cpu-data.info

Mantan Bos Yahoo Bikin Startup, Masih Berhubungan dengan E-mail

Marissa Mayer, CEO Yahoo, sosok paling berpengaruh versi majalah Time.
Lihat Foto

- Pengalaman bekerja di perusahaan teknologi dunia selama 13 tahun membuat nama Marissa Mayer harum di industri teknologi. Tak heran jika mantan CEO Yahoo itu kini mendirikan perusahaan rintisan digital (startup) sendiri.

Ya, selepas meletakkan jabatan dari Yahoo, kini Mayer merupakan salah seorang pendiri inkubator teknologi, yaitu Lumi Labs.

Inkubator Lumi Labs telah diluncurkan pada Maret 2018 lalu. Startup tersebut berfokus pada aplikasi-aplikasi konsumen yang didukung oleh Artificial Intelligence (AI), salah satunya adalah Holiday Helper, aplikasi yang masih berhubungan dengan e-mail.

Aplikasi ini meminta pengguna mengupload daftar alamat e-mail, lalu menghubungi alamat e-mail yang diunggah satu per satu, dan meminta mereka untuk mengisi informasi terbaru.

Baca juga: Lepas Jabatan CEO Yahoo, Marissa Mayer Dapat Pesangon Rp 307 Miliar

Saat sebagian besar kontak yang dikirimi formulir tadi merespons, aplikasi akan menyusun daftar informasi penting seperti nama kontak berikut alamat, lalu membuatkan label yang bisa di-print, untuk ditempel di kartu ucapan atau paket.

Namun aplikasi ini baru hadir di platform desktop dan belum bisa diakses melalui ponsel.

Lumi Labstwitter.com/@labslumi Lumi Labs
Dengan dibangunnya startup inkubator Lumi Labs ini, Mayer bertekad untuk membuat aplikasi yang dapat meminimalisir waktu orang-orang.

Baca juga: Lepas BlackBerry, Cara Marissa Mayer Selamatkan Yahoo

Namun ada hal unik lainnya yaitu, kantor Lumi Labs ini berbasis di pusat kota Palo Alto, California yaitu tempat dimana Google pertama kali masih menjadi sebuah startup kecil.

Tak hanya itu, tempat ini juga menjadi pengalaman pertama Mayer saat mendapatkan pekerjaan di Google ketika dia masih baru kuliah.

Seperti diketahui sebelumnya, karir Mayer dalam industri teknologi dimulai setelah ia lulus dari Universitas Stanford pada tahun 1999. Sarjana Ilmu Komputer itu menjadi karyawan ke-20 Google yang kala itu fokus mengembangkan mesin pencari konten di Internet.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat