Apple Digugat Dokter Jantung gara-gara Fitur Arloji Pintar

- Fitur elektrokardiogram (EKG) yang muncul sejak Apple Watch generasi keempat terbukti bermanfaat bagi penggunanya. Sebab, pemilik arloji pintar itu bisa memantau kondisi kesehatan mereka berdasarkan pemindaian denyut nadi.
Namun, kini fitur tersebut justru membawa masalah bagi Apple. Pasalnya, seorang dokter spesialis jantung asal Amerika Serikat (AS), Joseph Wiesel menuntut Apple atas fitur EKG yang tertanam di perangkat Apple Watch.
Baca juga: Apple Watch Selamatkan Pria dengan Denyut Jantung Tak Wajar
Di dalam gugatan yang dilayangkan oleh Wiesel ke Pengadilan Distrik Timur, kota New York, AS pada Jumat pekan lalu, ia menuding bahwa Apple menggunakan metode pengukuran detak jantung yang ia patenkan Maret 2006 secara ilegal.
Adapun metode yang dimaksud adalah teknik pengecekan denyut jantung lewat modul optik dan sensor untuk mendeteksi kelainan di dalam jantung (Atrial Fibrillation) lewat permukaan kulit. Wiesel biasa menyebut metode ini dengan photoplethysmography.
Nah, metode semacam itu digunakan oleh Apple di perangkat arloji pintarnya yang dibekali dengan fitur EKG, dengan kemampuan untuk mendiagnosa kelainan berdasarkan detak jantung lewat lampu optik hijau dengan beragam sensor pendukung.
Meski EKG baru hadir di Apple Watch Series 4 pada September 2018 lalu, Wiesel sebenarnya telah membuka diskusi dengan Apple pada September 2017 mengenai metode yang ia patenkan.
Baca juga: Apple Watch Dianggap Akurat Deteksi Masalah Jantung
Namun, sebagaimana dilansir KompasTekno dari DigitalTrends, Kamis (2/12/2019), Apple malah menolak untuk bekerja sama.
Lewat gugatan ini, Wiesel menuntut royalti atas paten yang kadung digunakan Apple tanpa izin, berikut biaya ganti rugi kerusakan materi yang diakibatkan oleh perusahaan tersebut, serta membayar seluruh biaya proses hukum.
Tidak disebutkan berapa jumlah kerugian atas pelanggaran paten oleh perusahaan asal Cupertino, AS ini. Pihak Apple pun belum memberikan keterangan resmi terkait tuduhan yang ditujukan kepada perusahaannya.
Terkini Lainnya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Cara Download WhatsApp di Laptop dengan Mudah
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500