Bos Xiaomi Indonesia Blak-blakan soal Ponsel “Gaib", Ini Sebabnya

JAKARTA, - Label ponsel “gaib” disematkan oleh warganet ke seri ponsel Redmi Note 7 dari Xiaomi, lantaran sulit ditemukan di pasaran. Kelangkaan serupa sempat dikeluhkan terjadi pada Redmi Note 8 dan Redmi 8 Pro.
Apa persisnya yang menyebabkan ponsel Xiaomi menjadi “gaib”? Country Director baru Xiaomi Indonesia, Alvin Tse belakangan mengutarakan alasannya.
Dalam sebuah acara temu media dengan wartawan di Jakarta, Kamis (21/11/2019), dia mengatakan ada tiga penyebab utama di balik fenomena tersebut.
Sebab pertama terkait dengan masalah menufaktur, dalam upaya meningkatkan kapasitas oleh pabrik rekanan Xiaomi di Indonesia, Sat Nusapersada dalam menangani produksi ponsel terkait.
Baca juga: Cegah Gaib, Xiaomi Pastikan Stok Redmi Note 8 dan Note 8 Pro Cukup
Untuk produksi ponsel Redmi Note, Xiaomi membawa komponen dalam jumlah besar dari China. Bersama dengan itu,Sat Nusapersada menambah fasilitas produksi dan melatih pekerja yang diperlukan.
Xiaomi dan Sat Nusapersada kemudian melakukan uji produksi. Proses ini harus dihentikan dan diulang kembali, apabila kualitas produk yang dihasilkan kurang memuaskan.
“Apakah ingin cepat-cepat atau menunggu untuk memastikan kualitas? Di sinilah kami melakukan trade-off (mengorbankan kecepatan),” ujar Alvin.
Belum selesai sampai di situ, selain persoalan di pabrik, kendala lain menghadang saat pemasaran produk secara online.
Alvin mengatakan, ponsel Redmi Note yang dijual di e-commerce banyak diborong oleh pedagang. Akibatnya, konsumen yang benar-benar merupakan pengguna akhir jadi kehabisan barang.
Mereka kemudian mencoba mencari ponsel secara offline, namun ketika itu jaringan ritel luring Xiaomi belum siap untuk menanggapi permintaan pasar.
“Pasaran online di Indonesia cukup rumit karena yang membeli bukan cuma konsumen, tapi juga pedagang dan dealer. Sementara, kami sangat fokus di pemasaran online dan toko offlline belum matang,” jelas Alvin.
Baca juga: Dituding Jual Ponsel Gaib di Indonesia, Ini Kata Xiaomi
“Problem” ketiga yang disebut Alvin adalah tingginya minat terhadap produk Xiaomi di Indonesia. Ditambah dengan dua masalah di pabrik dan penjualan online tadi, pihaknya pun jadi kewalahan berusaha memenuhi permintaan pasar.
“Pabrik kami terus menerus memproduksi dalam jumlah besar. Tapi barang selalu langsung habis dalam waktu singkat di pasaran,” katanya.
Meski Xiaomi mengklaim telah menyiapkan stok Redmi Note 8 sebanyak lebih dari 100.000 unit untuk satu bulan pertama penjualan, nyatanya seri ponsel tersebut sempat dikeluhkan sulit ditemukan di pasaran.
Namun Alvin mengatakan pihaknya sudah belajar dari pengalaman. Dia pun berharap fenomena ponsel gaib tak terulang lagi di ponsel Xiaomi.
“Kami telah membuat banyak kemajuan. Untuk produk selanjutnya Anda akan lihat ketersediaan yang lebih baik,” pungkas Alvin.
Terkini Lainnya
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi Email Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya Secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Trump Sebut Elon Musk Akan Mundur dari Pemerintahan
- Rumor Terbaru iPhone 17 Pro: Fanboy Siap-siap Kecewa?
- Ketika Grok AI Jadi Cara Baru Lempar Kritik di X/Twitter...
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump