Chrome Akan Blokir FIle Unduhan yang Tidak Aman
- Meski situs dengan protokol "HTTPS" dinilai aman oleh peramban (browser), dokumen yang menyertai situs tersebut belum tentu aman untuk diunduh (download).
Pasalnya, unduhan bisa saja berasal dari situs yang tidak terjamin keamanannya, atau berasal dari protokol "HTTP".
Atas dasar itu, Google kini berencana untuk memblokir seluruh file unduhan yang berasal dari situs HTTP di situs HTTPS dalam peramban Chrome.
Menurut pihak Google, hal ini dilakukan untuk membuat perangkat pengguna aman dari beragam program berbahaya yang bisa saja mengintai keamanan dan privasi mereka.
Adapun pemblokiran unduhan yang berasal dari sumber tidak aman ini bakal hadir di Chrome versi 86 yang bakal dirilis pada Oktober mendatang.
Baca juga: Cara Nonton YouTube di Chrome Sambil Buka Tab Lain
Namun, sebelum sampai di sana, Google bakal menggelontorkan sejumlah pembaruan Chrome secara bertahap untuk memperingatkan dan kemudian memblokir unduhan berdasarkan jenis file terlebih dahulu.
Di Chrome versi 83 yang bakal dirilis sekitar bulan Juni 2020, misalnya, browser tersebut akan mulai memblokir unduhan semacam aplikasi atau program (executable) dengan ekstensi file ".exe", ".apk", dan sejenisnya.
Sementara di Chrome versi 84 yang rencananya dirilis sekitar Agustus 2020, Google bakal menambah daftar blokir ke beragam dokumen arsip, misalnya unduhan dengan ekstensi file ".zip", ".iso", dan sebagainya. Ilustrasinya bisa disimak di gambar berikut.
Nantinya, pembaruan dengan versi yang disebutkan di atas akan menyambangi Chrome versi desktop (Windows, macOS, Chrome OS, Linux) terlebih dahulu, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari GoogleBlog, Minggu (16/2/2020).
Untuk peramban Chrome versi mobile (Android dan iOS), Google memastikan bahwa pembaruan Chrome, mulai dari versi 83, akan lebih lambat (delay) satu versi dari desktop.
Misalnya, jika Chrome versi desktop berada di versi 85, maka Chrome mobile bakal berada di versi 84, dan seterusnya.
Baca juga: Google Hentikan Dukungan untuk Chrome Apps Juni Mendatang
Mengapa ada delay? Sebab, mekanisme keamanan di perangkat mobile dianggap lebih kuat ketimbang perangkat desktop.
Delay ini juga berguna bagi para pengembang agar mereka bisa mengubah protokol unduhan yang tidak aman ke HTTPS, sehingga nantinya bisa diakses dengan Chrome versi mobile dengan lancar.
Terkini Lainnya
- Foto "Selfie" Kini Bisa Disulap Langsung Jadi Stiker WhatsApp
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
- Apa Itu Product Active Failed di Microsoft Word? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
- Cara Masukkan Tabel di Pesan Gmail dengan Mudah
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Game "The Sims 4" Sedang Digratiskan untuk PlayStation 4
- Fitur "Single Take" Galaxy S20 Rekam Banyak Foto dan Video Sekaligus
- Pengguna Bertambah, Pendapatan Twitter Terdongkrak
- Pre-order Samsung Galaxy S20, 20+, dan S20 Ultra di Indonesia Dibuka Hari Ini
- Alasan Galaxy S20 Versi Indonesia Dibekali Chip Exynos 990