Membandingkan ROG Phone II dan Black Shark 2 Pro, Siapa Lebih Baik?
- Vendor smartphone Asus dan Black Shark telah memboyong ponsel gaming teranyar mereka ke Indonesia. Kedua ponsel tersebut adalah Asus ROG Phone 2 dan Black Shark 2 Pro.
Kedua ponsel ini memiliki spesifikasi yang serupa. Baik ROG Phone 2 maupun Black Shark 2 Pro sama-sama dibekali dengan chipset Snapdragon 855 Plus dipadukan dengan RAM hingga 12 GB dan aneka fitur gaming andalan.
Selain spesifikasi, harga kedua perangkat ini pun tidak jauh berbeda. Nah, dengan harga dan spesifikasi yang mirip, lantas apa saja perbedaan dari kedua ponsel gaming ini?
Desain dan layar
Dari segi fisik, Black Shark 2 Pro dan ROG Phone 2 sama-sama mengusung desain yang terbilang garang.
Kedua ponsel dibekali dengan logo ikonik di bagian punggungnya yang bisa menyala, berikut cangkang berbahan kaca untuk ROG Phone 2 dan cangkang dengan nuansa aluminium di Black Shark 2 Pro.
Meski ukuran logo RGB di ROG Phone 2 lebih besar, lampu RGB di Black Shark 2 Pro jumlahnya lebih banyak, yakni terdiri dari tiga lampu RGB yang menghiasi punggung (dinamai "Shark Eye"), berikut dua lampu RGB lainnya yang terletak di masing-masing sisi ponsel.
Pada aspek layar, ROG Phone II dibekali dengan layar berukuran 6,59 inci dengan resolusi Full HD Plus dan refresh rate hingga 120 Hz, berikut pemindai sidik jari yang sudah tertanam di dalam layar.
Sementara Black Shark 2 Pro layarnya berjenis AMOLED pula namun berukuran lebih kecil, yakni 6,39 inci (resolusi Full HD Plus) dengan refresh rate 60 Hz dan dukungan pemindai sidik jari di dalam layar pula.
Fitur gaming
Karena menyasar untuk para hardcore gamers, kedua vendor pun menyematkan beberapa fitur gaming di masing-masing ponsel, tentunya bertujuan untuk memaksimalkan pengalaman bermain game.
Baca juga: Asus Janji Akan Rilis Produk Baru Setiap Bulan di Tahun 2020
ROG Phone memiliki fitur untuk meredam segala macam notifikasi yang muncul (Game Genie) dan aplikasi khusus untuk menggenjot performa ponsel bernama X Mode.
Ada pula sistem pendingin berlapis Game Cool 2, berikut fitur Air Trigger 2 yang memungkinkan pengguna memiliki tombol tambahan khusus layaknya tombol L1 dan R1 dalam gamepad.
Di Black Shark 2 Pro sendiri, aplikasi khusus untuk bikin ponsel "ngebut" hadir dengan nama Shark Space yang bisa diaktifkan melalui toggle yang terletak di bingkai sisi kanan ponsel, sementara fitur untuk meredam notifikasi bernama Gamer Studio.
Meski ponsel gaming keluaran Black Shark tidak punya fitur semacam Air Trigger, Black Shark 2 Pro dibekali dengan fitur Master Touch untuk mengoptimasi responsivitas layar terhadap sentuhan dan sistem pendingin berlapis Liquid Cooling 3.0.
Spesifikasi dan harga
Kendati Black Shark 2 Pro dan ROG Phone 2 kompak dipersenjatai oleh chipset terkuat Qualcomm saat ini (Snapdragon 855 Plus), ada sejumlah perbedaan spesifikasi yang mewarnai kedua ponsel ini.
ROG Phone 2 dibekali dengan dua kamera belakang (48 MP + 13 MP), satu kamera depan (24 MP), RAM hingga 12 GB, storage hingga 512 GB, baterai 6.000 mAh (fast charging 30W), port USB Type-C, port USB untuk aksesoris, 3,5mm headphone jack, dan dual stereo speaker.
Baca juga: Unboxing Black Shark 2 Pro, Ponsel Gaming Banderol Rp 9 Juta di Indonesia
Black Shark 2 Pro sendiri dibekali dengan dua kamera belakang, satu kamera depan, RAM hingga 12 GB, storage hingga 256 GB, baterai 4.000 mAh (fast charging 27W), port USB Type-C, dan dual stereo speaker.
Dengan kata lain, Black Shark 2 Pro tidak memiliki fitur NFC dan port 3,5mm audio jack seperti ROG Phone 2, serta baterai dengan kapasitas yang lebih rendah.
Pada saat peluncuran, ROG Phone II dibanderol dengan harga termurah Rp 8,5 juta (8/128 GB) dan Black Shark 2 Pro dilego dengan harga termurah Rp 9 juta (8/128 GB).
Kedua ponsel sudah bisa didapatkan di e-commerce rekanan masing-masing vendor, seperti Tokopedia (ROG Phone 2) hingga Blibli.com (Black Shark 2 Pro).
Sebagai bahan pertimbangan sebelum membeli, simak spesifikasi lengkap kedua ponsel berikut harganya di tabel berikut.
Terkini Lainnya
- Qualcomm Umumkan Chip Baru untuk Smart Home dan IoT
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Advan ForceOne Rilis di Indonesia, PC AIO dengan AMD Ryzen 5 6600H
- Dampak Memakai Headset Terlalu Sering dengan Volume Tinggi yang Penting Dihindari
- Lantai Data Center Microsoft Pakai Bahan Kayu, Ini Alasannya
- Steam Setop Dukungan Windows 7 dan 8, Gamer Diminta Upgrade ke OS Baru
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Spotify Mulai Gaji Kreator Video Podcast
- Berapa Lama WhatsApp Diblokir karena Spam? Ini Dia Penjelasannya
- Sejarah Silicon Valley, Tempat Bersarangnya Para Raksasa Teknologi
- YouTube Rilis Fitur Saweran "Jewels", Mirip Coin di TikTok
- Cara Buat Daftar Isi yang Bisa Diklik Otomatis di Google Docs
- Twilio Ungkap Rahasia Cara Memberi Layanan Pelanggan secara Maksimal
- Fungsi Rumus AVERAGE dan Contoh Penggunaannya
- Advan ForceOne Rilis di Indonesia, PC AIO dengan AMD Ryzen 5 6600H