cpu-data.info

Cerita Awal Mula Mendikbud Nadiem Makarim Mendirikan GoJek

Nadiem Makarim, Co-Founder GoJek Indonesia.
Lihat Foto

Nadiem Anwar Makarim resmi menjadi Menteri Pendidikan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Pria berusia 35 tahun ini paling dikenal sebagai pendiri GoJek, perusahaan startup yang kini telah berstatus sebagai decacorn. (Baca: Asal Usul Kata Unicorn di Industri Startup, Mengapa Bisa Dipakai?

Pada masa-masa awal perkenalan GoJek ke masyarakat di awal 2015 lalu, Nadiem sempat menceritakan awal inspirasinya mendirikan layanan ride sharing berbasis sepeda motor itu.

Nadiem mengaku sebagai pengguna setia ojek. Jasa transportasi roda dua tersebut menjadi andalannya dalam menembus macet lalu lintas Jakarta.

"Saya punya mobil, tapi saya tinggal di rumah saja," kata Nadiem dalam wawancara dengan jurnalis Oik Yusuf pada tahun 2015 lalu.

Lantaran sering naik ojek, Nadiem yang lulus dari jurusan bisnis, Universitas Harvard, AS, ini pun menjadi akrab dengan pengendara ojek langganannya. Dari obrolan-obrolan sepanjang perjalanan, dia mengetahui seluk-beluk perjuangan tukang ojek.

"Dia kerja 14 jam, dari jam 8 pagi sampai 10 malam tidak ketemu anak istri. Itu pun cuma dapat penumpang 4 kali dalam sehari," ujarnya.

Merasa prihatin dengan nasib para tukang ojek, dia kemudian berusaha melakukan sesuatu.

Kemudian berdirilah PT GoJek Indonesia. Perusahaan yang didirikan Nadiem bersama rekannya Michaelangelo Moran ini memiliki produk berupa layanan "ojek panggilan" GoJek.

Dengan menjadi perantara yang menghubungkan para pengendara ojek dan pelanggan, Nadiem berharap GoJek bisa membantu kedua belah pihak yang terlibat dalam jasa transportasi ojek tersebut.

Hal ini dilandasi pula oleh pengamatannya bahwa dalam bisnis ojek terdapat semacam "inefisiensi pasar". "Sering kali saat tidak dibutuhkan ada banyak (ojek) yang nongkrong, ketika butuh malah tidak ada," katanya.

Baca juga: Pernyataan Resmi Duo CEO Baru GoJek Pasca-mundurnya Nadiem Makarim

Dari call center jadi pakai aplikasi

Usaha GoJek sebenarnya telah dirintis sejak 2011, tetapi baru pada awal 2015 perusahaan Nadiem dkk itu meluncurkan aplikasi mobile pemesanan ojek untuk smartphone Android dan iPhone.

Order ojek pun menjadi lebih mudah dibanding sebelumnya ketika GoJek mengandalkan call center untuk menghubungkan pelanggan dengan pengendara ojek.

"Dulu itu, untuk cari pengendara yang available saja lamanya bisa 15 menit lewat call center karena ditelepon satu per satu. Nah, sekarang 'manusia' di tengah sudah dihilangkan sehingga bisa dipercepat," ujar Nadiem.

Cukup pesan lewat aplikasi, pengendara GoJek terdekat pun akan menghampiri calon penumpang dalam hitungan menit karena aplikasi ini turut dilengkapi kemampuan location service berbasis GPS.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat