Rekam Video 360 Derajat
- Cara Download WhatsApp di Laptop Windows 10
- Samsung Galaxy A06 5G Meluncur, Jaminan Update OS 4 Generasi
- Cara Bikin Ucapan Menyambut Ramadhan 2025 Otomatis via Meta AI WhatsApp
- HP Samsung Ini Mendominasi Dipakai Carat di Konser Seventeen Bangkok
- Apa Itu Google Station, WiFi Gratis di Indonesia yang Segera Disetop Akhir Tahun Ini
- Realme X50 Pro 5G Dipastikan Punya Enam Kamera dan Zoom 20x
- Inikah Tanggal Peluncuran iPhone 9?
- Netflix dkk Tak Perlu Buka Kantor di Indonesia untuk Dikenai Pajak
- Bos Amazon Donasi Rp 137 Triliun untuk Tanggulangi Perubahan Iklim