Antivirus Avast Dilaporkan Jual Data "Browsing" Internet Pengguna
- Pabrikan software antivirus asal Cekoslovakia, Avast dilaporkan telah menjual data kebiasaan browsing internet penggunanya, melalui anak perusahaan Avast bernama Jumpshot.
Software ini tampaknya melacak 'klik' dan pergerakan pengguna di seluruh situs internet, dan mengumpulkan data tentang hal-hal yang dilakukan pengguna di internet.
Hal itu termasuk apa yang diketik pengguna di Google dan Google Maps, profil LinkedIn siapa yang dibuka, video apa yang ditonton di YouTube, hingga situs web porno apa yang seringkali diakses pengguna.
Data yang terkumpul kemudian dikemas ulang dan dijual oleh Jumpshot. Berdasarkan situs web resminya, Jumpshot mengatakan dapat mengirimkan data tersebut melalui internet.
Baca juga: Punya Dana Terbatas? Antivirus Komputer Gratis Ini Bisa Jadi Pilihan
Menurut penyelidikan Motherboard dan PCMag, beberapa pelanggan Jumpshot yang membeli data tersebut antara lain adalah Google, Yelp, Microsoft, Pepsi, Sephora, Home Depot, Intuit dan lainnya.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Cnet, Selasa (28/01/2020) dalam pernyataan yang dikirim melalui e-mail, Senin (27/1/2020), juru bicara Avast mengatakan bahwa Jumpshot tidak menjual informasi identifikasi pribadi, termasuk nama, alamat e-mail atau detail kontak.
Sedangkan pengguna juga memiliki hak memilih opsi untuk berbagi data dengan Jumpshot atau tidak.
"Pada Juli 2019, kami sudah mulai menerapkan pilihan opt-in (pengumpulan data) eksplisit untuk semua unduhan baru AV kami, dan kami sekarang juga mendorong pengguna gratis kami yang ada untuk membuat pilihan opt-in atau opt-out," tutur Jumpshot.
Meskipun demikian, pihak Avast menanggapi hal ini dengan serius dan akan bertanggung jawab untuk menyeimbangkan privasi penggunanya.
Baca juga: Bukti Antivirus Tak Efektif Bersihkan Android
Avast dilaporkan meminta pengguna untuk ikut serta dalam pengumpulan data melalui pesan pop-up di software lunak antivirus yang terpasang di komputer pengguna.
Namun, beberapa pengguna mengatakan kepada Motherboard bahwa mereka tidak menyadari bahwa data browsing mereka kemudian dijual. Bagian kebijakan privasi perusahaan Avast juga mengatakan bahwa hal itu sudah berdasarkan persetujuan.
Menurut Avast, data pribadi pengguna dipakai untuk membuat sebuah set data tanpa identitas, yang diberikan kepada Jumpshot untuk membuat produk dan layanan tren analitik.
Terkini Lainnya
- Xiaomi Redmi 14R Meluncur dengan Snapdragon 4 Gen 2, mulai Rp 2 Jutaan
- ZTE Nubia V60 Design Resmi di Indonesia, HP "Boba" Harga Rp 1 Jutaan
- Tablet Infinix Xpad Versi 4G Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Terungkap, Hacker Pembobol Indodax dari Korea Utara
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?