cpu-data.info

- Pada Kamis (28/11/2019) malam waktu Indonesia, layanan media sosial Facebook dan Instagram sempat mengalami gangguan sehingga pengguna kesulitan mengakses. 

Pihak Facebook selaku pengelola dua jejaring sosial tersebut belakangan mengungkap alasan di balik kejadian yang berdampak ke para penggunanya di berbagai belahan dunia itu. 

"Hari ini, sebuah masalah di dalam sistem pusat piranti lunak kami menyebabkan banyak orang bermasalah ketika mengakses aplikasi-aplikasi Facebook," jelas seorang perwakilan Facebook.
 
Baca juga: Cara Mengetahui WhatsApp, Instagram, Facebook, dan YouTube Sedang Error

Setelah mengetahui penyebabnya, tim Facebook segera melakukan investigasi restorasi sistem. Layanan Facebook dan Instagram pun sudah kembali pulih dan bisa digunakan dengan normal saat ini.

Dihimpun KompasTekno dari The Verge, Jumat (29/11/2019), akun resmi Instagram di Twitter @Instagram kemudian mengumumkan bahwa jejaringnya sudah bisa diakses kembali, seraya meminta maaf kepada pengguna. 

Gobble gobble, we back. We apologize for the inconvenience and wish a #HappyThanksgiving to those who celebrate! pic.twitter.com/nUl0fq9bup

— Instagram (@instagram) November 28, 2019

Tumbangnya Facebook dan Instagram tidak hanya dirasakan pengguna di Indonesia. Menurut situs Down Detector, keluhan juga ramai bermunculan di Inggris dan Amerika Serikat.

Banyak pengguna yang mengeluhkan lambatnya penyegaran newsfeed atau beranda di Instagram. Ada pula yang mengaku tidak bisa mengunggah atau mengunduh foto atau video, juga kesulitan melihat Stories.

Sepanjang tahun ini, layanan-layanan media sosial dan pesan instan (WhatsApp) di bawah naungan Facebook tercatat sudah berkali-kali tumbang.  

Baca juga: Facebook dan Instagram Tahun Ini Makin Sering Tumbang

Data Downdetector menunjukkan layanan Facebook dan Instagram pada 2019 memang lebih sering mengalami error dibanding tahun lalu.

Dalam enam bulan pertama tahun 2019, angka downtime Instagram naik hampir dua kali lipat dibanding 2018, yakni sebesar 90 persen. Facebook sendiri justru lebih parah dengan downtime 281 persen.